Lorenzo Akui Masih Butuh Waktu untuk Jinakkan Honda

Lorenzo Akui Masih Butuh Waktu untuk Jinakkan Honda
Jorge Lorenzo (c) HRC

Bola.net - - Pebalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo, mengaku masih butuh waktu untuk bisa menyesuaikan diri dengan motor RC213V. Hal ini ia nyatakan kepada Crash.net usai dirinya hanya mampu finis di posisi 12 dalam MotoGP Jerez, Spanyol pada Minggu (5/5) lalu.

Lorenzo sejatinya menyebut bahwa Honda lebih mudah dikendarai ketimbang Ducati, namun minimnya masa uji coba dan rangkaian cedera yang ia alami selama delapan bulan terakhir membuatnya kesulitan menjinakkan RCV.

Akibat masalah ini pula, Por Fuera belum mampu menyaingi performa para rider Honda lainnya, termasuk sang tandem, Marc Marquez. Dalam empat seri pertama musim ini, ia bahkan selalu diasapi oleh rider LCR Honda Idemitsu, Takaaki Nakagami, yang sekadar mengendarai RCV versi 2018.

1 dari 2 halaman

Kondisi Membaik, Tapi Lamban

Sejak kecelakaan MotoGP Aragon tahun lalu, Lorenzo mengalami dislokasi jari kaki kanan, yang dioperasi pada Desember. Ia juga sempat mengalami kecelakaan hebat di Thailand yang membuat tulang radius tangan kirinya retak. Tulang scaphoid tangan kirinya juga patah akibat kecelakaan dirt track pada Januari, ditambah retak tulang rusuk yang ia dapat usai kecelakaan di Qatar.

"Scaphoid saya membaik setiap hari, tapi lamban. Saya tak lagi kesakitan di atas motor, dan saya baik-baik saja. Tapi saya tetap tak bisa ngotot latihan di gym, jadi kondisi ini sangat berdampak pada fisik saya. Soal kardiovaskular, saya berlatih keras dengan sepeda. Tapi beberapa latihan di gym untuk melatih kekuatan lengan masih belum bisa saya lakukan," ungkapnya.

2 dari 2 halaman

Tipe Rider yang Butuh Banyak Waktu

Lorenzo juga menyatakan dirinya merupakan tipe rider yang butuh waktu adaptasi lebih panjang dengan motor baru, dan hal ini telah terbukti saat ia membela Ducati. Usai sembilan musim membela Yamaha, Lorenzo butuh waktu 1,5 tahun untuk menjinakkan Ducati dan akhirnya merebut kemenangan di Mugello, Italia tahun lalu.

"Ada motor yang dikendarai dan membuat Anda langsung nyaman dan sangat cepat sejak awal. Ada juga motor lain yang tidak. Ada pula rider yang bisa beradaptasi dengan sangat mudah, dan ada juga rider yang butuh waktu lebih banyak, hingga saat mereka sudah paham, segalanya mereka simpan selamanya," tuturnya.

Meski begitu, ia yakin penyebab utama kesulitannya adalah cedera. "Saya absen dari uji coba Sepang selama tiga hari, dan cedera selama delapan bulan. Jelas situasi ini tak membantu. Saya rasa saya butuh waktu, lebih banyak uji coba, lebih banyak kilometer di atas motor. Semua ini pasti akan membuat saya bisa melaju lebih cepat," pungkasnya.