Marc Marquez Beber Hal yang Bikin Ketagihan Menang

Marc Marquez Beber Hal yang Bikin Ketagihan Menang
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez (c) HRC

Bola.net - Bukan rahasia lagi bahwa rider Repsol Honda, Marc Marquez, bertekad meraih gelar dunia yang kesembilan di MotoGP 2020. Dalam wawancaranya bersama DAZN, rider berusia 27 tahun ini pun menjelaskan alasan apa yang membuatnya sangat ketagihan meraih kemenangan.

Marquez yang memulai karier Grand Prix pada 2008 lalu, kini telah mengoleksi 8 gelar dunia, 134 podium, dan 95 kemenangan. Dari angka-angka ini, 6 gelar di antaranya ia raih di MotoGP, begitu juga 95 podium dan 56 kemenangan yang ia kantongi.

Jika berhasil mempertahankan gelarnya tahun ini, maka ia dipastikan menyamai rekor jumlah gelar dunia yang diraih oleh Valentino Rossi, yang hingga kini tercatat meraih 9 gelar dunia, dan 7 di antaranya ia raih di kelas tertinggi.

1 dari 2 halaman

Tak Menyangka Bisa Raih Prestasi Gemilang

"Saya berpartisipasi dalam kompetisi dan yang paling saya sukai adalah perasaan saat meraih kemenangan. Kemenangan memberi adrenalin yang membuat Anda bangun pagi setiap hari untuk berlatih dan meraih target itu," ungkap Marquez seperti yang dikutip Tutto Motori.

Rider asal Spanyol ini mengaku meraih 8 gelar dunia sama sekali tak terbayangkan bisa ia raih saat dewasa. Ia juga tak menyangka bisa turun di ajang balap motor terakbar di dunia, melawan rider-rider yang tadinya hanya ia tonton di televisi.

"Pada awalnya, Anda akan melihat target itu sangat jauh, dan kemudian secara bertahap semakin mendekat. Suatu hari nanti Anda akan menemukan diri Anda bertarung dengan para idola Anda, dan tahun ini saya akan melawan adik saya sendiri (Alex Marquez)," ujar Marquez.

2 dari 2 halaman

Kekalahan Bikin Introspeksi Diri

Kurang 5 lagi, Marquez pun akan mengoleksi 100 kemenangan. Meski begitu, ia mengaku terkadang ia juga 'butuh' kekalahan, untuk melakukan introspeksi diri dan mencari kelemahan yang bisa ia perbaiki. Kekalahan juga bisa menunjukkan siapa saja orang yang benar-benar tulus mendukungnya.

"Saat kalah, hal pertama yang Anda lakukan adalah berpikir apa yang telah dilakukan lebih baik oleh rival Anda. Dengan kekalahan, Anda akan paham siapa yang ada di sekitar Anda, siapa yang dekat dan tidak dengan Anda," tutur Marquez, yang saat ini masih dalam pemulihan cedera dislokasi parsial bahu kanan.

"Dari sudut pandang profesional, saya mengalami banyak momen baik. Meski begitu, saat cedera Anda takkan tahu kapan rasa sakit itu berakhir, karena cedera lebih 'kuat' dari pada Anda. Saya sendiri merupakan perfeksionis, jadi dalam keadaan apa pun, saya harus menikmati setiap momen," tutupnya.