Marc Marquez: Nekat Turun di MotoGP Andalusia Adalah Kesalahan

Marc Marquez: Nekat Turun di MotoGP Andalusia Adalah Kesalahan
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez (c) Twitter/Marc Marquez

Bola.net - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, akhirnya mengakui bahwa keputusannya untuk kembali dan mencoba turun di MotoGP Andalusia yang digelar di Jerez, 25-26 Juli lalu, hanya dua hari usai operasi lengan, adalah kesalahan. Hal ini ia nyatakan dalam wawancaranya dengan DAZN, yang dikutip Diario AS, Jumat (4/12/2020).

Seperti diketahui, Marquez mengalami kecelakaan hebat dalam MotoGP Spanyol di Jerez pada 19 Juli, dan dirundung patah tulang humerus kanan. Dua hari usai insiden, ia pun menjalani operasi di Barcelona, untuk menanamkan satu plat titanium dan 12 sekrup. Dua hari usai operasi, ia kembali ke Jerez untuk turun di MotoGP Andalusia.

Usai turun di FP3, lengannya bengkak dan memar hingga ia mundur, fokus kembali di Ceko. Sayang, pada 3 Agustus, jelang MotoGP Ceko, Marquez secara menggemparkan harus menjalani operasi kedua usai platnya patah akibat membuka jendela besar di rumah. Sejak itu, proses pemulihannya sangat rumit dan butuh waktu lama.

1 dari 3 halaman

Belajar Banyak Hal Akibat Cedera

Marquez beberapa kali dikabarkan akan kembali balapan pada beberapa seri. Namun, menjelang MotoGP Valencia pada 15 November lalu, 8 kali juara dunia ini mengaku takkan kembali sampai musim berakhir dan akan fokus pada pemulihan demi kembali dengan kondisi lebih bugar pada 2021.

Demi mewujudkan harapannya itu, Marquez akhirnya memutuskan untuk menjalani operasi ketiga di Madrid pada Kamis (3/12/2020). Operasi ini dilakukan untuk mengganti plat baru pada lengannya, serta melakukan pencangkokan tulang pinggulnya. Delapan kali juara dunia ini pun mengaku dapat pelajaran berarti dari drama ini.

"Saya belajar banyak hal. Contohnya, coba kembali (di Andalusia) adalah langkah yang buru-buru. Plat saya patah saat hendak membuka pintu geser menuju pekarangan rumah. Tapi patahnya plat itu bukan karena saya membuka jendela, melainkan tekanan yang disebabkan 'comeback' di Jerez. Itu sebuah kesalahan," tutur Marquez.

2 dari 3 halaman

Sayangkan Tim Dokternya Terlalu Optimistis

Di lain sisi, Marquez sangat menyayangkan bahwa para dokter yang menanganinya pada operasi pertama, yakni dr. Xavier Mir dan timnya, juga memberikan indikasi yang kelewat optimistis bahwa plat titaniumnya cukup kuat untuk diajak mengendarai motor MotoGP dengan kecepatan lebih dari 300 km/jam dan sangat menuntut fisik.

"Kami, para pembalap, punya kekuatan dan kelemahan, dan kelemahan kami adalah kami tak melihat risiko. Jika tak ambil risiko, maka berarti kami menunjukkan rasa takut. Usai operasi, saya bertanya, 'Kapan saya bisa naik motor lagi?' Itulah saatnya dokter harus tahu cara menahan pembalap dan memintanya realistis," kisahnya.

"Saya pun pergi ke Jerez dengan keyakinan bahwa semua bakal baik-baik saja, karena para dokter bilang begitu, karena saya berani namun bukannya tak berpikir secara logis. Jika mereka bilang platnya bisa patah, saya takkan turun di Jerez dan berkendara 300 km/jam," pungkas pembalap berusia 27 tahun ini.

Sumber: DAZN, Diario AS