Marc Marquez Akui Sempat Nyaris Bela LCR Honda

Marc Marquez Akui Sempat Nyaris Bela LCR Honda
Marc Marquez (c) AP

- Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez mengaku dirinya sempat nyaris membela LCR Honda di MotoGP 2013 lalu. Meski begitu, 'rencana' ini segera berubah total saat juara dunia MotoGP 2007 dan 2011, Casey Stoner mengumumkan keputusannya untuk pensiun.

Marquez, yang kala itu masih dalam perjalanan merebut gelar dunia Moto2 2012, digadang-gadang akan naik ke MotoGP 2013, namun tak bersama Repsol Honda. Ia direncanakan naik kelas bersama LCR, namun pengumuman Stoner di MotoGP Prancis 2012 mengubah segalanya.

Keputusan Stoner pensiun dalam usia 27 tahun, jelas membuat banyak pihak terkejut dan Honda pun kelabakan mencari penggantinya. Usai negosiasi yang cukup singkat, akhirnya pilihan mereka jatuh kepada Marquez, yang ternyata terbukti menjadi pengganti yang sangat tepat.

1 dari 2 halaman

Sama Seperti Crutchlow

Sama Seperti Crutchlow

Cal Crutchlow (c) LCR

Hingga kini, Marquez telah mengumpulkan empat gelar dunia di kelas tertinggi (2013, 2014, 2016 dan 2017), dan tengah di ambang pintu gelar dunia yang kelima. Meski begitu, Marquez yakin ia takkan mengalami 'nasib' yang jauh berbeda andai ia benar-benar membela LCR.

Marquez bahkan menyatakan bahwa dirinya sempat mendapat jaminan motor dan dukungan teknis langsung dari pabrikan bila berkendara untuk tim yang bermarkas di Monako tersebut, persis seperti dukungan yang diberikan Honda kepada Cal Crutchlow saat ini.

"Saya tak pernah memikirkan bagaimana nasib saya andai Casey tak pensiun. Sejatinya kala itu saya sudah di tengah tahap negosiasi. Saya punya opsi naik ke MotoGP bersama LCR dengan situasi yang mirip dengan Cal Crutchlow sekarang," ujar Marquez kepada El Confidencial.

2 dari 2 halaman

Tak Cemaskan Status 'Satelit'

Marquez juga mengaku sama sekali tak cemas atas status 'tim satelit' yang disandang LCR. "LCR memang tim satelit, tapi perlengkapannya sudah baik selama bertahun-tahun. Cal punya perlengkapan yang benar-benar sama dengan saya, dan ia kadang menjajal perangkat baru lebih dulu ketimbang saya," ungkapnya.

Di sisi lain, Marquez juga mendapati motor RC213V bukanlah motor yang sulit dipelajari saat ia masih berstatus debutan. "Saya hanya tahu Honda. Saat saya tiba pada 2013, Honda adalah motor terbaik dan menjalani debut dengan mereka adalah impian. Untuk menang, tentu Anda harus punya gaya balap yang sesuai, tapi motor juga harus membantu," pungkasnya.