MotoGP Bakal 'Kurung' Para Rider dan Tim di Hotel dan Sirkuit

MotoGP Bakal 'Kurung' Para Rider dan Tim di Hotel dan Sirkuit
MotoGP Austria 2019 (c) AP Photo

Bola.net - Safety Officer FIM, Franco Uncini, menyatakan bahwa FIM, Dorna Sports, dan IRTA, bertekad melarang para peserta MotoGP, Moto2, Moto3, dan bahkan MotoE untuk bepergian selain ke sirkuit dan hotel selama pekan balap berlangsung. Hal ini ia nyatakan kepada GPOne.

MotoGP 2020 akan dimulai di Jerez, Spanyol, 17-19 Juli, didahului sesi uji coba tambahan untuk semua kelas pada 15 Juli. Protokol kesehatan telah disiapkan dan harus ditaati semua peserta, termasuk harus menjalani isolasi secara berkelompok sesuai tim masing-masing.

Meski begitu, akibat pandemi virus corona (Covid-19) belum mereda, pertanyaan lain pun muncul: bagaimana jika ada kru yang mendadak positif terpapar Covid-19 saat pekan balap berlangsung? Berikut jawaban Uncini seperti yang dikutip Speedweek, Selasa (30/6/2020).

1 dari 3 halaman

Tak Boleh Pergi ke Mana-Mana

"Sulit bagi saya untuk memberikan jawaban yang jelas. Tapi opsi paling masuk akal adalah mengarantinakan orang-orang yang mengalami kontak dengan orang yang terinfeksi. Di lain sisi, rencana kami jelaslah tidak menghentikan pekan balap," ungkap Uncini.

Untuk seri pertama di Jerez nanti, protokol medis, sanitasi, dan physical distancing ditegaskan Dorna Sports akan berjalan sangat ketat. Uncini juga menegaskan bahwa kontak para peserta dengan 'dunia luar' selain hotel dan sirkuit akan benar-benar dilarang.

"Tim-tim peserta hanya akan 'bergerak' dalam perjalanan menuju hotel dan sirkuit. Kami telah berencana menyediakan bus untuk transportasi. Tim hanya akan mengurus perjalanan dari bandara ke hotel," ujar juara dunia GP500 1982 asal Italia ini.

2 dari 3 halaman

Tanggapi Keresahan AIPS dan Yamaha

Uncini juga menegaskan, untuk dua seri pertama, yang sama-sama akan digelar di Jerez, MotoGP akan tetap melarang kehadiran penonton dan media massa, meski Asosiasi Pers Olahraga Internasional (AIPS) telah menentang kebijakan ini karena dianggap melarang hak mereka menyajikan informasi kepada masyarakat.

Meski begitu, Uncini pun meyakinkan bahwa kebijakan ini akan terus didiskusikan sepanjang waktu, dan tak menutup kemungkinan bahwa kebijakan itu akan diubah pekan demi pekan. "Tapi untuk dua balapan di Jerez, kami harus tetap menekan jumlah orang di paddock menjadi sesedikit mungkin," ungkapnya.

Dalam wawancara yang sama Uncini juga menanggapi keresahan Yamaha dan pabrikan Jepang lain yang cemas krunya yang berasal dari Jepang dan Australia tak bisa hadir akibat kebijakan negara masing-masing. "Kami saat ini sedang berdiskusi dengan pihak otoritas terkait dan saya rasa mereka akan menerima rencana kami, dan masalah akan bisa diatasi," tutupnya.