Pecco Bagnaia: Kelegaan Besar Bisa Rebut Kemenangan Perdana di MotoGP

Pecco Bagnaia: Kelegaan Besar Bisa Rebut Kemenangan Perdana di MotoGP
Pecco Bagnaia dan Marc Marquez (c) AP Photo

Bola.net - Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, mengaku bahwa memenangi balapan MotoGP Aragon di Sirkuit MotorLand Aragon, Spanyol, Minggu (12/9/2021), adalah impian jadi nyata. Tak pelak lagi ini adalah hasil yang sudah ia nantikan sejak menjalani debut di kelas para raja dengan Pramac Racing pada 2019 lalu.

Rider yang akrab disapa 'Pecco' ini pun start dari pole dan langsung memimpin sejak awal. Namun, ia terus ditempel oleh rider Repsol Honda, Marc Marquez. Meski jatuh berkali-kali sepanjang pekan balap, Marquez memang jadi favorit pemenang di trek ini karena ritme balapnya sangat apik jika dibandingkan para rivalnya.

Dengan kepercayaan diri yang mantap, Marquez pun mulai menyerang Bagnaia pada Lap 20. Keduanya bahkan saling salip tujuh kali demi memperebutkan kemenangan. Namun, saat coba menyalip Bagnaia di Tikungan 12 pada lap penutup, Marquez melebar dan Bagnaia pun keluar sebagai pemenang.

1 dari 2 halaman

Impian Jadi Nyata

Bagnaia sendiri sudah berkali-kali begitu dekat dengan kemenangan musim ini, namun selalu gagal akibat berbagai permasalahan berbeda. Alhasil, kemenangan ini melepaskan beban besar yang ia pikul sejak membela tim pabrikan Ducati. Ia pun menjadi pemenang kedelapan di MotoGP musim ini.

"Setiap kali kami begitu dekat dengan kemenangan, selalu ada yang terjadi. Jadi, impian meraih kemenangan perdana selalu jauh. Menang hari ini adalah kelegaan besar. Saya sangat senang. Saya sulit berkata-kata, namun finis sebagai pemenang adalah impian jadi nyata," ungkap Bagnaia seperti yang dikutip Crash.net.

"Balapan ini sungguh tak mudah. Hari ini cuacanya lebih panas dan saya tak mengira ritme balap saya bakal seperti ini. Namun, saat start, sensasi saya sangat baik di atas motor dan saya tahu Marc satu-satunya rider dengan ritme yang lebih baik dari saya," lanjut pembalap yang juga juara dunia Moto2 2018 ini.

2 dari 2 halaman

Pahami Taktik Marc Marquez

Tahu bahwa Marquez bisa menyerang kapan saja, Bagnaia pun fokus menjauhkan diri dari kelompok kedua yang terdiri dari Jack Miller, Aleix Espargaro, dan Joan Mir. Dengan begitu, ia bisa mengendalikan balapan lebih baik jelang finis dan hanya tinggal menghadapi Marquez tanpa gangguan dari rider lain.

"Selepas start, saya coba ngotot dan mencetak jarak dengan rider di posisi ketiga, jadi saya terus gaspol. Saya rasa kami punya ritme yang menakjubkan. Marc baru mencoba menyalip pada bagian akhir balapan karena saya rasa takkan ada gunanya jika ia mencoba lebih awal," ungkap rider berusia 24 tahun ini.

"Marc coba menyalip di titik-titik di mana saya kuat saat keluar tikungan. Pada akhir balapan, grip ban belakang kami juga turun, jadi menyalip memang lebih mudah. Pada percobaan terakhir, ia melakukannya di Tikungan 12 tapi saya sudah mengerem, jadi saat saya melihatnya, saya sangat yakin ia bakal melebar," pungkas Bagnaia.

Sumber: Crashnet