Pecco Bagnaia Terancam Dijatuhi Sanksi oleh Ducati Usai Kecelakaan Mobil Akibat Mabuk

Pecco Bagnaia Terancam Dijatuhi Sanksi oleh Ducati Usai Kecelakaan Mobil Akibat Mabuk
Pembalap Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia (c) Ducati Corse

Bola.net - Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, dikenal sebagai rider MotoGP dengan karakter yang cukup 'woles' dan penuh sopan santun. Namun, citranya seketika tercoreng akibat ulah nakalnya di Ibiza, Spanyol, pada Selasa (5/7/2022) dini hari waktu setempat. Ia pun terancam mendapatkan sanksi dari timnya.

Lewat keterangannya di Twitter dan Instagram, 'Pecco' menyatakan dirinya mabuk usai berpesta dengan kawan-kawannya untuk merayakan kemenangan yang ia raih di MotoGP Assen, Belanda. Ia hendak pulang pada pukul 03.00 pagi, namun ketika melaju di zona putar balik, ia kehilangan kendali dan mobilnya terperosok di parit.

Menurut laporan Periodico de Ibiza, polisi menemukannya di tempat kejadian pada pukul 05.00 pagi. Usai tes dengan alat uji pernapasan (breathalyzer), level alkohol dalam tubuh Bagnaia diketahui mencapai 0,87 g/l. Angka ini melampaui batas yang ditetapkan hukum Spanyol, yakni 0,25 g/l. Ia pun terancam dilarang mengendarai mobil selama 1-4 tahun.

1 dari 3 halaman

Sanksi yang Mungkin Dijatuhkan

Ulah juara dunia Moto2 2018 dan runner up MotoGP 2021 ini tentu sangat membahayakan. Beruntung, insiden itu tak memakan korban dan tak melibatkan kendaraan lain. Bagnaia sudah meminta maaf secara publik, namun kelalaiannya ini dianggap merugikan banyak instansi yang mendukung kariernya, seperti pabrikan, tim, sponsor, dan juga VR46 Riders Academy.

Menurut laporan Crash.net, Ducati Corse dan Ducati Lenovo Team selaku pabrikan dan tim yang menaungi Bagnaia, sampai saat ini belum mau memberikan komentar atau tanggapan resmi soal peristiwa tersebut. Namun, mereka diperkirakan akan menjatuhkan sanksi internal kepadanya.

Bagnaia bisa dijatuhi sanksi berupa denda, namun banyak pihak juga memprediksi Ducati akan menjatuhkan skors alias larangan berlaga dalam beberapa balapan. Jika ini sampai terjadi, maka peluang Bagnaia dan Ducati dalam memperebutkan gelar dunia MotoGP 2022 bakal menipis, mengingat adanya ketertinggalan 66 poin dari Fabio Quartararo.

2 dari 3 halaman

Pecco Bagnaia Bukan yang Pertama

Hector Barbera (c) Avintia RacingHector Barbera (c) Avintia Racing

Bagnaia bukanlah rider MotoGP pertama yang melakukan kelalaian ini. Pada Januari 2012, Hector Barbera yang kala itu membela Pramac Racing, juga pernah mabuk dan mengalami kecelakaan lalu lintas. Breathalyzer-nya menunjukkan angka 0,32 dan 0,28 g/l usai menenggak segelas anggur.

Barbera yang berasal dari Spanyol, juga merilis permintaan maaf secara publik. Tak diketahui sanksi internal macam apa yang dijatuhkan oleh Pramac padanya kala itu, namun kariernya di MotoGP tak terpengaruh. Enam tahun kemudian, yakni pada 2018, Barbera kembali melakukan aksi nakal serupa.

Kala itu, Barbera yang berlaga di Moto2, kedapatan mabuk-mabukan lagi dan mengalami kecelakaan lalu lintas. Breathalyzer-nya menunjukkan level alkohol 0,67 g/l. Ia pun didepak dari Pons Racing (kini Flexbox HP 40) dengan dalih berpisah berdasarkan 'kesepakatan bersama'.

3 dari 3 halaman

MotoGP Juga Punya Aturan Soal Alkohol

MotoGP Juga Punya Aturan Soal Alkohol

Pembalap Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia (c) Ducati Corse

Uniknya, MotoGP sendiri punya aturan soal minuman beralkohol yang boleh dikonsumsi oleh para pembalapnya dalam sebuah pekan balap karena ajang ini tak menoleransi peserta yang memiliki ketergantungan alkohol. Level maksimalnya adalah 0,10 g/l.

Tes napas dan darah pun konsisten dijalankan di sirkuit. Demi keselamatan, para rider juga dilarang berkompetisi jika kedapatan memiliki konsentrasi alkohol dalam darah lebih dari 0,10 g/l. Konsumsi alkohol dalam periode kompetisi balap motor dianggap sebagai pelanggaran Kode Medis.

'Periode kompetisi' yang dimaksud terhitung mulai 12 jam sebelum rider mengendarai motornya untuk pertama kali dalam gelaran terkait, dan berakhir 30 menit setelah balapan terakhir dari kelas dan kategori yang digeluti si pembalap. Dalam periode tersebut, rider dilarang mengonsumsi alkohol.

Jika pembalap melanggar aturan ini, maka mereka akan didiskualifikasi oleh FIM Stewards. Meski begitu, konsumsi minuman beralkohol dalam upacara penyerahan trofi di podium tak termasuk dalam periode tersebut dan tidak dianggap sebagai pelanggaran Kode Medis FIM.

Sumber: Periodico de Ibiza, Crashnet