Ogah Bayar Lagi, Tito Rabat Santai Tak Dapat Gaji di WorldSBK

Ogah Bayar Lagi, Tito Rabat Santai Tak Dapat Gaji di WorldSBK
Pembalap Barni Racing Team Ducati, Tito Rabat (c) Facebook/Ducati

Bola.net - Eks pembalap MotoGP yang kini membela Barni Racing Team Ducati, Tito Rabat, mengaku tak mendapatkan gaji sepeser pun dari timnya untuk berlaga di WorldSBK 2021. Namun, baginya ini tak masalah, apalagi kini ia tak perlu lagi jadi 'pay rider' alias pembalap yang membayar timnya demi bisa balapan.

Rabat menjalani debutnya di ajang Grand Prix lewat kelas 125cc pada 2006, dan mengawali karier dengan penuh liku walau sang ayah, Esteve Rabat, memberinya bantuan finansial. Meski kerap dianggap beruntung punya privilese, Rabat tetap bekerja keras demi membuktikan ia punya talenta dan kecepatan mumpuni.

Saat membela Pons Racing di Moto2 pada 2011, ia pun tak lagi jadi 'pay rider', dan justru dapat gaji. Kemampuannya pun terus terasah, hingga akhirnya jadi juara dunia pada 2014 bersama Marc VDS. Pada 2016, ia naik ke MotoGP dengan tim yang sama. Namun, ia gagal tampil kompetitif akibat Honda RC213V yang sulit dikendarai.

Pada 2018, Rabat pergi dari Marc VDS. Ia tak punya opsi selain ke Esponsorama Racing. Ia berharap bisa lebih kompetitif di atas Ducati. Namun, Avintia telah dikenal sebagai tim yang tak bergelimang uang. Rabat pun diminta membawa sponsor dan kembali jadi 'pay rider' lewat toko perhiasan keluarganya, 'Rabat'.

1 dari 3 halaman

Bakal Hidup dari Bonus-Bonus Hasil baik

Pada tengah 2019, ia pun jadi satu-satunya rider MotoGP yang punya kontrak untuk 2021 usai diperpanjang Avintia. Nyatanya, kontrak itu tak ditaati, dan mereka justru menggaet Marini yang merupakan adik Valentino Rossi. Kini pindah ke WorldSBK, Rabat merasa sangat lega tak perlu jadi 'pay rider' lagi, walau juga takkan dapat gaji.

Rabat pun menyatakan akan memenuhi kebutuhannya sehari-hari dengan cara meraih hasil baik di WorldSBK. Seperti diketahui, baik di MotoGP dan WorldSBK, para pembalap yang mampu meraih hasil tertentu, seperti pole, podium, atau kemenangan, biasanya mendapatkan bonus berupa uang dari tim dan pabrikannya.

"Saya tak peduli soal menghasilkan uang lewat kontrak saya. Memang benar saya balapan secara gratis, tapi setidaknya tak perlu bayar lagi. Saya percaya pada diri saya, dan saya akan hidup dari bonus yang saya dapat. Saya yakin soal itu, meski takkan mudah. Toh bagi saya, dunia balap memang tak pernah mudah," tuturnya via El Periodico seperti yang dikutip Corsedimoto, Minggu (21/2/2021).

2 dari 3 halaman

Semangat Buka Bab Baru dalam Kariernya

"Saya tak lagi memikirkan masa lalu, tak ada gunanya. Kini Saya merasa bahagia. Dalam usia 31 tahun, saya masih merasa muda. Saya tetap bekerja keras, tetap bersenang-senang. Saya sangat suka latihan, saya suka bekerja keras di gym, menjalani profesi saya dengan semangat dan antusiasme yang tinggi," lanjut juara dunia Moto2 2014 ini.

Meski tak membela tim pabrikan, Rabat pun dijanjikan motor Panigale V4R spek terbaik, dan ia akan dapat perangkat-perangkat baru jika menunjukkan progres yang terus naik. Mendengar janji ini, ia pun makin giat berlatih dengan Panigale V4S selama masa pramusim, baik dalam uji coba maupun latihan tertutup dengan rider-rider lain.

"Ducati motor yang hebat. Panigale tak terlalu beda dari MotoGP. Memang benar mesin MotoGP diciptakan khusus untuk berkompetisi di level tertinggi, namun WorldSBK tak jauh beda. Saya ingin terus bersenang-senang, toh saya tetap berlaga di kejuaraan dunia yang hebat, berkompetisi di level tinggi, dan saya siap menunjukkan semua hal yang sudah saya kerjakan dengan keras di rumah," tutupnya.

Sumber: El Periodico, Corsedimoto