Lorenzo: Saya Takkan Hebat Tanpa Rossi, Stoner dan Marquez

Lorenzo: Saya Takkan Hebat Tanpa Rossi, Stoner dan Marquez
Jorge Lorenzo (c) Ducati

Bola.net - - Pebalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo tak dipungkiri lagi merupakan salah satu rider terkuat dalam sejarah MotoGP. Dengan tiga gelar dunia dan puluhan kemenangan, ia menjadi salah satu momok menakutkan. Meski begitu, Lorenzo yakin bahwa pengakuan ini takkan ia dapatkan tanpa Valentino Rossi, Casey Stoner dan Marc Marquez.

Lorenzo tiba di MotoGP pada 2008, bertandem dengan Rossi di Yamaha. Keduanya dikenal punya rivalitas sengit di dalam dan luar trek. Sementara dengan Stoner, Lorenzo punya hubungan baik, namun bukan rahasia lagi mereka merupakan lawan berat bagi satu sama lain. Marquez, yang turun di MotoGP sejak 2013, juga kerap menjadi lawan tangguh Lorenzo.

"Saya beruntung dan juga kurang beruntung bisa membela tim-tim kuat dan bertarung dengan rider seperti Rossi, Stoner dan Marquez. Tanpa rider-rider kuat sebagai lawan, saya jelas bisa meraih gelar lebih banyak. Tapi tanpa mereka saya juga takkan sampai ke level ini," ungkap Lorenzo kepada Servus TV seperti yang dilansir Speedweek.

1 dari 2 halaman

Pede Bisa Menang dengan Honda

Berbagai pertarungan seru telah dijalani Lorenzo dan Marquez sejak 2013, dan uniknya, keduanya justru menjadi rekan setim mulai musim depan. Lorenzo yakin dirinya masih harus banyak belajar dalam beradaptasi dengan RC213V, namun juga paham bahwa hal ini hanya akan membuat pertarungan mereka semakin sengit.

"Saya masih bisa belajar banyak dari Marc. Kini saya membela tim-tim terkuat dalam empat tahun. Tapi setiap kali membela tim baru, Anda harus mulai dari nol. Ini tantangan besar. Semuanya harus berjalan dengan baik demi meraih gelar dunia. Tapi saya yakin saya bisa memenangkan setidaknya beberapa balapan dengan Repsol Honda," ujar Por Fuera.

2 dari 2 halaman

Terbesit Ingin Pensiun

Seperti dalam wawancaranya bersama BT Sport, rider 31 tahun juga mengaku sempat terpikir untuk pensiun setelah Ducati ingin mendepaknya dan menggantinya dengan Danilo Petrucci. Lorenzo pun menyatakan dirinya merenungkan keputusan ini selama beberapa waktu, sebelum akhirnya mengetahui bahwa Repsol Honda tengah mencari pengganti Dani Pedrosa.

"Saya sempat memikirkan pensiun. Saya menghabiskan separuh hidup saya untuk keliling dunia. Ada banyak cedera, dan orang pikir saya tak ingin hidup normal. Saya jelas sangat beruntung, tapi kehidupan ini juga tak mudah. Saat terdepak dari Ducati, saya berpikir untuk berhenti. Tapi ketika semakin memikirkannya, semakin jelas bahwa saya mencintai olahraga ini. Kemudian datanglah kesempatan membela tim prestisius. Jadi saya menerimanya," tutupnya.