Lewis Hamilton: Gelar Ketujuh Bakal Lebih Bermakna demi Lawan Rasisme

Lewis Hamilton: Gelar Ketujuh Bakal Lebih Bermakna demi Lawan Rasisme
Pebalap Mercedes AMG Petronas, Lewis Hamilton (c) AP Photo

Bola.net - Pebalap Mercedes AMG Petronas, Lewis Hamilton, menyebut gelar dunia Formula 1 2020 akan menyajikan makna yang jauh lebih mendalam dari enam gelar yang sebelumnya sudah ia raih. Menurutnya, gelar itu bisa berpengaruh positif dalam masa buruk akibat pandemi virus corona, begitu juga perjuangannya melawan rasisme.

Hamilton sangat vokal meminta F1 bertindak tegas dalam melawan rasisme dan kurangnya keberagaman. Suaranya pun didengar, dan F1 meluncurkan inisiatif 'We Race As One' menjelang musim 2020, disusul dengan keputusan Mercedes mengubah corak mobil dari perak menjadi hitam sebagai pernyataan melawan rasisme dan diskriminasi.

Jika sukses merebut gelar dunia tahun ini, maka Hamilton akan menyamai rekor jumlah gelar dunia yang dimiliki Michael Schumacher. Meski begitu, pebalap asal Inggris ini menyatakan gelar dunia ketujuh nanti memiliki makna yang lebih luas ketimbang sekadar menyamai rekor seorang legenda F1.

1 dari 3 halaman

Penting Raih Hasil Baik dalam Periode Kelam

View this post on Instagram

#BlackLivesMatter

A post shared by Lewis Hamilton (@lewishamilton) on

"Merebut gelar tahun ini akan bermakna lebih, mengingat tahun ini penuh momen, termasuk pandemi yang sedang kita lawan, tapi juga untuk level pribadi, gerakan BLM (Black Lives Matter), serta perjuangan melawan ketidakadilan dan perjuangan meraih kesetaraan," ujar Hamilton kepada The Race, Kamis (2/7/2020).

"Untuk memperebutkan sesuatu yang penting, ini takkan hanya mengubah era kita dan generasi kita, melainkan juga untuk anak-anak kita, beserta anak-anak mereka dalam momen penting ini. Jadi, ya, merebut gelar dunia pada masa seperti ini akan lebih bermakna dari sebelumnya," lanjutnya.

2 dari 3 halaman

Minta Para Rival Bersatu

Hamilton juga mengaku berharap para rivalnya di F1 mau bersatu dalam mempertahankan perjuangan melawan rasisme, diskriminasi, dan ketidaksetaraan. Meski begitu, ia mengaku ragu para rivalnya akan melakukan aksi berlutut sebelum start balapan pada Minggu (5/7/2020) nanti.

"Kami belum saling bicara, tapi saya yakin kami akan melakukannya akhir pekan ini. Berlutut di garis start bukanlah prioritas saya datang ke sini, tapi kita lihat saja hari Minggu nanti. Saya rasa apa pun yang akan kami lakukan, akan kami lakukan bersama. Sangat penting bersatu dalam olahraga ini," pungkasnya.