
'Perang mental' versus Rossi memang diyakini Marquez mempengaruhi psikologisnya, ditambah motor RC213V tak langsung cocok dengan aturan penyeragaman perangkat elektronik (ECU) yang baru digulirkan musim ini. Usai menang di Argentina dan Austin, Marquez memang mengalami paceklik kemenangan selama lima seri.
"Awal musim ini terberat dalam karir saya. Usai dua kemenangan pertama, semuanya makin sulit. Saya membayar besar atas kehilangan gelar tahun lalu, demi memahami apa yang saya tahu sekarang. Tahun ini saya punya beban yang lebih besar, dan sulit mengendalikannya sepanjang musim," ujarnya kepada MotoGP.com.
Meski begitu, Marquez berhasil menjadikan beban besar ini menjadi motivasi untuk tampil konsisten, terbukti dari 11 podium yang ia raih, di mana empat di antaranya merupakan kemenangan. Konsistensi inilah yang membuat dirinya berhasil mengunci gelar dunia.
"Setiap tahun, Anda harus memberikan yang terbaik, tapi tekanan tahun ini begitu tinggi, terutama di awal musim. Penghujung musim lalu begitu berat. Saya merasa sangat terbebani, namun juga termotivasi. Saya hanya fokus pada motor, dan itulah kuncinya," pungkas Marquez. [initial]
Baca Juga:
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 12:29
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 12:15
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 12:01
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 11:56
-
Otomotif 20 Maret 2025 11:48
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 11:45
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...