Maverick Vinales: Saya Memang Bukan Valentino Rossi, Tapi Saya Harus Pimpin Yamaha

Maverick Vinales: Saya Memang Bukan Valentino Rossi, Tapi Saya Harus Pimpin Yamaha
Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales (c) Yamaha MotoGP

Bola.net - Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, sadar betul dirinya belum bisa disetarakan dengan seorang sembilan kali juara dunia seperti Valentino Rossi. Namun, keputusan Yamaha untuk mempertahankannya di MotoGP 2021 adalah bukti bahwa mereka percaya pada kemampuannya memimpin tim ini.

Vinales bergabung dengan tim pabrikan Yamaha pada 2017, usai Jorge Lorenzo pindah ke Ducati. Yamaha sendiri selalu memperlakukan Vinales dan Rossi dengan dukungan yang setara dan tak menentukan siapa rider nomor satu di tim ini. Namun, kini Rossi pindah ke Petronas Yamaha SRT, dan Vinales bertandem dengan Fabio Quartararo.

Kepindahan Rossi pun membuat Vinales diharapkan bisa memimpin pengembangan YZR-M1 selagi Quartararo masih beradaptasi dengan cara kerja tim pabrikan. Namun, Vinales tak mau dibanding-bandingkan dengan The Doctor, walau sadar betul tanggung jawabnya membawa Yamaha kembali ke puncak sungguhlah besar.

1 dari 3 halaman

Yamaha Sudah Punya Segalanya, Tapi...

Yamaha Sudah Punya Segalanya, Tapi...

Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales (c) Yamaha MotoGP

"Saya bukanlah Valentino Rossi. Saya butuh banyak gelar untuk bisa seperti Vale. Jadi, saat ini, saya bukan dia. Tapi saya paham betul soal peran saya di Yamaha, dan paham kepentingan apa yang saya punya di tim ini. Saya pun akan coba membayar kepercayaan yang mereka berikan kepada saya," ungkap nya via MotosanGP, Senin (15/2/2021).

Namun, Vinales sadar sejatinya Yamaha sudah punya potensi besar. Meski tahun lalu dirundung kontroversi katup mesin, M1 adalah motor yang mengoleksi trofi paling banyak, yakni lewat 11 podium, yang tujuh di antaranya merupakan kemenangan. Tak hanya itu, keempat rider Yamaha juga berhasil naik podium.

"Kami punya kecepatan, ritme, semangat, dan motivasi yang tepat. Kami punya segalanya. Kami harus fokus pada hal detail di semua area, karena tahun lalu, saat motor kami bekerja dengan baik, hasilnya luar biasa. Kami harus membuat motor kami bekerja dengan baik di berbagai situasi dan di trek yang tak bersahabat," ujar Vinales.

2 dari 3 halaman

Yamaha Harus Cari Konsistensi

Selain itu, meski seluruh Yamaha sukses naik podium, tak satu pun dari rider mereka benar-benar konsisten. Franco Morbidelli memiliki performa paling mulus, namun ia juga harus lebih dulu menunggu sampai tengah musim untuk tampil menggebrak dan konsisten. Hal inilah yang diyakini Vinales masih jadi PR besar Yamaha.

"Kurangnya konsistensi adalah hal berat di Yamaha. Anda bisa menjalani sebuah pekan balap di mana segalanya sempurna. Tapi ketika ganti sirkuit, seolah-olah motornya juga ganti. Sekalinya kami konsisten dan merasa yakin bisa tampil baik di semua sirkuit, maka bakal oke. Jadi, kami harus cari konsistensi itu, harus membuat motor kami kompetitif di semua sirkuit," tutupnya.

Vinales dan seluruh pembalap Yamaha akan kembali berjumpa di lintasan dalam uji coba pramusim MotoGP Qatar di Sirkuit Losail pada 6-7 dan 10-12 Maret, dilanjutkan dua pekan balap beruntun di trek yang sama pada 26-28 Maret dan 2-4 April mendatang.

Sumber: MotosanGP