MotoGP Diminta Serius Pertimbangkan Pakai Format WorldSBK

MotoGP Diminta Serius Pertimbangkan Pakai Format WorldSBK
Pebalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo (c) SRT

Bola.net - Manajer Tim Petronas Yamaha SRT, Wilco Zeelenberg, yakin MotoGP harus serius dalam mempertimbangkan peluang menggelar balapan tahun ini dengan format WorldSBK, yakni dua balapan per seri, mengingat awal musim ini ditunda akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Satu seri MotoGP 2020 telah resmi dibatalkan, sementara empat yang lain telah ditunda. Selain itu, belum ada kepastian soal kapan musim baru bisa dimulai karena belum ada kepastian pula kapan pandemi ini berakhir.

Seperti kebanyakan bos tim MotoGP lainnya, Zeelenberg memperkirakan bahwa musim baru bisa dimulai bulan Juli nanti, namun ia tak sepakat dengan Dorna Sports yang ingin tetap menggelar seluruh balapan. Menurutnya, ini bisa merugikan kebugaran fisik pebalap dan kru.

1 dari 3 halaman

16 Balapan Dipadatkan Jadi 8 Seri

16 Balapan Dipadatkan Jadi 8 Seri

Wilco Zeelenberg (c) SRT

Zeelenberg, yang merupakan eks manajer tim Yamaha WorldSBK dan pindah ke MotoGP pada 2010, meyakini bahwa format WorldSBK bisa dipertimbangkan dengan baik demi menghindari jadwal balap yang kelewat padat. Ide ini sendiri telah diajukan Valentino Rossi beberapa waktu lalu.

"Jika harus menggelar 15-16 balapan, maka hanya butuh 8 seri jika mau menggelar dua balapan per akhir pekan. Tapi negara mana yang dipilih? Entah mana yang lebih penting: apakah kami harus pergi ke banyak negara atau menggelar banyak balapan?" ujarnya dalam wawancara dengan Niki Kovacs seperti yang dikutip Crash.net.

Zeelenberg juga menyatakan bahwa masalah ini juga merupakan cerminan pelik soal keinginan Dorna Sports menggelar 22 seri mulai 2022 mendatang, yakni wacana yang kurang diterima oleh penghuni paddock MotoGP karena dinilai menyita kelewat banyak waktu untuk rehat.

2 dari 3 halaman

22 Balapan Adalah Mimpi Buruk

"Bagaimanapun, 20 balapan, dan 22 di masa depan adalah mimpi buruk bagi saya! Itu kelewat banyak. Jika kami tak bisa menemukan juara dunia dalam 15 balapan saja, ada yang salah! Tapi kami semua memang hidup dalam sebuah 'produk' bernama MotoGP," ungkap pria asal Belanda itu.

"Dorna dan IRTA bekerja dengan sangat baik. Kami bisa bangga soal itu karena persaingan sangat ketat dan seru. Jika dimulai dari Juli sampai Desember, kami masih bisa menggelar banyak balapan. Saya rasa kami bisa balapan tahun ini, tapi entah kapan kami bisa berangkat," tutupnya.

Musim ini, Petronas Yamaha SRT tetap menaungi Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli, yang masing-masing tengah menjalani karantina mandiri di Andorra dan Italia.