MotoGP Disarankan Perpendek Pekan Balap Jadi 2 Hari

MotoGP Disarankan Perpendek Pekan Balap Jadi 2 Hari
MotoGP Catalunya, Spanyol 2019 (c) Yamaha

Bola.net - Bertambahnya balapan dalam satu musim tampaknya sama-sama jadi masalah pelik baik di MotoGP maupun Formula 1. Kedua kejuaraan ini sama-sama ingin memperpanjang durasi musimnya, namun mendapat banyak protes dari para penghuni paddock.

Musim depan, MotoGP untuk pertama kali akan menggelar 20 seri, sementara F1 akan menggelar 22 seri. MotoGP sudah memastikan bahwa akan ada 22 seri mulai 2022 mendatang, sementara F1 bahkan sudah menggodok rencana menggelar 25 seri meski belum dapat lampu hijau.

Tim dan para rider MotoGP sendiri sudah melayangkan keluhan karena tak ingin berlama-lama meninggalkan rumah dan keluarga mereka demi balapan sepanjang tahun. Kini, mereka mengajukan gagasan untuk menggelar pekan balap pada Sabtu dan Minggu saja.

Selama ini, meski format latihan dan kualifikasi kerap berubah-ubah, MotoGP selalu digelar pada Jumat, Sabtu, dan Minggu. Para rider dan anggota tim juga sudah harus tiba di negara penyelenggara pada Kamis untuk menjalani persiapan dan berbagai aktivitas dengan media massa.

1 dari 4 halaman

Tim dan Pebalap Terus Berdiskusi

F1 juga sudah memiliki rencana serupa. Mulai 2021, mereka akan memangkas seluruh kegiatan pada Kamis, agar pebalap dan tim benar-benar fokus pada gelaran pada Jumat, Sabtu, dan Minggu, meski gagasan ini juga tak terlalu disambut hangat oleh penghuni paddock.

Manajer Tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio; CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, dan rider Aprilia Racing Team Gresini, Aleix Espargaro, pun membenarkan adanya ide untuk memangkas pekan balap MotoGP menjadi Sabtu dan Minggu saja.

Rivola, yang merupakan mantan Sporting Director Scuderia Ferrari, Scuderia Toro Rosso, dan Minardi di F1, serta eks bos Ferrari Driver Academy, bahkan sangat jeli mengevaluasi gagasan ini, karena ia pernah mengajukan proposal serupa kepada F1 pada 2009 silam.

Berikut keterangan Brivio, Rivola, dan Espargaro yang dilansir oleh Crash.net.

2 dari 4 halaman

Davide Brivio - Manajer Tim Suzuki Ecstar

Davide Brivio - Manajer Tim Suzuki Ecstar

Manajer Tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio (c) Suzuki

"Jelas 22 balapan bakal cukup berat. Saya rasa bakal berat juga bagi para rider untuk menjaga konsentrasi dan mengendalikan tekanan selama 22 balapan. Selain itu, berat juga bagi kami, bagi Anda (media massa), bagi semua orang yang bekerja di sini karena musim bakal sangat panjang.

"Saat dengar ada peluang menjalani 20 balapan tahun depan, awal musim ini semua tim berdiskusi untuk mengurangi jumlah uji coba. Ini demi menyeimbangkan waktu, coba mencari kompensasi. Mengurangi jumlah uji coba dan memasukkan satu balapan baru memang tak sama, tapi setidaknya kami ingin mengurangi tekanan.

"Saya rasa, 22 balapan bakal sangat membebani banyak orang. Anda bisa bayangkan sendiri. Tapi memang arah itulah yang kami tuju. F1 sendiri akan menggelar 22 balapan tahun depan, dan bahkan sudah mulai membicarakan peluang menggelar 25 balapan.

"Ide memperpendek durasi pekan balap bisa jadi opsi. Secara pribadi, saya bakal mempertimbangkannya. Entah apakah memungkinkan, tapi saya rasa bisa dipikirkan. Mari jalani 22 balapan, tapi perpendek jadwal menjadi Sabtu dan Minggu saja. Ini bisa jadi opsi. Kami memang harus cari solusi.

"Untungnya, MotoGP kini makin populer. Ada banyak permintaan untuk menggelar balapan (dari banyak negara), dan ini positif. Kami bisa mengeksplorasi lebih banyak negara. Ini fantastis. Dari sudut pandang ini, kami tengah menjalani momen baik, tapi mari kita cari kompromi terbaik."

3 dari 4 halaman

Massimo Rivola - CEO Aprilia Racing

Massimo Rivola - CEO Aprilia Racing

Massimo Rivola (c) MotoGP.com

"Saya ini meninggalkan F1 kan agar bisa menjalani lebih sedikit balapan! Tapi saya bisa sangat memahami pandangan Carmelo Ezpeleta (CEO Dorna Sports) soal menambah balapan dan mengurangi uji coba. Gagasan itu bagus untuk olahraga ini.

"Di lain sisi, ide menjalani dua hari saja dalam pekan balap sama sekali tak buruk. Bahkan saya sudah mengajukan ide ini kepada F1 10 tahun lalu, tapi ditolak mentah-mentah. Jujur saja, saya rasa kami (MotoGP) juga harus mempertimbangkannya.

"Tapi saya mencemaskan para rider muda, karena mereka pasti juga butuh lebih banyak waktu di trek. Mungkin dengan format berbeda kami bisa mempertimbangkannya. Menggelar balapan Moto3, Moto2, dan MotoGP dalam pekan balap yang sama sangatlah baik dan Anda bisa melihat masa depan.

"Kami tak ingin kehilangan hal ini. Saya rasa ini kunci penting olahraga ini, yakni melihat generasi muda berdatangan pada pekan balap yang sama. Tapi gelaran dua hari jelas merupakan poin yang sangat valid dan akan kami diskusikan secara internal."

4 dari 4 halaman

Aleix Espargaro - Rider Aprilia Racing Team Gresini

Aleix Espargaro - Rider Aprilia Racing Team Gresini

Pebalap Aprilia Gresini, Aleix Espargaro (c) Aprilia

"Setiap rider punya opini masing-masing, tapi saya sangat benci uji coba! Karena menurut saya, kami di sini untuk balapan. Saya paham kami memang harus uji coba dan kami memang membutuhkannya, tapi saya lebih memilih balapan.

"Jujur saja, dengan suhu dingin, apalagi jika Anda ingin ada banyak perubahan di Qatar (pada tahun berikutnya), uji coba di Valencia sering kali jadi tak ada gunanya. Jadi saya rasa kalender baru yang diatur oleh Dorna (mengurangi jumlah uji coba) sudah bagus.

"Saya harus bilang bahwa Dorna selalu bertanya kepada kami di Komisi Keselamatan mengenai hal-hal macam ini. Jadi ini bukan hal baru atau sesuatu yang mereka putuskan hanya dalam waktu 24 jam. Kami sudah membicarakannya selama beberapa tahun terakhir dan saya puas."