Marc Marquez: Main Aman Bisa Menguntungkan demi Rebut Gelar

Marc Marquez: Main Aman Bisa Menguntungkan demi Rebut Gelar
Marc Marquez (c) AFP

- Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez tak memungkiri bahwa target utamanya setiap menjalani pekan balap adalah kemenangan. Meski begitu, ia juga menyatakan bahwa bermain aman kadang cukup menguntungkan demi merebut gelar dunia yang ketujuh.

Marquez tak pelak lagi merupakan salah satu rider yang difavoritkan di MotoGP Misano, San Marino pada Minggu (9/9), namun pada akhirnya ia harus mengakui kekuatan duet rider Ducati Corse, Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo.

Start kelima, dalam balapan ini Marquez sama sekali tak punya kesempatan memimpin balapan. Ia tertinggal jauh dari Dovizioso sejak lap pertama, dan harus susah payah bertarung dengan Lorenzo demi memperebutkan posisi kedua.

Marquez pun berhasil mendapatkannya usai Lorenzo terjatuh dan gagal finis pada Lap 26. Meski tak menang, rider 25 tahun ini tetap mendapat tambahan 20 poin, hingga posisinya di puncak klasemen kian kokoh. Dengan 221 poin, kini ia unggul 67 poin dari Dovizioso.

1 dari 2 halaman

Capai Limit Performa

"Dovi berkendara dengan sempurna. Saya kehilangan banyak waktu di dua titik utama akselerasi, tapi mampu mengejar di beberapa titik pengereman. Tapi sepanjang balapan situasi saya sulit. Saat saya lihat Dovi menjauh, saya mencoba menempel Jorge untuk menyerangnya di akhir balap," ujarnya dalam jumpa pers.

"Tapi jujur saja, saya mencapai limit. Saya terlalu ngotot di beberapa area. Jika Anda pantang menyerah, biasanya Anda dapat sesuatu. Kali ini kami dapat 20 poin. Kami meninggalkan Misano dengan keunggulan 67 poin, jadi saya senang dan kini kami akan pergi ke Aragon, sirkuit yang saya sukai," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Kendalikan Risiko

Marquez pun mengaku tetap pantang menyerah demi merebut kemenangan di setiap pekan balap, namun tak mau ambil risiko berlebihan demi menghindari kesalahan. Ia menyebut, bila ia kelewat ngotot mengejar Dovizioso, maka ia bisa saja terjatuh seperti Lorenzo dan keunggulannya di klasemen bisa menurun drastis.

"Dovi ingin mendorong saya untuk melakukan kesalahan. Tapi saya punya pengalaman. Saya akan tetap ngotot di setiap pekan balap. Saya akan ngotot seperti di Austria sampai lap terakhir. Saya ngotot hari ini dan juga di Brno. Saya ngotot tapi terkendali," ungkap rider asal Cervera, Spanyol ini.

"Setiap hari Kamis, kami selalu berpikir kami harus memenangi balapan, kemudian di akhir pekan kami akan lihat situasinya. Tapi mentalitas saya adalah 'menyerang untuk bertahan'. Yang tak boleh saya lakukan hanyalah melakukan kesalahan. Saya akan ngotot lagi di Aragon. Tapi jika tak bisa menang, saya harus naik podium di semua balapan. Ini target saya," tutupnya. (cn/dhy)