Maverick Vinales, Rider MotoGP yang Pernah Jadi 'Anak Buah' Paris Hilton

Maverick Vinales, Rider MotoGP yang Pernah Jadi 'Anak Buah' Paris Hilton
Pebalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales (c) Yamaha

Bola.net - Sejak menjalani debut MotoGP pada 2015 lalu, Maverick Vinales digadang-gadang menjadi rider yang bisa merontokkan dominasi Marc Marquez di masa depan. Hingga kini, misi itu belum terwujud, namun usianya yang masih 25 tahun membuat Vinales masih punya banyak waktu.

Usai dua musim membela Suzuki, Vinales memutuskan pergi ke Yamaha pada 2017, demi paket motor yang lebih solid untuk memperebutkan gelar. Sampai saat ini, Vinales jadi rider Yamaha tersukses selama tiga musim terakhir, meraih enam kemenangan, melebihi tandemnya yang juga 9 kali juara dunia, Valentino Rossi.

Vinales pun dipastikan bertahan di Monster Energy Yamaha sampai 2022, dijadikan rider utama pabrikan Garpu Tala. Kepercayaan besar ini pun diyakini bakal melecut motivasi Vinales lebih tinggi lagi dalam perebutan gelar dunia, dan hal ini pula yang membuatnya diprediksi akan jadi bintang besar MotoGP di masa depan.

Tim Bola.net pun menyajikan ulasan mengenai deretan fakta unik soal Vinales yang wajib diketahui Bolaneters. Simak ulasannya berikut yuk!

1 dari 9 halaman

Rival Sengit Marc Marquez Sejak Kecil

Rival Sengit Marc Marquez Sejak Kecil

Maverick Vinales (tengah) dan Marc Marquez (kanan) telah bersaing sejak masih anak-anak. (c) Istimewa

Turun di MotoGP sejak 2015, salah satu ambisi Vinales adalah bersaing sengit melawan rivalnya sejak anak-anak, yakni rider Repsol Honda, Marc Marquez.

Hanya dengan selisih usia dua tahun, keduanya pernah bersaing sengit di kejuaraan domestik junior di Spanyol. Kini sama-sama membela dua pabrikan raksasa di kelas balap paling bergengsi, Vinales siap memadamkan dominasi Marquez.

2 dari 9 halaman

Langsung Menggebrak Sejak Debut di GP125

Langsung Menggebrak Sejak Debut di GP125

Maverick Vinales (c) Istimewa

Sejak pertama kali turun di ajang Grand Prix pada 2011, Vinales tampil menggebrak. Rentetan prestasi gemilang ia raih, termasuk 9 podium dan 4 kemenangan yang ia raih di kelas GP125, membuatnya langsung duduk di peringkat ketiga pada klasemen akhir.

Prestasi ini ia ulang di Moto3 pada 2012, dan akhirnya merebut gelar dunia pada 2013. Vinales pun naik ke Moto2 pada 2014, dan langsung menduduki peringkat ketiga juga, yakni prestasi yang membuat Suzuki langsung tertarik menurunkannya di MotoGP pada 2015.

3 dari 9 halaman

Pernah Jadi 'Anak Buah' Paris Hilton

Vinales pernah menjadi 'anak buah' selebritis Hollywood, Paris Hilton saat menjalani debut GP125 pada tahun 2011 lalu, di mana ia mengakhiri musim di peringkat ketiga.

Hilton memang dikenal sebagai salah satu sponsor timnya, Blusens-BQR. Pada musim itu, Vinales berhasil mengoleksi 9 podium, yang 4 di antaranya merupakan kemenangan.

Hilton bahkan beberapa kali datang menyaksikan Vinales balapan, yakni di Catalunya dan Valencia, di mana Vinales sukses finis kedua dan meraih kemenangan di masing-masing balapan.

4 dari 9 halaman

Pernah 'Ngambek' Tak Mau Balapan

Pernah 'Ngambek' Tak Mau Balapan

Maverick Vinales (c) Istimewa

Vinales sempat berpeluang besar jadi juara dunia Moto3 2012, namun ia malah 'ngambek' di Malaysia, karena merasa tak dapat dukungan teknis yang baik dari Blusens Avintia. Sudah berada di Sepang, ia malah memutuskan kembali ke Spanyol dan absen dari balapan.

Sempat menyatakan putus hubungan kerja dengan Avintia, Vinales akhirnya meminta maaf dan kembali balapan sepekan kemudian di Australia dan tampil di Valencia. Meski begitu, gelar dunia akhirnya jatuh ke tangan Sandro Cortese. Vinales sendiri harus puas duduk peringkat ketiga, di belakang Luis Salom.

5 dari 9 halaman

Hanya Setahun Turun di Moto2

Hanya Setahun Turun di Moto2

Maverick Vinales saat masih di Moto2 2014 (c) AFP

Usai meraih gelar dunia di Moto3 2013, Vinales langsung naik ke kelas Moto2. Meski menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dengan Pons Racing, Vinales akhirnya meminta pemutusan kontrak setahun lebih awal.

Keputusan ini ia sambil setelah ia terbukti langsung mampu tampil di papan atas dalam musim debutnya, mengakhiri musim di peringkat ketiga, dan mendapat tawaran dari Suzuki untuk turun di MotoGP 2015.

6 dari 9 halaman

Persembahkan Kemenangan untuk Suzuki

Persembahkan Kemenangan untuk Suzuki

Maverick Vinales (c) AFP

Menjalani debut MotoGP 2015, Vinales pun diharapkan menjadi bintang masa depan Suzuki. Pengembangan GSX-RR pun difokuskan berdasar masukan-masukannya, meski akhirnya Vinales hengkang ke Yamaha pada awal 2017.

Bersama Vinales, Suzuki mengakhiri penantian delapan tahun dalam meraih kemenangan, yakni di MotoGP Silverstone, Inggris, pada 2016. Ini adalah kemenangan perdana Suzuki sejak MotoGP Le Mans, Prancis, pada 2007, yang mereka raih lewat Chris Vermeulen.

7 dari 9 halaman

Punya Sepupu yang Juga Pebalap Motor

Vinales memiliki seorang sepupu yang juga pebalap motor, yakni Isaac Vinales yang saat ini turun di World Supersport setelah turun di Moto3 dan Moto2. Isaac berusia dua tahun lebih tua, dan keduanya pernah menjadi rival saat sama-sama turun di Moto3 pada musim 2012-2013.

Sampai sekarang, Vinales Bersaudara masih kerap berlatih bersama, meski turun di dua kejuaraan berbeda. Isaac bahkan ikut menjalani latihan intensif di Qatar selama masa musim dingin lalu.

8 dari 9 halaman

Namanya Terinspirasi Karakter Utama di Film 'Top Gun'

View this post on Instagram

A post shared by Maverick Viñales (@maverick12official) on

Kata 'Maverick' pada nama Vinales diberikan oleh sang ayah yang terinspirasi oleh tokoh utama bernama Maverick dalam film 'Top Gun' yang diperankan oleh Tom Cruise.

Judul film ini pulalah yang menjadi julukannya saat ini, bahkan jet tempur menjadi logo Vinales di berbagai perangkat balap dan merchandise untuk penggemarnya.