
Bola.net - - Pembalap Ducati Corse, Jorge Lorenzo kembali mengungkapkan rasa kecewanya pada Race Direction yang ia nilai tak terlalu tegas dalam memberikan hukuman kepada rider Repsol Honda, Marc Marquez di Argentina dua pekan lalu. Hal ini ia sampaikan lewat Crash.net di sela pekan balap MotoGP Austin, Texas pada Kamis (19/4).
Dalam balapan di Termas de Rio Hondo, Marquez diketahui melakukan manuver agresif kepada Aleix Espargaro dan Valentino Rossi, di mana Marquez dijatuhi hukuman mundur satu posisi dan mundur 30 detik untuk masing-masing insiden. Lorenzo pun yakin hukuman ini kurang berat jika Race Direction ingin Marquez mengubah gaya balapnya.
"Hal besar harus terjadi untuk melakukan aksi yang besar pula demi mengubah sesuatu. Menurut saya, tak harus selalu seperti itu, tapi kadang hidup tak berjalan sesuai harapan. Kadang untuk mengubah sesuatu, hal besar harus terjadi. Tampaknya kini kami harus bertindak usai insiden Marc, Aleix dan Vale. Tapi harusnya hal ini sudah dilakukan sejak dulu," ujarnya.
Lorenzo sendiri pernah mengalami perselisihan kontroversial dengan Marquez, usai keduanya bertarung memperebutkan posisi kedua di Jerez, Spanyol pada 2013, di mana Marquez memaksa Lorenzo keluar lintasan di tikungan terakhir. Kala itu, Lorenzo bahkan menolak menjabat tangan Marquez.
"Pendapat saya sekarang tetap sama seperti 2013, yakni lima tahun lalu: dalam olahraga berbahaya seperti ini, Race Direction harus melindungi pembalap. Tampil menggila saat melakukan 'lap panas' atau berkendara sendirian, sangatlah berbeda dengan saat Anda menaruh rider lain dalam risiko," ungkapnya.
Lorenzo juga kembali mengingat kesalahannya di masa lampau, di mana ia menabrak Alex de Angelis di GP250 Jepang 2005 hingga ia dijatuhi larangan satu kali balapan. "Race Direction harus memberi hukuman berat untuk aksi ini. Itu satu-satunya cara agar rider yang melakukan aksi ini berhenti. Hal ini terjadi pada saya saat di GP250, saya sangat agresif, dan saya benar-benar mengubah strategi dan sudut pandang saya," tuturnya.
Lima kali juara dunia ini pun yakin bahwa kekacauan ini bermula dari inkonsistensi Race Direction. "Ini bukan salah rider. Ini salah Race Direction. Jika mereka memberi hukuman berat, maka rider itu akan berhenti agresif. Mereka kadang memang bisa salah, tapi tak bisa dibiasakan. Belajar dari apa yang terjadi di Argentina boleh saja, tapi harusnya sudah terjadi sejak dulu. Usai Argentina, mereka harus satu level lebih baik," pungkas Lorenzo.
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:42
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:35
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:25
-
Liga Spanyol 21 Maret 2025 01:18
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 01:15
-
Liga Italia 21 Maret 2025 01:01
MOST VIEWED
- Lempar Pujian Selangit Usai MotoGP Argentina, Gigi Dall'Igna Sebut Marc Marquez Pembalap Cerdas
- Alex Marquez Tersinggung Dituduh Selalu Ngalah ke Marc Marquez, Merasa Tak Dihormati Sebagai Pembalap
- Eks Bos Petronas Yamaha Sebut MotoGP Berubah dari 'Ducati Cup' Jadi 'Marquez Championship'
- Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lupa Dukung Pembalap Jagoanmu!
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...