
Bola.net - Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi kini merupakan pebalap tertua di paddock, dan ia juga merupakan satu-satunya pebalap yang pernah mencicipi ganasnya motor GP500. Menjelang MotoGP Argentina, ia pun menjelaskan perbandingan kedua era ini.
Rossi menjalani debut GP500 pada tahun 2000 dan langsung menjadi runner up di belakang Kenny Roberts Jr. Setahun berikutnya, ia menjadi juara dunia GP500 terakhir dalam sejarah Grand Prix. Pada tahun 2002, MotoGP diperkenalkan pertama kali dengan mesin 990cc, dan Rossi juga sukses merebut gelar.
"Saya memulai karir di kelas tertinggi saat segalanya masih hitam dan putih! Sangat sulit menyentuh aspal dengan lutut (knee down)!" gurau Rossi melalui Crash.net. "Tapi memang posisi berkendara saat ini sudah sangat jauh berbeda, apalagi elektronik dan bannya."
Rossi pun tak malu mengakui dirinya saat ini juga mempelajari gaya balap para juniornya, terutama yang merupakan lulusan dari Moto2, seperti Marc Marquez, Pol Espargaro, Andrea Iannone, Stefan Bradl dan Scott Redding.
"Saya mencoba belajar dari pebalap lain seperti Marc, atau Jorge Lorenzo yang motornya sama dengan saya. Tapi pebalap juga punya gaya berbeda. Andrea Dovizioso juga berubah banyak dalam beberapa tahun terakhir. Ini memang bagian dari evolusi, dan ini menarik," tutupnya. [initial]
(cn/kny)
Rossi menjalani debut GP500 pada tahun 2000 dan langsung menjadi runner up di belakang Kenny Roberts Jr. Setahun berikutnya, ia menjadi juara dunia GP500 terakhir dalam sejarah Grand Prix. Pada tahun 2002, MotoGP diperkenalkan pertama kali dengan mesin 990cc, dan Rossi juga sukses merebut gelar.
"Saya memulai karir di kelas tertinggi saat segalanya masih hitam dan putih! Sangat sulit menyentuh aspal dengan lutut (knee down)!" gurau Rossi melalui Crash.net. "Tapi memang posisi berkendara saat ini sudah sangat jauh berbeda, apalagi elektronik dan bannya."
Rossi pun tak malu mengakui dirinya saat ini juga mempelajari gaya balap para juniornya, terutama yang merupakan lulusan dari Moto2, seperti Marc Marquez, Pol Espargaro, Andrea Iannone, Stefan Bradl dan Scott Redding.
"Saya mencoba belajar dari pebalap lain seperti Marc, atau Jorge Lorenzo yang motornya sama dengan saya. Tapi pebalap juga punya gaya berbeda. Andrea Dovizioso juga berubah banyak dalam beberapa tahun terakhir. Ini memang bagian dari evolusi, dan ini menarik," tutupnya. [initial]
Baca Juga:
- Bagus Tahun Lalu, Iannone Optimis Jelang Argentina
- Redding Tekad Hapus Kekecewaan di Austin
- Dovizioso Ogah Ulang Buruknya Hasil Argentina 2014
- Rossi Berharap Lintasan Argentina Tak Lagi Kotor
- Prediksi MotoGP Argentina 2015: Ajang Pembuktian Marquez
- Lorenzo: Argentina Kabar Baik untuk Yamaha
- Roberts Sr: Rossi Masih Bisa Raih Lebih dari Dua Gelar
- Dovizioso-Iannone Tak Panik Soal Bahan Bakar
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Amerika Latin 21 Maret 2025 05:30
-
Liga Spanyol 21 Maret 2025 05:24
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 05:12
-
Bolatainment 21 Maret 2025 05:05
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 05:03
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 04:55
MOST VIEWED
- Lempar Pujian Selangit Usai MotoGP Argentina, Gigi Dall'Igna Sebut Marc Marquez Pembalap Cerdas
- Alex Marquez Tersinggung Dituduh Selalu Ngalah ke Marc Marquez, Merasa Tak Dihormati Sebagai Pembalap
- Eks Bos Petronas Yamaha Sebut MotoGP Berubah dari 'Ducati Cup' Jadi 'Marquez Championship'
- Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lupa Dukung Pembalap Jagoanmu!
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...