Lorenzo: Pedrosa Bakal Garang di Yamaha

Lorenzo: Pedrosa Bakal Garang di Yamaha
Jorge Lorenzo (c) Ducati
- Pembalap Ducati Corse, Jorge Lorenzo mengaku agak kecewa mendengar Dani Pedrosa menolak tawaran untuk membela tim satelit baru Yamaha di MotoGP tahun depan, dan justru memutuskan pensiun pada akhir musim nanti. Hal ini ia sampaikan kepada Marca di Sachsenring, Jerman, Kamis (12/7).


Lorenzo, yang sempat membela Yamaha pada tahun 2008-2016, sempat beberapa kali nyaris bertandem dan hampir digantikan Pedrosa. Meski begitu, Pedrosa terus menolak dan akhirnya bertahan di Repsol Honda hingga kini.


Meski begitu, perpisahan antara Pedrosa dan Honda akhir tahun nanti sempat membuka peluang bagi kerja sama antara rider Spanyol ini dengan Yamaha tahun depan. Mengingat tim satelit baru mereka menginginkan rider dengan nama besar dan segudang pengalaman. (mrc/dhy)

1 dari 2 halaman

Bakal Kompetitif di Atas M1

Bakal Kompetitif di Atas M1


Sayangnya, Pedrosa sekali lagi menolak tawaran Yamaha dan memilih gantung helm akhir musim nanti, pensiun sebagai ikon Honda, pabrikan yang ia bela sejak debutnya di Grand Prix pada 2001 silam. Harapan penggemar MotoGP melihatnya melaju di atas YZR-M1 pun sirna begitu saja.

"Tak diragukan lagi, seperti orang lain, saya juga sangat tertarik melihat apa yang bisa Dani lakukan di atas motor berbeda. Yamaha bisa jadi motor yang baik baginya, karena ia rider yang sangat hebat, sangat teknis dan sensitif, dan Yamaha motor yang sangat 'jinak'. Saya yakin ia bisa tampil baik di Yamaha," ujar Lorenzo.
2 dari 2 halaman

Pedrosa Harus Bangga

Pedrosa Harus Bangga


Di sisi lain, Lorenzo yakin Pedrosa harus berbangga diri atas prestasi gemilangnya di Grand Prix, meski tak pernah merebut gelar dunia di kelas tertinggi. Pedrosa yang memiliki tinggi tubuh 158 cm dan berat badan 51 kg, diyakini Lorenzo sangat spesial karena telah menggores sejarah.

"Gelar MotoGP bisa jadi prestasi terbaiknya, tapi hanya 1% rider di dunia ini yang bisa merebut gelar, dan ia sudah punya tiga. Tak diragukan lagi, ia layak jadi juara MotoGP. Sayangnya, kondisi fisiknya menghambat, terutama di MotoGP. Tapi ia harus berbangga diri dan bahagia atas apa yang sudah ia lakukan sepanjang karirnya," pungkas Lorenzo. [initial]