Pahami Valentino Rossi, Marco Melandri: Pensiun Itu Memang Sulit

Pahami Valentino Rossi, Marco Melandri: Pensiun Itu Memang Sulit
Valentino Rossi (c) Yamaha

Bola.net - Eks rider MotoGP dan WorldSBK, Marco Melandri, mengaku dapat memaklumi Valentino Rossi belum juga mau pensiun. Di lain sisi, ia juga mengimbau bahwa para pebalap motor juga harus realistis pada usia, kemampuan, dan hasil balapnya. Hal ini ia sampaikan via Speedweek.

Melandri dan Rossi berkawan baik saat anak-anak, namun hubungan keduanya merenggang sekalinya sama-sama turun di ajang Grand Prix meski selalu bertarung dengan penuh hormat. Keduanya pun pernah bersaing sengit pada 2005, saat Rossi jadi juara dan Melandri jadi runner up.

Melandri, yang berusia empat tahun lebih muda, akhirnya memutuskan pensiun total dari dunia balap pada akhir 2019 lalu, usai turun di WorldSBK. Juara dunia GP250 2003 ini pun tak memungkiri bahwa keputusan gantung helm adalah salah satu keputusan terberat dalam hidupnya.

1 dari 2 halaman

Hadapi Generasi yang Berbeda

Hadapi Generasi yang Berbeda

Pebalap GRT Yamaha WorldSBK, Marco Melandri (c) Yamaha

"Meski sulit menerima kenyataan, Anda harus jujur pada diri sendiri. Tak menyenangkan tampil ngotot sepanjang waktu tapi tak bisa dapat hasil baik. Sekarang, rider berusia 20 tahun itu generasi yang berbeda, punya gaya balap, kebugaran, dan mentalitas yang berbeda," ujarnya.

Melandri pun mengambil contoh Fabio Quartararo, yang tahun depan menggantikan Rossi di Monster Energy Yamaha. Menurutnya, Quartararo yang kerap kesulitan di Moto3 dan Moto2, kini malah tampil gemilang di MotoGP karena didukung lingkungan yang sangat tepat.

"Fabio tak pernah benar-benar melaju cepat dalam kariernya, tapi kini ia punya motor terbaik untuk gaya balapnya. Kini prestasinya pun meledak. Tak akan ada yang senang ketika Vale pensiun, termasuk Dorna, mengingat uang mereka juga akan terpengaruh," tuturnya.

2 dari 2 halaman

Waktu, Musuh Utama Pebalap Motor

Melandri pun mengakui bahwa menerima fakta dirinya sudah harus pensiun sangatlah terasa lebih buruk ketimbang menghadapi fakta bahwa hasil balapnya buruk.

"Pensiun memang jauh lebih sulit ketimbang tampil buruk, karena waktu adalah musuh utama Anda, dan Anda tak bisa membelinya di mana pun. Waktu terus berjalan, dan pebalap motor harus menerimanya, dan menerima bahwa kehidupan selalu berubah," pungkasnya.

Rossi, yang kini berusia 41 tahun, belum lagi menang sejak MotoGP Belanda 2017 dan belum juara lagi sejak 2009. Jika musim ini terbukti masih mampu tampil kompetitif, Rossi bertekad bertahan musim depan bersama Petronas Yamaha SRT.