Mengenal Rookie MotoGP 2019: Fabio Quartararo

Mengenal Rookie MotoGP 2019: Fabio Quartararo
Fabio Quartararo (c) SIC Racing

Bola.net - Uji coba pascamusim MotoGP 2018 telah digelar di Valencia, Spanyol pekan lalu, dan hal ini menandakan para peserta MotoGP telah mempersiapkan diri menghadapi musim baru. Terdapat empat wajah baru di grid 2019, dan Tim Bola.net mengulik perjalanan karier keempat debutan ini satu per satu, dimulai dari Fabio Quartararo.

Fabio Quartararo yang lahir di Nice, Prancis pada 20 April 1999, memulai karir balapnya saat masih berusia 4 tahun. Demi menunjang karier balapnya, ia pindah ke Spanyol untuk turun di kejuaraan Promovelocidad Cup di Catalunya, dan ia sukses merebut gelar juara di tiga kelas berbeda pada 2008-2011. Setelahnya, ia turun kompetisi pre-Moto3 Mediterania pada 2012 dan merebut gelar juara.

Namanya pun segera menjadi topik hangat di paddock Grand Prix pada 2013. Quartararo, yang saat itu masih berusia 14 tahun, mampu merebut gelar kejuaraan nasional Spanyol, CEV Moto3 (kini Moto3 Junior World Championship). Usai mengulang prestasi serupa pada 2014, ia dijuluki 'The Next Marc Marquez'.

1 dari 3 halaman

Debut Grand Prix

Debut Grand Prix

Fabio Quartararo (c) AFP

Berkat performanya yang gemilang di CEV Moto3, Quartararo digaet oleh Tim Monlau di bawah nama Estrella Galicia 0,0 untuk diturunkan di Moto3 2015. Masalahnya, kala itu Quartararo belum genap 16 tahun, yakni batas usia minimum rider Moto3. Dorna Sports selaku promotor MotoGP memberi kelonggaran, memperbolehkannya turun lintasan meski masih berusia 15 tahun.

Debutnya di Grand Prix tak segemilang performanya di CEV Moto3, walau ia merebut dua pole dan dua podium sepanjang 2015, duduk di peringkat 10 di akhir musim. Hanya setahun membela EG 0,0, Quartararo pindah ke Leopard Racing pada 2016 demi meninggalkan Honda ke KTM. Sayangnya lagi, ia tetap kesulitan, bahkan paceklik podium dan hanya duduk di peringkat 13 pada akhir musim.

Uniknya, Quartararo tumbuh tinggi dan besar dengan pesat. Disertai hasil yang tak sesuai harapan di Moto3, ia pun memutuskan naik ke Moto2 pada 2017. Musim debutnya di kelas intermediate juga penuh liku, meski dinaungi Pons HP 40, salah satu tim paling prestisius di Moto2. Ia masih paceklik podium, dan hasil terbaiknya hanyalah finis keenam di Misano, San Marino.

2 dari 3 halaman

Gebrakan di Moto2

Gebrakan di Moto2

Fabio Quartararo (c) AFP

Hasil buruk pada 2017 membuatnya hijrah ke Speed Up Racing pada awal 2018. Secara bertahap, rider berjuluk El Diablo ini pun mulai mengalami peningkatan. Titik terang dalam karirnya mulai terlihat di seri kandangnya, Le Mans, Prancis saat ia finis di posisi kedelapan.

Puncaknya pun terjadi di Catalunya, saat ia secara mengejutkan merebut pole. Quartararo harus bersaing sengit dengan Alex Marquez, Francesco Bagnaia, Miguel Oliveira dan Lorenzo Baldassarri. Meski begitu, ia berhasil membawa pulang trofi kemenangan, dan melanjutkan momentum dengan finis kedua di Assen, Belanda dua pekan setelahnya.

Hasil gemilang Quartararo di Catalunya dan Assen pun membuat Yamaha mulai meliriknya untuk diturunkan di MotoGP 2019.

3 dari 3 halaman

Terlalu Muda Tak Masalah

Terlalu Muda Tak Masalah

Fabio Quartararo (c) SIC Racing

Banyak pihak beranggapan Quartararo terlalu muda untuk diturunkan di MotoGP, dan dinilai belum siap bertarung di kelas para raja diakibatkan hasilnya yang masih angin-anginan di Moto2.

Meski begitu, Yamaha tampaknya tak peduli. Sekalinya kontrak kerja sama dengan Sepang International Circuit (SIC) Racing digapai pada Juli lalu, Yamaha langsung mengumumkan bahwa Quartararo akan membela mereka musim depan, ditandemkan dengan Franco Morbidelli.

Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis pun menyatakan bahwa Quartararo akan mengendarai YZR-M1 versi 2018 musim depan. Ia juga telah menjalani uji coba pascamusim MotoGP Valencia pada 20-21 November lalu dan menduduki posisi ke-17.

Didukung dengan paket motor yang dikenal 'ramah' dengan gaya balap apa pun, Quartararo diperkirakan akan menjalani masa adaptasi yang mudah dengan Yamaha dan diprediksi akan tampil kompetitif. Akankah ia merebut gelar debutan terbaik MotoGP 2019? Kita nantikan tahun depan ya, Bolaneters!