Marquez Tegaskan Tak Gusar Keputusan Honda Gaet Lorenzo

Marquez Tegaskan Tak Gusar Keputusan Honda Gaet Lorenzo
Marc Marquez (c) AFP

- Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez kembali menegaskan bahwa dirinya sama sekali tak gusar atas keputusan Honda Racing Corporation (HRC) untuk menggaet Jorge Lorenzo musim depan. Hal ini disampaikan Marquez dalam wawancaranya bersama Bennett's Bike Social di sela pekan balap MotoGP Inggris.

Lorenzo yang pada Mei lalu mengalami cekcok dengan CEO Ducati Motor Holding, Claudio Domenicali, merasa tak lagi diinginkan di Ducati Corse. Menyusul peristiwa ini, rider 31 tahun tersebut segera menghubungi Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig untuk menanyakan apakah ada peluang baginya untuk menggantikan Dani Pedrosa.

Lewat diskusi yang cukup singkat, 'lamaran' Lorenzo pun diterima oleh HRC dan mulai musim depan, Repsol Honda akan menjadi tim terkuat di MotoGP. Lorenzo dan Marquez, yang masing-masing mengoleksi lima dan enam gelar dunia akan bertandem musim depan.

1 dari 2 halaman

Honda 'Keluarga Marquez'

Keputusan HRC menggaet Lorenzo ini cukup mengejutkan, mengingat banyak pihak beranggapan bahwa Honda merupakan tim beratmosfer 'Keluarga Marquez', mengingat sang manajer pribadi, Emilio Alzamora', begitu pula sang ayah, Julia Marquez, juga sangat terlibat dalam aktivitas balap Marquez di tim asal Jepang tersebut.

"Saya rasa lingkungan kami takkan jadi tantangan besar, karena pada intinya tim kami bukanlah 'Keluarga Marquez'. Alberto kan datang dari 'Keluarga Pedrosa'! Ia menjadi manajer Dani dan ia bekerja bertahun-tahun untuk Honda. Jadi jika Alberto harus mendepak saya dan menggaet rider lain karena ia pikir rider itu lebih baik dari saya, maka ia akan melakukannya karena ia bekerja untuk Honda," ungkap Marquez.

2 dari 2 halaman

Tak Ada Status Nomor Satu

Tak Ada Status Nomor Satu

Jorge Lorenzo (c) Ducati Marquez juga yakin bahwa tak satupun dari dirinya dan Lorenzo akan mendapat status nomor satu dan akan diperlakukan sama, walau memaklumi dirinya akan lebih banyak didengarkan para teknis karena elah membela tim itu sejak 2013. Meski begitu, jika Lorenzo mulai mengalahkannya, Marquez tak menutup kemungkinan Lorenzo lah yang bakal memimpin pengembangan RC213V.

"Memang benar saya punya hubungan yang sangat baik dengan teknisi dan seluruh pekerja Honda, tapi saya dan tandem saya tetap akan punya perangkat yang sama. Saat saya tiba di Honda, Dani sudah di sini selama 7-8 tahun. Jadi saya datang dan semuanya serba baru. Tapi toh saya tetap punya perangkat yang sama dengan Dani," ungkap rider berusia 25 tahun ini.

"Jelas para engineer pada awalnya akan lebih mendengar rider yang lebih berpengalaman di dalam tim kami. Tapi jika rider satunya mulai lebih cepat, maka lupakan saja, lupakan soal pengalaman ini, soal hubungan dengan tim. Beginilah dunia kami, jika Anda menang, Anda akan punya motor terbaik dan semua orang menghormati Anda. Jika Anda kalah, maka (menjentikkan jari) mereka akan mendepak Anda," pungkasnya. (bbs/dhy)