Masih Incar Tim Pabrikan, Petrucci Puas Asapi Lorenzo

Masih Incar Tim Pabrikan, Petrucci Puas Asapi Lorenzo
Danilo Petrucci (c) Pramac

Bola.net - - Finis kelima di MotoGP Qatar akhir pekan lalu, sejatinya bukanlah target utama rider Alma Pramac Racing, Danilo Petrucci. Meski begitu, rider Italia ini mengaku senang membawa pulang 11 poin, sementara rider Ducati Corse, Jorge Lorenzo gagal finis dan pulang dengan tangan hampa.

MotoGP Qatar memang merupakan balapan pertama dari 19 seri yang ada musim ini, dan perjalanan Petrucci masih panjang. Meski begitu, finis kelima, meraih 11 poin dan bertarung di papan atas merupakan modal yang baik baginya untuk mempertahankan motivasi mengincar salah satu kursi di tim pabrikan Ducati.

"Bukan rahasia lagi bahwa saya ingin berada di tim pabrikan. Saya akan melakukannya dengan cara saya sendiri. Saya jelas ingin jadi rider tim pabrikan dan tampil kuat seperti Qatar. Atau juga bisa lebih dari ini, 2-4 posisi lebih baik bakal sempurna! Tapi saya sudah bertarung sengit dengan para rider MotoGP terhebat sepanjang masa," ujarnya kepada Crash.net.

Danilo Petrucci (c) PramacDanilo Petrucci (c) Pramac

Petrucci pun mengaku mengincar podium. Ia tak yakin bisa mengalahkan Andrea Dovizioso dan Marc Marquez, namun mengaku sempat meremehkan Valentino Rossi. "Sejatinya bagus-bagus saja finis kelima, apalagi saya hanya tertinggal tiga detik dari pemenang. Tapi 'kan target saya podium. Meski begitu oke-oke saja, karena saya dapat 11 poin," tuturnya.

Awal yang baik ini pun melecut semangat Petrucci untuk merebut gelar rider tim satelit/independen terbaik. Meski begitu ia yakin langkahnya takkan mudah, dan menyebut rider LCR Honda Castrol, Cal Crutchlow dan rider Monster Yamaha Tech 3, Johann Zarco sebagai rival terberatnya.

"Saya rasa kami bisa bertarung lebih hebat tahun ini. Saya ingin jadi rider tim independen terbaik, dan lawan saya adalah Cal dan Johann. Jadi kami tidak kalah, tapi tidak menang. Saya tak bisa bilang saya senang, dan juga tak bisa bilang saya kecewa. Saya mau cepat-cepat balapan lagi, tapi mustahil!" pungkas Petrux.