Para Tokoh MotoGP Komentari Insiden Marquez-Lorenzo

Para Tokoh MotoGP Komentari Insiden Marquez-Lorenzo
Jorge Lorenzo dan Marc Marquez © MotoGP.com
Bola.net - Manuver menyalip yang dilakukan Marc Marquez kepada Jorge Lorenzo hari Minggu (5/5) lalu telah menciptakan kontroversi di paddock MotoGP Spanyol.

Marquez dan Lorenzo memang sempat bersinggungan di tikungan terakhir dalam perebutan posisi kedua. Marquez berusaha menerobos sisi dalam Lorenzo, namun keduanya tak bisa menghindari senggolan. Lorenzo yang akhirnya finis ketiga, cukup marah dan sempat menolak jabat tangan Marquez di parc ferme.

Berikut pendapat beberapa tokoh MotoGP mengenai insiden tersebut.   (mgp/mm/kny)
1 dari 11 halaman

Marc Marquez - Repsol Honda

Marc Marquez - Repsol Honda

"Bagi saya ini hanya insiden balap. Saya berusaha tampil maksimal hingga lap terakhir bahkan tikungan terakhir sekalipun. Saya bisa memahami perasaan Jorge, namun saya sudah minta maaf. Semoga hubungan kami membaik dalam beberapa hari."

2 dari 11 halaman

Jorge Lorenzo - Yamaha Factory Racing

Jorge Lorenzo - Yamaha Factory Racing

"Saya memang 'panas'. Saya kehilangan posisi kedua dan kesempatan memimpin klasemen. Reaksi saya manusiawi. Orang-orang yang mengkritik saya pasti juga akan melakukan hal yang sama. Ketika saya 'panas' dan tak menerima jabat tangan Marc, saya rasa itu alami. Namun jika kepala saya lebih dingin, mungkin saya akan bertindak berbeda. Saya bisa memaafkannya."

3 dari 11 halaman

Colin Edwards - NGM Mobile Forward

Colin Edwards - NGM Mobile Forward

"Bukankah ini dunia balap motor? Banyak penonton yang datang dan para pebalap menjadi bersemangat, terutama Marc. Kami membalap di Spanyol. Hal ini sudah biasa terjadi di mana saja. Tak peduli siapa yang orang bela, menang atau tidak sama sekali. Inilah dunia balap motor."

4 dari 11 halaman

Herve Poncharal - Bos Monster Yamaha Tech 3

Herve Poncharal - Bos Monster Yamaha Tech 3

"Di Jerez dan Assen, hal serupa kerap terjadi. Saya rasa ini 50/50. Mungkin Jorge terlalu percaya diri hingga tak sengaja membuka ruang itu. Namun jika jadi Marquez, anda pasti akan melakukan hal yang sama. Saya rasa Jorge tidak menyangka, namun Marc cukup istimewa. Jika hal ini terjadi pada Vale, Dani dan Jorge, mereka lebih berpengalaman dalam menghadapi hal ini. Namun Marc baru saja naik kelas dan masih muda."

5 dari 11 halaman

Cal Crutchlow - Monster Yamaha Tech 3

Cal Crutchlow - Monster Yamaha Tech 3

"Beginilah dunia balap. Saya rasa Marc tidak salah. Jika Jorge mendapat kesempatan itu, mungkin ia akan melakukan hal yang sama. Marc tidak bermaksud sengaja menabraknya. Hal seperti ini akan selalu terjadi. Tapi jika hal ini terjadi pada saya, mungkin saya juga akan marah. Marc tidak berbahaya. Ia hanya selalu membalap semaksimal mungkin. Ini adalah dua hal yang berbeda."

6 dari 11 halaman

Dani Pedrosa - Repsol Honda

Dani Pedrosa - Repsol Honda

"Ketika dua pebalap memperebutkan posisi di tikungan terakhir, salah satu di antaranya akan merasa senang dan yang lainnya kecewa. Namun untung saja mereka berdua tidak terjatuh. Saya rasa Marc tak berusaha sengaja melakukannya, tetapi hal ini sudah biasa terjadi di dunia balap."

7 dari 11 halaman

Wilco Zeelenberg - Manajer Yamaha Factory

Wilco Zeelenberg - Manajer Yamaha Factory

"Manuver Marc cukup beresiko. Pengawas balap tidak melakukan apapun, jadi kami harus menerimanya dan menelan peristiwa ini bulat-bulat. Saya lega Jorge tidak jatuh, karena dengan begitu Marc bisa menerima hukuman atas manuver berlebihannya. Tetapi Jorge memang seharusnya menutup ruang itu."

8 dari 11 halaman

Bradley Smith - Monster Yamaha Tech 3

Bradley Smith - Monster Yamaha Tech 3

"Jelas insiden balap biasa. Jika seorang pebalap membuka ruang seperti itu, anda akan berusaha menerobos. Marc selalu menguntit sepanjang balapan, ia selalu menempel Jorge. Bagaimanapun, jika anda tak ingin disalip, anda harus menutup sisi dalam tikungan. Itulah aturan utama pada tikungan terakhir."

9 dari 11 halaman

Livio Suppo - Pimpinan Repsol Honda

Livio Suppo - Pimpinan Repsol Honda

"Memang ada ruang di tikungan itu. Hal ini bukanlah insiden pertama dan terakhir yang terjadi di Jerez. Sejujurnya, saya rasa insiden ini tak lebih agresif ketimbang peristiwa yang terjadi antara Vale dan Sete Gibernau pada tahun 2005."

10 dari 11 halaman

Andrea Dovizioso - Ducati

Andrea Dovizioso - Ducati

"Saya rasa Marc cukup agresif, namun ia tak berlebihan. Meski begitu, kami harus bicara dengan Komisi Keselamatan tentang hal ini demi memperjelas aturan. Memang berat, namun saya rasa Marc tidak kelewatan."

11 dari 11 halaman

Valentino Rossi - Yamaha Factory Racing

Valentino Rossi - Yamaha Factory Racing

"Anda tahu, insiden itu terjadi di tikungan terakhir pada lap terakhir pula. Jorge meninggalkan ruang di sisi dalam. Normal bila Jorge marah, terutama setelah finis. Beginilah dunia balap. Lap terakhir, tikungan terakhir. Keduanya juara dunia yang hebat. Ini salah satu hal mengapa dunia balap menyenangkan."