Pecco Bagnaia Syukuri Bantuan dari Jack Miller, Ogah Ulang Insiden MotoE demi Juara

Pecco Bagnaia Syukuri Bantuan dari Jack Miller, Ogah Ulang Insiden MotoE demi Juara
Pembalap Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia (c) AP Photo

Bola.net - Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, tak kecewa-kecewa amat sekadar finis ketiga dalam MotoGP Austin di Circuit of The Americas (COTA) pada Senin (4/10/2021) dini hari WIB. Lewat GPOne, 'Pecco' justru mengaku senang karena sudah berusaha sebaik mungkin demi naik podium.

Bagnaia yang start dari pole, melorot ke posisi ketiga di tikungan pertama, dan melorot dua posisi lagi pada Lap 2 usai tersalip Jorge Martin dan Taka Nakagami. Ia kembali naik ke posisi keempat usai Nakagami jatuh. Namun, lagi-lagi ia harus kesulitan, kembali melorot ke posisi kelima usai disalip Jack Miller.

Meski begitu, pada Lap 12, Miller mengalami masalah dengan ban depan, dan membiarkan Bagnaia menyalip. Ini sesuai janji Miller sendiri, yang sempat mengaku akan membantu Bagnaia meraih posisi yang lebih baik demi merebut gelar. Pada Lap 18, Bagnaia pun kembali ke posisi ketiga usai menyalip Martin.

1 dari 2 halaman

Tak Mau Menyerah Meski Akui Quartararo Kuat

Tak Mau Menyerah Meski Akui Quartararo Kuat

Pecco Bagnaia dan Fabio Quartararo (c) AP Photo

Sayang, finis ketiga bukanlah target awal Bagnaia. Start dari pole, apalagi usai menang di Aragon dan Misano, rider Italia itu berharap menang lagi. Nyatanya, ia justru harus legawa diasapi Marc Marquez dan Fabio Quartararo. Alhasil, kini margin poin antara Quartararo dan Bagnaia kembali melebar menjadi 52 poin dengan tiga seri tersisa.

"Saya tak mau membiarkan moral saya jatuh. Saya harus bahagia ketika sudah mengerahkan segalanya. Potensi saya hari ini adalah finis ketiga, sementara rider lain tampil lebih baik. Marc tak tersentuh dan Fabio sangat cepat. Tapi saya jelas tak mau menyerah, meski Fabio bekerja dengan sangat baik tahun ini dan paling cepat pada paruh pertama musim dan paling konsisten," ujarnya.

Pembalap berusia 24 tahun ini juga menyatakan bahwa hasilnya di Austin ini belum memupuskan harapannya jadi juara dunia. Ia tahu benar bahwa ia punya potensi besar sejak awal musim, dan ketertinggalannya dari Quartararo saat ini kebanyakan 'hanya' akibat dari kesialan yang menimpanya pada paruh pertama musim ini.

2 dari 2 halaman

Tak Mau Tiru Dominique Aegerter

"Saya tahu benar di mana saya kehilangan poin akibat kesalahan dan masalah teknis, tapi hari ini tak termasuk. Toh pada beberapa balapan terakhir saya kompetitif. Saya di sini untuk memangkas margin poin, meski saya tahu nyaris mustahil. Saya lebih tenang dari Fabio, karena ia harus memikirkan gelar, sementara saya tinggal berusaha kompetitif," ujarnya.

Bagnaia pun berterima kasih pada Miller atas bantuannya, namun menegaskan takkan mau mengulang peristiwa kontroversial dalam perebutan gelar MotoE 2021 di Misano. Kala itu, Dominique Aegerter bersaing sengit dengan Jordi Torres sampai lap terakhir, berujung pada kecelakaan Torres dan penalti 38 detik untuk Aegerter. Alhasil, gelar jatuh ke tangan Torres.

"Saya harus berterima kasih kepada Jack, karena ia membiarkan saya lewat. Ia melakukan kerja tim dengan baik, dan ini bikin saya senang. Tapi saya jelas takkan mengambil risiko dengan meniru apa yang dilakukan Domi kepada Jordi di MotoE, apalagi saya bukannya tertinggal 7 poin di belakang Fabio, melainkan lebih dari 50," pungkas Bagnaia.

Sumber: GPOne