Marc Marquez Legawa Dihukum 16 Detik, Sebut Senggolan Enea Bastianini Jadi Pemicu

Marc Marquez Legawa Dihukum 16 Detik, Sebut Senggolan Enea Bastianini Jadi Pemicu
Pembalap Gresini Racing, Marc Marquez (c) Gresini Racing

Bola.net - Pembalap Gresini Racing, Marc Marquez, menerima hukuman mundur 16 detik usai balapan MotoGP Belanda di Sirkuit Assen pada Minggu (30/6/2024). Hukuman ini dijatuhkan oleh FIM Stewards usai Marquez dinyatakan melanggar aturan tekanan ban. Melewati garis finis di posisi keempat, ia pun dinyatakan finis di posisi 10.

Start keenam, pembalap Spanyol berusia 31 tahun ini menjalani lap pembuka di posisi kelima, sebelum menyalip sang adik sekaligus sang tandem, Alex Marquez. Marquez kemudian naik ke posisi ketiga usai menyalip Maverick Vinales pada Lap 2. Namun, pada Lap 8, peristiwa janggal terjadi pada Marquez dan Fabio di Giannantonio.

Di Tikungan 9, Marquez menoleh ke belakang dan menatap Giannantonio, lalu menunjuk ke depan. Saat itulah Giannantonio menyalipnya dan naik ke posisi ketiga. Reporter pitlane Dorna Sports, Simon Crafar, melaporkan bahwa tindakan Marquez meminta 'Diggia' menyalipnya kemungkinan diakibatkan tekanan ban yang terlalu rendah.

1 dari 2 halaman

Aturan Tekanan Ban demi Keselamatan Rider

Aturan Tekanan Ban demi Keselamatan Rider

Marc Marquez dan Fabio di Giannantonio (c) Gresini Racing

Benar saja. Dua jam setelah balapan berakhir, FIM Stewards menjatuhkan hukuman 16 detik kepada Marquez akibat tekanan bannya lebih rendah dari parameter yang disarankan Michelin selama lebih dari 60% durasi balapan. Meski begitu, Marquez memaklumi mengapa dirinya dihukum.

"Ini aturan yang diberlakukan demi keselamatan dan saya sepakat. Tekanan ban saya selalu serendah mungkin, dan ketika Michelin bilang rentang angkanya tak aman, itu karena sesuatu bisa terjadi pada ban, entah meledak atau kesalahan mengerem, atau lainnya. Itulah alasan aturan ini diadakan dan saya setuju," ujarnya via Diario AS.

Marquez mengakui banyak faktor yang memengaruhi tekanan ban dalam balapan ini, salah satunya adalah cuaca yang lebih dingin dari dua hari sebelumnya. Ketika menyadari tekanan bannya terlalu rendah, ia pun meminta Giannantonio menyalipnya demi menaikkan tekanan ban dengan car membuntuti rival.

2 dari 2 halaman

Gara-Gara Senggolan dengan Enea Bastianini

Selama membuntuti Giannantonio, Marquez mengaku mampu mengendalikan tekanan bannya. Namun, ia menyatakan bahwa strateginya jadi kacau balau ketika Bastianini menyalipnya pada Lap 21. Aksi itu pun mengakibatkan senggolan dan tekanan ban Marquez kembali menurun.

"Masalahnya adalah cara mengira-ngira tekanan ban. Di atas segalanya, hari ini tekanan ban saya sempat di luar batas, tetapi saya melaju di belakang pembalap lain dan mampu mengendalikannya dengan baik. Namun, dalam dua lap terakhir, tekanan ban saya di luar batas lagi akibat kontak dengan Bastianini," curhat Marquez.

"Marginnya hanya 0,01 bar. Saya menjalani empat lap pada batasan 0,01 bar, yang sejatinya bukan apa-apa. Anda takkan menyadarinya ketika di atas motor. Namun, dengan udara yang dingin, lalu mendung, terik, mendung... semua bikin suhu trek kerap berubah-ubah, sehingga tekanan ban juga sulit dikendalikan," pungkasnya.

Sumber: Diario AS