Masih Belajar, Johann Zarco Temukan Kemiripan dengan Jorge Lorenzo di Ducati 2017

Masih Belajar, Johann Zarco Temukan Kemiripan dengan Jorge Lorenzo di Ducati 2017
Johann Zarco (c) Reale Avintia

Bola.net - Usai terpuruk dengan KTM, tak pelak lagi MotoGP 2020 berjalan lebih baik bagi Johann Zarco, mengingat ia tampil lebih kompetitif bersama Ducati dan Esponsorama Racing. Namun, ia juga mengakui performa dan hasilnya tak terlalu konsisten, dan proses belajar ini ia akui mirip dengan proses belajar Jorge Lorenzo di Ducati pada 2017.

Pada 2017, musim perdananya di Ducati Team, Lorenzo sejatinya sangat cepat, tapi tak bisa mempertahankan ritme pada paruh kedua balapan. Ia hanya meraih tiga podium dan paceklik kemenangan. Pada 2018, ia akhirnya menemukan 'klik' dengan Ducati. Ia seketika tampil garang dan konsisten, sebelum dirundung cedera kaki dan tangan.

Hal ini cukup mirip dengan Zarco sepanjang 2020. Dengan Desmosedici GP19, ia tampil kuat dalam sesi latihan dan kualifikasi, namun ritmenya tak menjanjikan dalam sesi balap. Alhasil, ia hanya sekali naik podium. Untungnya, ia masih dapat kepercayaan dari Ducati, yang tahun ini meletakkannya di Pramac Racing dan memberinya GP20.

1 dari 3 halaman

Jack Miller Bikin Johann Zarco Optimistis

"Mungkin ada kemiripan antara proses belajar saya dan Jorge. Memang benar, saat Jorge di Ducati, ia start dengan baik, tapi lalu mundur. Saya nyaris sama. Tapi jika lihat Jack (Miller) pada akhir 2019, ia juga sangat kuat, cepat di sesi latihan, dan tetap finis dengan baik. Ia melakukannya lagi pada akhir 2020," ujar Zarco via Crash.net, Kamis (28/1/2021).

"Jadi, saya tahu sangat memungkinkan untuk menjaga ritme balap. Tapi saya juga tahu mungkin ada beberapa hal yang harus diubah pada gaya balap saya. Namun, saya juga bisa bilang ada beberapa hal positif dari gaya balap saya yang ingin saya pertahankan. Saya rasa ini hanya soal menemukan cara mencocokkannya dengan motor kami," lanjutnya.

Juara dunia Moto2 2015 dan 2016 ini juga sangat meyakini bahwa mempertahankan ritme balap tak hanya bisa ia lakukan lewat pemilihan ban lunak. Ia yakin setup ideal dari motornya juga harus dicari. Jika pada akhirnya ketemu, maka kombinasi antara gaya balap dan karakter Desmosedici mungkin baru akan menyatu dengan baik.

2 dari 3 halaman

Gaya Balap dan Motor Makin Menyatu, Namun Belum Sempurna

"Ini tak hanya soal memilih ban yang lebih lunak. Saya rasa kami juga harus bekerja keras mencari setup yang lebih baik pada suspensi, agar kami juga bisa mengendalikan pemakaian ban. Saya rasa ini adalah kombinasi antara gaya balap dan motor saya yang belum cocok sempurna," ungkap rider asal Prancis ini.

"Namun, kombinasi ini makin menyatu, karena setidaknya saya kompetitif di tiap latihan. Jadi, kami menuju arah yang baik, meski belum cukup untuk meraih hasil memuaskan. Jadi, atas alasan-alasan ini, saya bisa senang. Satu-satunya hal yang bikin kecewa adalah tak punya potensi masuk lima besar," pungkas Zarco.

Zarco akan mengendarai Desmosedici GP20 dengan Pramac Racing dalam uji coba pramusim MotoGP Qatar pada 6-7 dan 10-12 di Sirkuit Losail, dilanjutkan dengan dua pekan balap beruntun di trek yang sama pada 26-28 Maret dan 2-4 April. Sembari menanti, ia pun fokus berlatih dengan motor superbike Ducati Panigale V4S.

Sumber: Crashnet