MotoGP 2016, Musim Terberat di Karir Tito Rabat

MotoGP 2016, Musim Terberat di Karir Tito Rabat
Tito Rabat (c) Marc VDS
- Pebalap Estrella Galicia 0.0 Marc VDS Honda, Esteve 'Tito' Rabat, mengaku bahwa musim debutnya di MotoGP tahun ini merupakan musim terberatnya selama berkarir di Grand Prix. Sebagai juara dunia Moto2 2014, Rabat pun mendapat ekspektasi tinggi dari banyak pihak untuk tampil baik.


Sayangnya, motor Honda RC213V memang terkenal paling sulit dikendalikan, hingga rider Spanyol berusia 27 tahun ini membutuhkan waktu untuk beradaptasi, termasuk dengan sistem kerja timnya, yang telah menaunginya sejak Moto2 2014, di mana ia tiba sebagai pengganti Scott Redding.


"Saya memang tumbuh bersama tim ini, namun sejatinya semuanya baru, karena kepala mekanik, teknisi data dan mekaniknya baru pula. Yang sama hanya koordinator tim, pelatih balap dan press officer. Tahun ini mungkin musim terberat dalam karir saya. Tapi tim saya melakukan segalanya demi membantu saya. Mereka percaya pada saya," ujarnya kepada MotoGP.com.


Meski punya beban besar untuk membuktikan diri, sahabat Marc dan Alex Marquez ini mengaku tak merasa frustrasi. Musim ini, Rabat dua kali berhasil finis di posisi 10 besar, dan prestasi terbaiknya adalah finis kesembilan di Argentina.


"Tim tidak memberikan tekanan pada saya, lagipula tak ada yang bisa memberi tekanan lebih besar ketimbang diri saya sendiri. Tak ada bedanya. Saya jelas ingin lebih baik dan cepat, sementara tim memberi saya waktu untuk belajar, dan kini waktunya bagi saya untuk lebih baik lagi," tutupnya. [initial]


 (mgp/kny)