Mengenal Rookie MotoGP 2019: Francesco Bagnaia

Mengenal Rookie MotoGP 2019: Francesco Bagnaia
Francesco Bagnaia dan Cristian Gabarrini (c) Pramac Racing

Bola.net - Uji coba pascamusim MotoGP 2018 telah digelar di Valencia dan Jerez, Spanyol, dan ini menandakan peserta MotoGP telah mempersiapkan diri menghadapi musim baru. Terdapat empat wajah baru di grid 2019, dan Tim Bola.net mengulik perjalanan karier para debutan ini satu per satu. Usai membahas Fabio Quartararo, Joan Mir dan Miguel Oliveira, kini mari beralih pada Francesco Bagnaia.

Francesco 'Pecco' Bagnaia, yang lahir di Turin, Italia pada 14 Januari 1997, merupakan debutan MotoGP 2019 yang sangat dinanti-nantikan aksinya, mengingat ia merupakan juara dunia Moto2 2018. Bagnaia yang telah mencintai dunia balap motor sejak kecil, dan memulai karir balapnya yang cemerlang di ajang MiniGP Eropa 2009 di mana ia merebut gelar juara.

Prestasi ini pun membuatnya dilirik oleh Tim Monlau pada 2010 untuk diturunkan di kejuaraan PreGP 125 untuk kawasan Mediterania dan ia sukses menduduki peringkat runner up. Pada 2012, ia pun turun di kejuaraan nasional Spanyol, CEV Moto3 (kini Moto3 Junior World Championship) dan menduduki peringkat ketiga di belakang Alex Marquez dan Luca Amato.

1 dari 3 halaman

Debut Grand Prix

Debut Grand Prix

Francesco Bagnaia (c) AFP

Prestasi Bagnaia di CEV Moto3 2012 membuat Fausto Gresini, pimpinan Gresini Racing tertarik menggaetnya untuk di turunkan di ajang Grand Prix Moto3 pada 2013. Mengendarai FTR Honda, musim debut Bagnaia sama sekali tak menjanjikan. Ia kesulitan masuk 15 besar dan tak meraih satu pun poin.

Meski begitu, semua berubah saat ia bergabung dengan VR46 Riders Academy, yakni akademi balap bentukan Valentino Rossi, pada akhir tahun. Ia bahkan langsung mendapat kepercayaan untuk membela tim balap Rossi, Sky Racing VR46 pada 2014. Di atas motor KTM, Bagnaia memang tak meraih satu pun podium, namun mengoleksi 50 poin dan duduk di peringkat 16 pada klasemen akhir pebalap.

Masih dalam bimbingan VR46, Bagnaia pun berpindah tim pada 2015. Membela Mahindra lewat Aspar Team, ia berhasil mencicipi podium perdananya usai finis ketiga di Le Mans, Prancis. Pada musim 2016, ia lebih garang lagi. Total, ia meraih enam podium yang dua di antaranya merupakan kemenangan. Ia pun mengakhiri musim di peringkat keempat.

Ada yang unik dari kerja sama antara Bagnaia dan Aspar Team. Usai finis kedua di Silverstone, Inggris, Bagnaia mendapat tantangan dari sang sporting director, Gino Borsoi. Borsoi menyatakan, bila Bagnaia berhasil meraih satu kemenangan lagi sebelum musim berakhir, Aspar Team akan menyediakan hadiah berupa uji coba di atas motor MotoGP.

Bagnaia pun sukses memenuhi tantangan Borsoi, dengan memenangi balapan di Sepang, Malaysia. Alhasil, atas kesepakatan dengan Ducati, Bagnaia diberi kesempatan menjajal motor Desmosedici GP14 milik Eugene Laverty di uji coba pascamusim MotoGP Valencia. Siapa tahu, bahwa ternyata uji coba ini menjadi awal perjalanan Bagnaia ke MotoGP?

2 dari 3 halaman

Gebrakan di Moto2

Gebrakan di Moto2

Francesco Bagnaia (c) VR46

Musim-musim awal Bagnaia di Moto3 memang tak terlalu gemilang, namun usai musim 2016, ia diprediksi bakal menjadi bintang di Moto2. Ia bahkan kembali dipercaya membela Sky Racing VR46 di kelas tersebut pada 2017, meraih empat podium dan menduduki peringkat kelima. Hasil ini membuatnya menyabet gelar debutan terbaik dan menjadi kandidat juara dunia pada 2018.

Predikat 'kandidat juara' pun tak disia-siakan oleh Bagnaia. Ia membuktikan bahwa ia memang layak menjadikan prediksi itu jadi nyata. Meski mendapat perlawanan sengit dari Miguel Oliveira, Bagnaia berhasil mewujudkannya usai mengoleksi 12 podium, yang delapan di antaranya merupakan kemenangan. Ia pun menyamai rekor rekannya di VR46 Riders Academy, Franco Morbidelli, yang juga merebut gelar Moto2 pada 2017.

3 dari 3 halaman

Ke MotoGP Bareng Pramac-Ducati

Ke MotoGP Bareng Pramac-Ducati

Francesco Bagnaia (c) Pramac Racing

Sebagai anak didik Valentino Rossi, Bagnaia sempat digosipkan bakal naik ke MotoGP bersama Yamaha. Selain itu, ia juga sempat dilirik oleh LCR Honda. Meski begitu, uji coba MotoGP pada 2016 lalu ternyata merupakan 'benih' ketertarikan antara Bagnaia dengan Ducati.

Tanpa pikir panjang, Ducati pun memburu tanda tangan Bagnaia pada awal tahun ini, bahkan sebelum musim balap dimulai. Ia dipastikan bakal membela Alma Pramac Racing, mengendarai Desmosedici GP18 dan bertandem dengan rider muda lainnya dari Australia, Jack Miller.

Menjalani debut MotoGP di uji coba Valencia dan Jerez, Bagnaia pun memberikan impresi yang sangat baik. Di Valencia, ia menduduki posisi 11 pada kombinasi catatan waktu dan ada di posisi 7 dalam uji coba di Jerez. Diprediksi bakal lebih garang lagi tahun depan, apakah ia akan menjadi debutan terbaik MotoGP 2019? Kita nantikan musim depan ya, Bolaneters!