Marc Marquez: MotoGP 2020 Sengit Karena Tak Ada Tekanan Nyata

Marc Marquez: MotoGP 2020 Sengit Karena Tak Ada Tekanan Nyata
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez (c) HRC

Bola.net - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, meyakini bahwa MotoGP 2020 menjadi sengit karena para pembalap tak punya tekanan yang cukup nyata. Alhasil, mereka semua balapan tanpa beban dan merasa punya kans yang sama besar dalam merebut gelar dunia. Hal ini ia sampaikan via situs Honda Racing Corporation (HRC), Rabu (23/9/2020).

Tujuh seri telah berlalu, dan 10 pembalap teratas di klasemen hanya terpisah 27 poin. Bahkan, 4 rider teratas hanya dipisahkan 4 poin. Marquez, yang sedang absen lama karena cedera patah tulang lengan kanan, mengaku heran tiap kali menonton balapan di rumah karena tak ada rider yang cukup konsisten bertarung di papan atas.

Menurut delapan kali juara dunia ini, karena sama-sama tahu situasi tiap balapan bisa berubah dan bisa terjadi pergantian pimpinan klasemen di tiap seri, maka para rider jadi berlaga lebih lepas dan punya mentalitas yang tidak terlalu serius. Selain itu, tak adanya rider yang dominan membuat mereka ogah main aman hingga main serang.

1 dari 3 halaman

Bisa Ubah Mindset Pembalap

"Aneh melihat musim ini, tampaknya tak seorang pun mau jadi juara dan tak mau jadi rider paling top! Satu hal jadi rider yang yang saat menang merasa fantastis, tapi lain lagi jika Anda rider yang butuh kemenangan, karena itu akan mengubah mindset. Anda jadi punya lebih banyak keraguan karena jadi tak tahu harus menyerang atau bertahan," ujar Marquez.

"Jika Anda merupakan rider di peringkat kedua, ketiga, keempat, dan menghadapi sesuatu di depan, maka Anda jadi tanpa beban dan menyerang saja. Anda jadi merasa percaya diri, karena memang tak punya tekanan. Tapi jika Anda ada di puncak dan harus menang untuk mempertahankannya, saat itulah pikiran Anda mulai ragu, dan semua jadi lebih sulit," lanjutnya.

2 dari 3 halaman

Untungkan Tim-Tim Satelit

Meski heran belum bisa memprediksi siapa yang akan jadi juara dunia tahun ini, Marquez mengaku ikut senang melihat peta persaingan MotoGP makin acak karena level performa para pembalap dan motornya makin setara. Menurutnya, hal ini paling menguntungkan tim-tim satelit yang berjuang mencari profit dari sponsor.

"Kompetisi yang ketat ini baik untuk MotoGP. Kini tim-tim satelit punya motor pabrikan juga, dan berarti mereka juga bisa memenangi banyak balapan. Ini bagus karena mereka jadi punya target yang nyata untuk musim balap, target yang baik untuk balapan, karena mereka bisa ikut bertarung. Bagi sponsor, ini juga jauh lebih baik," tutupnya.

Menjelang MotoGP Catalunya, Spanyol, pada 25-27 September, Andrea Dovizioso memuncaki klasemen pembalap dengan 84 poin, unggul satu poin dari Fabio Quartararo dan Maverick Vinales yang duduk di peringkat 2 dan 3. Peringkat 4 dan 5 masing-masing ditempati oleh Joan Mir dan Franco Morbidelli.

Sumber: Honda Racing Corporation