Mengenal Rookie MotoGP 2021 - Bagian 2: Luca Marini

Mengenal Rookie MotoGP 2021 - Bagian 2: Luca Marini
Luca Marini (c) AP Photo

Bola.net - Tahun 2021 telah bergulir, dan kini para peserta MotoGP tengah mempersiapkan diri menjelang musim baru. Terdapat tiga wajah baru di grid 2021, dan Tim Bola.net mengulik perjalanan karier ketiga debutan ini satu per satu. Usai membahas Jorge Martin, kini kami giliran membahas Luca Marini.

Luca Marini lahir di Urbino, Italia, pada 10 Agustus 1997, dan merupakan adik dari sembilan kali juara dunia sekaligus ikon MotoGP, Valentino Rossi. Marini sejatinya diharapkan orang tuanya tak menjadi pembalap. Namun, ia terinspirasi oleh sang kakak dan akhirnya justru memilih jadi pembalap motor.

Usai turun di kejuaraan-kejuaraan nasional di Italia, termasuk CIV Moto3, Marini mulai turun di FIM CEV Moto3 pada 2013, mengendarai FTR Honda. Usai finis ketujuh di Albacete, Spanyol, ia mendapatkan fasilitas wildcard di Moto3 Grand Prix Misano, San Marino. Sayangnya, ia terjatuh pada awal balapan dan gagal finis.

Pada 2014, ia masih turun di FIM CEV Moto3, mengendarai Kalex KTM. Ia mampu memperbaiki peringkat dari 25 ke 16. Mengingat tubuhnya tinggi besar dengan cepat, Marini terpaksa naik kelas ke FIM CEV Moto2 bersama Pons Racing pada 2015 dalam usia 18 tahun. Uniknya, ia tampil jauh lebih kompetitif, konsisten bertarung di lima besar, dan akhirnya duduk di peringkat 5 pada klasemen akhir.

1 dari 5 halaman

Debut Grand Prix Secara Penuh

Debut Grand Prix Secara Penuh

Luca Marini (c) Forward Racing

Performa apik di FIM CEV Moto2 2015 juga membuatnya dapat fasilitas wildcard lagi di Moto2 Grand Prix Misano. Sayangnya, ia hanya mampu finis ke-21. Meski begitu, Forward Racing tertarik menggaetnya untuk diturunkan di Moto2 pada 2015 dan 2016. Kala itu, ia bertandem dengan rekan sesama VR46 Riders Academy, Lorenzo Baldassarri.

Sayangnya, Marini paceklik podium bersama tim asal Italia itu. Pada 2018, ia pun pindah ke Sky Racing VR46, bertukar tempat dengan rekan VR46 lainnya, Stefano Manzi. Sejak itulah gebrakan Marini terlihat, dimulai dengan podium perdananya di Jerman, dilanjut di Austria dan Thailand. Setibanya di Malaysia, Marini pun tampil percaya diri dan sukses merebut kemenangan perdananya.

Rider yang dijuluki 'Marinovich' oleh kawan-kawannya karena karakternya yang dingin dan tak ekspresif ini, bertahan di Sky Racing VR46 pada 2019 dan tampil makin kompetitif. Sepanjang musim ia konsisten bertarung di posisi 10 besar, meraih empat podium, termasuk dua kemenangan di Thailand dan Jepang. Pada akhir musim, ia pun menduduki peringkat keenam.

2 dari 5 halaman

Sempat Jadi Kandidat Juara Dunia Moto2

Sempat Jadi Kandidat Juara Dunia Moto2

Luca Marini (c) Facebook/Sky Racing VR46

Naiknya Alex Marquez dan Brad Binder ke MotoGP 2020 membuat Marini menjadi salah satu unggulan untuk menyabet gelar dunia Moto2, bersama dengan Jorge Martin. Ia sempat tampil menjanjikan di Qatar dengan memimpin balapan selama berlap-lap, sebelum bannya aus di pertengahan balap dan gagal finis usai ditabrak Jake Dixon.

Covid-19 pun membuat seri kedua Moto2 harus menunggu lama untuk digelar. Namun, Marini tak kehilangan tajinya. Setibanya di Jerez, ia langsung meraih kemenangan di Seri Spanyol dan finis kedua di Seri Andalusia. Tren positif ini ia lanjutkan dengan finis keempat di Ceko dan finis kedua di Austria. Ia bahkan sempat menang lagi di Seri San Marino dan Catalunya.

Sayang, aura Marini tiba-tiba redup sejak kecelakaan hebat di Le Mans, Prancis. Saat melaju di Tikungan 5 yang basah akibat hujan, Marini terlempar ke udara dari motornya, dan terjatuh keras di aspal. Ia segera dilarikan ke Medical Center. Ia tak mengalami cedera parah, namun sejak itu sulit naik podium dan bahkan beberapa kali diungguli oleh tandemnya, Marco Bezzecchi.

Kecelakaan di Aragon dan finis ke-11 di Teruel membuat Marini sulit mengejar poin dari Enea Bastianini dan Sam Lowes. Pada seri penutup di Portimao, Marini pun akhirnya finis kedua dan naik podium lagi, serta diuntungkan oleh cedera tangan Lowes. Akhirnya ia menjadi runner up di belakang Bastianini dengan ketertinggalan 9 poin saja.

3 dari 5 halaman

Drama Naik Kelas ke MotoGP

Drama Naik Kelas ke MotoGP

Pembalap Esponsorama Racing-Sky Racing VR46, Luca Marini (c) Twitter/Sky Racing VR46

Meski sempat loyo di seri-seri terakhir Moto2 2020, secara umum performa Marini memang oke. Hal ini membuat Ducati tertarik menggaetnya, tapi pabrikan Italia ini bingung karena tak ada tempat lagi baginya di MotoGP. Kala itu, Pramac Racing sudah diisi Johann Zarco dan Martin, sementara Esponsorama Racing telah menggaet Bastianini dan bertekad mempertahankan Tito Rabat.

Negosiasi Marini, Esponsorama, dan Ducati berjalan alot, mengingat Esponsorama ingin mempertahakan Rabat karena rider Spanyol itu membantu finansial tim. Namun, semua berubah saat Sky Racing VR46 terlibat. VR46, yang bertekad menurunkan tim sepenuhnya di MotoGP 2022, bertekad mengambil alih separuh kru Esponsorama.

Namun, sang pemilik tim, Raul Romero, menegaskan skuadnya akan bertahan dengan dua rider, dan hanya mau melepas Rabat jika VR46 membawa sponsor sendiri ke timnya. Jika sepakat, maka Marini boleh membela timnya. Selain itu, Romero juga menyatakan Esponsorama akan mundur dari MotoGP 2022, dan krunya boleh diambil alih oleh VR46 sejak itu.

4 dari 5 halaman

Susul Sang Kakak Pakai Ducati

Susul Sang Kakak Pakai Ducati

Valentino Rossi dan Luca Marini (c) AP Photo

Kesepakatan pun akhirnya diraih oleh Esponsorama dan VR46, dan tim balap Valentino Rossi itu akan membawa sponsor sendiri hingga Marini dan Bastianini nantinya akan memakai corak baju balap berbeda. Meski begitu, kontrak Marini berbeda dengan kontrak Rabat. Jika Rabat selama ini hanya terikat kontrak dengan Esponsorama, Marini terikat langsung dengan Ducati Corse.

Marini dan Bastianini pun akan mendapatkan Desmosedici GP19, berbeda dengan Martin yang akan menaiki GP20 bersama Pramac Racing. Ketiganya akan turun lintasan untuk pertama kali dengan motor baru dalam uji coba shakedown di Losail, Qatar, pada 5 Maret nanti, dilanjutkan dengan uji coba pramusim resmi pada 6-7 dan 10-12 Maret.

Dengan begitu, Marini resmi menyusul sang kakak untuk turun di MotoGP. Rossi, yang berusia 18 tahun lebih tua, mengaku tak percaya mereka bisa balapan di kelas yang sama. Mereka pun akan menjadi kakak-adik ketiga yang turun di MotoGP 2021, yakni setelah Aleix dan Pol Espargaro, serta Marc dan Alex Marquez.