Para Rival Mengeluh: Ducati Makin Banyak, Masalah Jadi Makin Banyak Pula

Para Rival Mengeluh: Ducati Makin Banyak, Masalah Jadi Makin Banyak Pula
Marco Bezzecchi, Luca Marini, Jorge Martin, Johann Zarco, Pecco Bagnaia, Jack Miller, Enea Bastianini, dan Fabio di Giannantonio (c) Ducati Corse

Bola.net - Para pembalap MotoGP tak malu-malu mengakui rasa cemas mereka melihat Ducati akan kembali menurunkan delapan pembalap pada 2022, yakni momen pertama kali sejak 2018. Menurut mereka, keputusan Ducati melakukan hal ini ketika punya motor yang sangat kompetitif bakal bikin mereka pusing tujuh keliling.

Tiga musim terakhir, Ducati 'hanya' menurunkan enam pembalap. Tahun lalu, empat di antaranya pakai motor Desmosedici GP21 spek pabrikan teranyar, sementara dua lainnya pakai GP19 yang berusia dua tahun namun tetap punya performa garang. Total, mereka meraih 24 podium, termasuk 7 kemenangan, lewat 5 rider.

Musim ini, Avintia Esponsorama mundur dari MotoGP, dan dua slotnya diambil alih Mooney VR46 Racing Team. Gresini Racing juga berpisah dari Aprilia Racing dan kini jadi tim satelit Ducati. Ditambah duet Ducati Lenovo Team dan dan duet Pramac Racing, maka total ada delapan rider yang diturunkan pabrikan Italia tersebut.

Yang lebih mengerikan bagi para rival, enam rider akan mengendarai GP22 spek pabrikan terbaru, sementara yang dua mendapatkan GP21. Ini berarti seluruh 'Red Army' bakal memiliki paket motor yang sangat mumpuni. Alhasil, kedelapan rider ini diprediksi bisa mengacak-acak peta persaingan perebutan gelar.

Jika mengingat tahun lalu, para rival mengaku tak melihat kelemahan dari Ducati. Juara dua musim terakhir, yakni Fabio Quartararo dan Joan Mir, serta Franco Morbidelli dan Miguel Oliveira menyebut Ducati akan mempersulit 'hidup' mereka tahun ini. Berikut opini mereka yang dikutip dari Crash.net, Selasa (18/1/2022).

1 dari 4 halaman

Fabio Quartararo: Makin Banyak Masalah

Fabio Quartararo: Makin Banyak Masalah

Fabio Quartararo saat diapit Jorge Martin dan Johann Zarco di MotoGP Algarve 2021. (c) Yamaha MotoGP

"Makin banyak Ducati, makin banyak masalah! Sudah sangat berat bagi kami (Yamaha) untuk menyalip mereka. Selain itu, tampaknya mereka juga mengalami kemajuan besar pada motornya, tak hanya pada mesin. Betapa cepatnya mereka pada lap tunggal, betapa cepatnya mereka dalam balapan...

"Tahun lalu adalah pertama kalinya mereka duduk di posisi 1-2-3 dalam kualifikasi. Semua pembalap mereka mengalami kemajuan besar. Kami juga harus mencari kemajuan besar karena kami terlalu jauh tertinggal."

2 dari 4 halaman

Joan Mir: Motor Top, Rider Top

Joan Mir: Motor Top, Rider Top

Joan Mir dan Jack Miller (c) Suzuki/Ducati

"Pada 2020, saya bisa lihat mereka memulai balapan dengan seluruh tenaga yang sangat besar. Namun, pada akhir balapan, mereka sedikit kesulitan berbelok dibanding kami. Selain itu, pada akselerasi, logis saja ban Anda cepat aus jika tenaga mesin Anda besar. Tapi kali ini saya tak melihat penurunan performa pada lap-lap terakhir.

"Jadi, menurut saya performa mereka justru berkebalikan (dari 2020). Mereka semakin kuat pada akhir balapan. Ini tak mudah untuk dipahami. Saya tak melihat kelemahan apa pun, dan ini hal yang saya cemaskan. Mereka bisa cepat dengan gaya balap apa pun. Tapi saya ini bicara paket: motor dan pembalap. Para rider mereka juga para rider top."

3 dari 4 halaman

Franco Morbidelli: Bakal Mengecoh

Franco Morbidelli: Bakal Mengecoh

Franco Morbidelli dan Pecco Bagnaia (c) Yamaha MotoGP, Ducati Corse

"Sudah jelas Ducati menemukan sesuatu yang baik dalam kualifikasi, sesuatu yang besar. Pasalnya, mereka kerap menyapu bersih barisan terdepan dan mereka pada dasarnya meletakkan semua rider mereka di depan sana.

"Jadi, mereka bakal membuat situasi sangat mengecoh bagi kami (Yamaha) jika mereka mampu mempertahankan 'perilaku' itu tahun ini. Namun, kami jelas akan mencoba lebih baik."

4 dari 4 halaman

Miguel Oliveira: Ducati Komplet Meski Tak Sempurna

Miguel Oliveira: Ducati Komplet Meski Tak Sempurna

Pembalap Red Bull KTM Factory Racing, Miguel Oliveira (c) AP Photo

"Asal tahu saja, motor tak bisa bergerak sendiri! Motor butuh pembalap dan pembalap harus memahami apa yang dibutuhkan motor. Namun, jelas Ducati punya motor yang paling komplet. Di trek-trek yang Anda pikir mereka takkan tampil baik, seperti Valencia, mereka malah melaju sangat cepat.

"Mereka seolah selalu berkendara dengan ban baru, padahal kami semua pakai ban lama. Mereka juga mampu memakai fase akselerasi dan pengereman lebih efisien. Kini performa menikung mereka sangat menakjubkan, jadi makin mengecoh saat berduel dengan mereka. Tapi saya masih yakin motor mereka tak sempurna, karena tak ada motor sempurna di kategori ini."

Sumber: Crashnet