Max Biaggi: Pecco Bagnaia Kendarai Ducati dengan Elegan, Seperti Jorge Lorenzo

Max Biaggi: Pecco Bagnaia Kendarai Ducati dengan Elegan, Seperti Jorge Lorenzo
Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia (c) Ducati Corse

Bola.net - Enam kali juara dunia, Max Biaggi, mengaku sangat kagum pada performa rider Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, yang tampil sangat gemilang di tiga seri pertama MotoGP 2021, meski belum meraih kemenangan. Menurut Biaggi, 'Pecco' mengingatkannya pada Jorge Lorenzo. Hal ini ia sampaikan via Corsedimoto, Senin (26/4/2021).

Dalam tiga seri pertama ini, Bagnaia sukses merebut pole di Seri Qatar, dan nyaris dapat lagi di Seri Portimao sebelum lapnya dihapus akibat pelanggaran bendera kuning. Ia juga konsisten ikut memperebutkan kemenangan. ia finis ketiga di Seri Qatar, finis keenam di Seri Doha, dan finis kedua di Seri Portimao.

Kini, Bagnaia berada di peringkat kedua pada klasemen, hanya tertinggal 15 poin dari Fabio Quartararo. Biaggi pun mengaku, saat melihat Bagnaia berlaga, ia teringat pada Lorenzo, yang secara menggebrak mendadak klop dengan Ducati pada 2018 dan meraih tiga kemenangan dominan, usai 1,5 tahun susah payah adaptasi.

1 dari 3 halaman

Gaya Halus, Tak Agresif Seperti Rider Ducati Lainnya

Gaya Halus, Tak Agresif Seperti Rider Ducati Lainnya

Max Biaggi (c) Aprilia Racing

"Pecco menemukan 'kunci' mengendarai Ducati, seperti yang dilakukan Jorge Lorenzo. Sebagai tambahan pengereman yang agresif namun penuh perhitungan, ia sangat baik dalam menikung, sama seperti Jorge. Ia telah menemukan cara 'menuntun' Ducati, yang tak pernah dilakukan siapa pun sebelumnya," ujar dua kali juara WorldSBK ini.

Pria yang juga empat kali juara dunia GP250 ini juga mengaku kagum Bagnaia bisa menjinakkan Desmosedici dengan gaya balap yang halus, mengingat kebanyakan rider dalam sejarah Ducati selama ini dikenal punya gaya balap agresif. The Roman Emperor pun menyebut gaya balap Bagnaia sangat 'elegan'.

"Pecco mengikuti jalannya sendiri, namun ia tampil seperti Jorge. Ia mengendarai Ducati dengan sangat halus. Banyak rider lain pada masa lalu mengendarai motor itu dengan agresif, pengereman yang ugal-ugalan, ban belakang spin gila-gilaan. Namun, Pecco melakukannya dengan elegan, dan semua orang menyukainya," ungkapnya.

2 dari 3 halaman

Punya Semua Karakter untuk Jadi Juara Dunia

Komentar senada juga disampaikan Manajer Ducati Lenovo Team, Davide Tardozzi. Kepada La Gazzetta dello Sport, Selasa (20/4/2021), Tardozzi mengaku sudah memprediksi gebrakan rider Italia itu sejak lama, dan bahkan menyebut rider berusia 24 tahun itu punya semua karakter untuk jadi juara dunia MotoGP.

"Saya sudah bilang, Pecco akan jadi kejutan. Ia menunjukkan kemajuan mentalitas, makin menyadari kemampuannya. Saat Pecco tiba di Ducati, ia rider paling buruk pada area pengereman dan corner entry. Ia pun bekerja keras memperbaikinya, ia percaya bisa melakukannya, dan kini ia jadi yang terbaik," ujarnya.

Bagnaia pun diharapkan meneruskan warisan apik Andrea Dovizioso dan bahkan meraih gelar seperti Casey Stoner pada 2007. "Pecco punya semua karakter untuk jadi juara dunia. Ia sangat tenang, 'dingin', tapi penuh semangat. Cara berkendaranya juga sangat halus, ia mengendarai 'monster' seolah berkata 'halo'," tutup Tardozzi.

Sumber: Corsedimoto, La Gazzetta dello Sport