Para Manajer Rider MotoGP Ngotot Minta Bonus Sprint Race, Siap Tuntut Tim Secara Hukum

Para Manajer Rider MotoGP Ngotot Minta Bonus Sprint Race, Siap Tuntut Tim Secara Hukum
Pembalap Ducati Lenovo Team, Enea Bastianini (c) Ducati Lenovo Team

Bola.net - Manajer pribadi Enea Bastianini, Carlo Pernat, mengaku para manajer pribadi para pembalap MotoGP akan mengadakan rapat mengenai kontroversi bonus uang dari sprint race pada 2023. Sebelumnya, Pernat berkali-kali menyatakan bahwa para pabrikan dan tim-tim peserta menolak untuk memberikan bonus tersebut.

Bukan rahasia lagi, bonus uang diberikan kepada rider yang sukses meraih pole, podium, kemenangan, bahkan gelar dunia. Musim ini, MotoGP terdiri dari 21 sprint race dan 21 main race. Para manajer ini menuntut para pabrikan dan tim untuk memberikan bonus kepada para rider jika mereka masuk tiga besar di sprint race.

Pernat pun paling vokal mengenai hal ini usai berbicara dengan dua manajer lainnya, yakni Albert Valera (Aleix Espargaro dan Jorge Martin) dan Giovanni Balestra (Maverick Vinales). Ia menyebut bahwa para pabrikan justru sempat menyuruhnya meminta bonus kepada Dorna Sports selaku pemegang hak komersial MotoGP.

1 dari 2 halaman

Siapkan Pengacara untuk Tuntut Bonus Sprint Race

Carlo Pernat (c) Gresini RacingCarlo Pernat (c) Gresini Racing

Menurut Pernat, tak adil jika rider tak dapat bonus dari pabrikan atau tim. Pasalnya, meski durasi dan poin sprint race hanya setengah dari main race, balapan ini tetap memengaruhi kans dalam merebut gelar. Atas alasan ini, para manajer akan bertemu di Malaysia, di sela-sela tes pramusim pada 10-12 Februari 2023.

"Para manajer jelas akan bertemu. Saya sudah bicara dengan Albert dan Giovanni. Hanya manajer Fabio Quartararo, Eric Mahe, yang masih ragu. Namun, kami akan bertemu di Sepang dan membicarakan kendala bonus untuk sprint race. Para rider tak boleh tak dapat uang," ujar Pernat via GPOne, Sabtu (4/2/2023).

"Para pabrikan harus paham bahwa para rider harus menerima bonus, bahkan setengah dari jumlah normal. Ini tepat karena setengah poin juga diberikan. Sangat penting untuk berhati-hati, karena kami juga mempersiapkan kontak dengan pengacara," ungkap eks Manajer Tim Aprilia Racing di GP125 dan GP250 ini.

2 dari 2 halaman

Jumlahnya Tak Harus Setengah dari Bonus Main Race

Jumlahnya Tak Harus Setengah dari Bonus Main Race

Pembalap Ducati Lenovo Team, Enea Bastianini (c) Ducati Corse

Pernat merasa, bonus untuk sprint race harus disepakati secara kontrak seperti halnya main race karena hasilnya tetap memengaruhi prestasi pembalap, pabrikan, atau tim. Namun, ia menyatakan bahwa bonus sprint race juga tak harus setengah dari bonus main race. Yang penting para rider tetap dapat bonus.

"Tim harus cari cara untuk membayar para rider, mungkin dengan sistem yang berbeda, yang tak wajib setengah. Bonus untuk posisi tiga besar harus disediakan, itu jelas menurut pandangan saya. Semua orang yang ada di posisi kami pasti melihatnya dengan cara yang sama. Jadi, akan ada diskusi penting," tuturnya.

"Jelas semua rider sepakat dengan kami. Ini balapan yang menentukan juara dunia. Anda bisa meraih atau kehilangan gelar karena sprint race. Namun, situasi tampaknya semakin mudah, karena para pabrikan mulai memahami. Namun, saya lihat sprint race memang masih memunculkan banyak tanda tanya," pungkas Pernat.

Sumber: GPOne, Speedweek