
Bola.net - Nama Bo Bendsneyder mendadak menjadi topik pembicaraan yang panas di Indonesia. Bagaimana tidak? Pertamina Mandalika SAG Team secara mendadak mengumumkannya sebagai rider kedua mereka di Moto2 2021 pada Rabu (23/12/2020).
Bendsneyder, yang musim depan bakal bertandem dengan juara dunia GP125 2005 sekaligus dua kali runner up Moto2, Thomas Luthi, memang punya kedekatan dengan Indonesia, karena ia berasal dari Belanda namun juga punya darah Merah Putih.
Menjalani debut Grand Prix di Moto3 pada 2016 lalu, Bendsneyder memang mengaku punya darah Indonesia pada 2017, setelah rider WorldSBK, Michael van der Mark, yang juga dari Belanda, mengumumkan bahwa nenek dari pihak ibunya berasal dari Ambon.
Advertisement
Sama seperti van der Mark, Bendsneyder juga mendapatkan darah Indonesia dari kakek dan neneknya, yang pindah ke Belanda pada 1956 dari Surabaya. Uniknya, mereka masih sering mengunjungi Indonesia untuk bertemu dengan keluarga dan kawan-kawan mereka.
Awal Karier di Dunia Balap
View this post on Instagram
Namun, Bendsneyder yang lahir pada 4 Maret 1999, tidak lahir di Indonesia, melainkan di Rotterdam, Belanda, yang uniknya juga menjadi tempat tinggal van der Mark selama ini. Ia juga merupakan anak semata wayang di keluarganya.
Meski Belanda sangat dikenal dengan para rider motocross ternama di MXGP seperti Jeffrey Herlings, Davy Pootjes, dan Glenn Coldenhoff, Bendsneyder ternyata tak memulai karier balapnya di arena tersebut, dan justru langsung turun di ajang road racing pada usia 12 tahun.
Ia pun berkompetisi di kejuaraan nasional Jerman dan Belanda, mengendarai motor Honda NSF100 dan Moriwaki. Kemudian, pada 2014, ia turun di kelas Moto3 Jerman, sebelum pindah ke Red Bull Rookies Cup pada 2015.
Selama turun di Red Bull Rookies Cup, Bendsneyder pun melawan banyak rider yang kini juga turun di ajang Grand Prix, seperti Fabio di Giannantonio, Ayumu Sasaki, Raul Fernandez, Kaito Toba, dan masih banyak lagi.
Juara Rookies Cup dan Debut di Moto3
View this post on Instagram
Bendsneyder pun tampil sangat dominan di Red Bull Rookies Cup kala itu. Rider yang identik dengan nomor balap #64 ini sukses merebut 10 podium, yang delapan di antaranya merupakan kemenangan. Pada akhir musim, ia jadi juara, mengalahkan Giannantonio dan Sasaki.
Sembari turun di Red Bull Rookies Cup, Bendsneyder juga turun di ajang FIM CEV Moto3 Junior World Championship. kala itu, ia mengendarai Honda bersama Dutch Racing Team. Ia pun mengakhiri musim di peringkat 7, dengan raihan satu podium.
Prestasinya di kedua kejuaraan ini pun membuat Bendsneyder digaet oleh salah satu tim paling prestisius di Moto3 Grand Prix pada 2016, yakni Red Bull KTM Ajo, yang dibesut oleh tangan dingin Aki Ajo.
Musim debutnya di ajang dunia pun sama sekali tak buruk, karena ia sukses merebut dua podium, usai finis ketiga di Silverstone, Inggris, dan juga Sepang, Malaysia, yang tentunya diramaikan penggemar balap dari Tanah Air.
Batal ke WorldSSP demi Indonesia di Moto2
Pada 2017, Bendsneyder bertahan di Red Bull KTM Ajo. Ia konsisten bertarung di posisi 10 besar, namun sayangnya paceklik podium. Hasil terbaiknya hanyalah finis keempat di Brno, Ceko. Dengan tubuh yang makin tinggi besar meski masih 19 tahun, Bendsneyder naik ke Moto2 pada 2018.
Membela Tech 3 Racing, ia pun sulit tampil kompetitif, dan bahkan mengalami insiden mengerikan di Motegi, Jepang, saat mesin motornya meledak dan membuat tulang tibia kaki kirinya patah, hingga harus absen di tiga seri terakhir.
Pada musim 2019 dan 2020, Bendsneyder pindah ke NTS RW Racing GP. Ia lagi-lagi sulit tampil kompetitif, sampai-sampai memutuskan pindah WorldSSP pada 2021. Pada 30 November 2020 lalu, ia bahkan diumumkan resmi membela Dutch EAB Racing Team untuk mengendarai Yamaha R6.
Namun, tampaknya kesepakatan antara Bendsneyder dan Dutch EAB Racing Team dibatalkan demi membela Pertamina Mandalika SAG Team di Moto2 2021. Mengendarai motor Kalex versi 2020, ia pun diharapkan bisa tampil kompetitif tahun depan.
Selamat berjuang, Mas Bo!
Sumber: KTM Racing, MotoGP
Video: Sirkuit Mandalika Siap Sambut MotoGP 2021
Baca Juga:
- Pertamina Mandalika SAG Team: Selamat Bergabung, Mas Bo Bendsneyder!
- Bawa Nama Indonesia, Bo Bendsneyder Bangga Bela Mandalika SAG Team di Moto2 2021
- Mandalika SAG Team Tunjuk Bo Bendsneyder Jadi Rider Kedua di Moto2 2021
- 'Alex Marquez dan Luca Marini Tak Perlu Terbebani Status Bintang Para Kakak'
- 'Akur Seperti Tim Sepak Bola, Kunci Sukses Suzuki di MotoGP'
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 21 Desember 2020 08:47
Dimas Ekky Ingin MRTI Jadi Tangga Para Rider Muda Indonesia Menuju MotoGP
-
Otomotif 20 Desember 2020 18:57
Target MRTI pada 2021: Masuk 10 Besar Moto2, Bentuk Akademi Rider dan Mekanik
-
Otomotif 20 Desember 2020 17:10
Moto2 2021: MRTI Bukan Sponsor, Tapi Kolaborasi dengan SAG Team
-
Otomotif 20 Desember 2020 15:50
'Sirkuit Mandalika Jadi atau Tidak, MRTI Tetap Fokus Turun di Moto2 2021'
-
Otomotif 18 Desember 2020 12:56
MotoGP Tak Tutup Kemungkinan Kembali Gelar Balapan Ganda pada 2021
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:55
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:43
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:03
-
Tim Nasional 19 Maret 2025 22:57
-
Bulu Tangkis 19 Maret 2025 22:45
-
Tim Nasional 19 Maret 2025 21:26
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...