Musim Debut Sulit, Pecco Bagnaia Jadikan Alex Rins Referensi

Musim Debut Sulit, Pecco Bagnaia Jadikan Alex Rins Referensi
Pebalap Pramac Racing, Francesco Bagnaia (c) Pramac Racing

Bola.net - Pebalap Pramac Racing, Francesco Bagnaia, tak memungkiri bahwa musim perdananya di MotoGP berjalan cukup berat. Meski begitu, pebalap yang akrab disapa 'Pecco' ini tak kelewat kecewa. Kepada Motorsport Total, Bagnaia yakin dirinya hanya butuh waktu untuk membuktikan potensi terbaiknya.

Awal musim ini, juara dunia Moto2 2018 itu secara mengejutkan mengalami lima kali gagal finis. Meski begitu, Bagnaia akhirnya mampu mulai menunjukkan kemampuannya dengan finis ketujuh di Red Bull Ring, Spielberg, Austria pekan lalu. Ini adalah hasil finis terbaik kedua yang ia raih, usai finis kesembilan di Austin.

"Ini hasil terbaik saya musim ini, jadi saya rasa ini bisa menjadi pondasi untuk balapan-balapan berikutnya. Saya sangat puas atas kinerja kami, kami bisa berbahagia, karena ini adalah balapan pertama di mana kami mampu menjalani semuanya dengan baik. Kami sangat konsisten sepanjang pekan balap," ujarnya.

1 dari 2 halaman

Ducati Motor yang Kompleks

Anak didik Valentino Rossi di VR46 Riders Academy ini pun meyakini hasil di Austria merupakan sebuah titik balik. "Usai kecelakaan di Brno, kami memulai segalanya dari awal lagi dengan setup dasar dari uji coba. Kami pun bekerja lebih baik dan lebih tenang. Saya rasa inilah kunci penting di Spielberg," ungkapnya.

Di lain sisi, Bagnaia tak memungkiri bahwa mempelajari motor Ducati Desmosedici GP18 tidaklah mudah. Situasi ini pun sangat berbeda dengan yang dialami debutan Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, yang justru telah mengoleksi tiga pole dan tiga podium. Meski begitu, Bagnaia menolak putus asa.

"Saya ke MotoGP dengan target jadi debutan terbaik. Nyatanya, motor kami sangat kompleks. Tapi Anda bisa adaptasi, bisa mengalami kemajuan yang tak bisa ditawarkan motor lain. Saya berkendara dengan cara tertentu, tapi di sini saya harus bisa menghadapi apa pun, yang jelas tak mudah dilakukan dalam waktu singkat," jelasnya.

2 dari 2 halaman

Termotivasi Lihat Debutan Lain

Rider Italia berusia 22 tahun ini juga menolak kecewa atas musim debutnya yang tak sesuai ekspektasi. Ia pun menjadikan rider Suzuki Ecstar, Alex Rins sebagai acuan. Rider Spanyol itu juga sempat kesulitan dalam debutnya pada 2017, mengalami berbagai cedera dan salah arah pengembangan motor. Nyatanya, kini Rins konsisten bertarung di papan atas dan sukses menang di Austin.

"Soal mental, ini jelas olahraga yang sulit, tapi saya di sini siap untuk mencoba segalanya. Melihat debutan lain langsung cepat justru jadi motivasi bagi saya. Jangan lupa bahwa Alex Rins juga kesulitan pada musim debutnya, dan kini ia justru bisa menang. Semua orang butuh waktu, tak harus buru-buru. Saya yakin saya bisa melakukannya," tutup Bagnaia.

Menjelang MotoGP Inggris di Silverstone pada 23-25 Agustus, Bagnaia tengah duduk di peringkat 16 pada klasemen pebalap dengan 24 poin. Ia tertinggal 68 poin dari Quartararo di peringkat 7. Ia juga tertinggal dari dua debutan lainnya, Joan Mir (Suzuki Ecstar) dan Miguel Oliveira (Red Bull KTM Tech 3), yang masing-masing duduk di peringkat 13 dan 15.

Sumber: Motorsport Total