Lebih Dalam Mengenal Empat Rookie MotoGP 2018

Lebih Dalam Mengenal Empat Rookie MotoGP 2018
Franco Morbidelli (c) Marc VDS

Bola.net - - MotoGP 2018 tampaknya akan berjalan cukup seru, tak kalah dengan musim-musim sebelumnya. Selain bakal diramaikan 13 juara dunia, MotoGP 2018 juga akan diwarnai oleh empat wajah baru yang sama-sama baru 'lulus' dari Moto2.

Keempat debutan ini adalah Xavier Simeon yang membela Reale Avintia Racing, Takaaki Nakagami yang bernaung di LCR Honda Idemitsu, serta Thomas Luthi dan Franco Morbidelli yang sama-sama membela Estrella Galicia 0,0 Marc VDS Honda.

Morbidelli jelas menjadi rookie dengan sorotan terbanyak, karena ia berstatus sebagai juara dunia Moto2 dan untuk pertama kalinya ia akan menjadi rival sang 'guru' di VR46 Riders Academy sekaligus sembilan kali juara dunia, Valentino Rossi.

Belum lagi fakta bahwa Morbidelli akan bernaung di tim yang sama dengan Luthi, rider yang menjadi rival terberatnya dalam meraih gelar dunia tahun lalu. Nah, mari kita mengenal lebih dalam keempat rookie MotoGP 2018 berikut ini.

XAVIER SIMEON

Belgia mungkin menjadi salah satu negara yang tak terlalu sering didengar oleh telinga para penggemar MotoGP, namun negara ini punya beberapa pembalap yang cukup bersinar di Grand Prix. Xavier Simeon salah satunya, dan tahun depan ia akan mengikuti legenda balap Belgia, Didier de Radigues, dengan naik ke kelas tertinggi.

Simeon yang kini berusia 28 tahun, prestasinya memang tak begitu gemerlap di kancah Grand Prix, namun tak bisa dilupakan bahwa ia merupakan juara FIM European Superstock 600 pada 2006 dan juara FIM Superstock 1000 pada 2009.

Simeon menjalani debut Grand Prix di Moto2 pada 2010 dan selama delapan tahun turun di kategori tersebut. Ia sukses menggebrak dengan meraih kemenangan di Sachsenring, Jerman pada 2015, dan menjadi satu-satunya rider Belgia yang pernah memenangi balapan Grand Prix, selain de Radigues dan Julien Vanzeebroeck.

Tahun ini, Simeon pun naik ke MotoGP, membela Reale Avintia Racing di atas motor Ducati Desmosedici GP16 dengan durasi kontrak selama dua musim. Dalam tim asal Spanyol ini, Simeon akan bertandem dengan juara dunia Moto2 2014, Tito Rabat.

TAKAAKI NAKAGAMI

Nama Takaaki Nakagami seolah menjadi angin segar bagi penghuni paddock MotoGP, karena rasa-rasanya sudah lama sekali Jepang tak memiliki perwakilan yang garang dan kompetitif di kancah Grand Prix, sungguh berbeda dengan era 1990an dan awal 2000an.

Nakagami juga seolah menjadi 'penyelamat' sekaligus harapan baru Jepang usai juara dunia GP250 2009, Hiroshi Aoyama memutuskan pensiun pada akhir 2014. Nakagami yang kerap tampil gemilang di kelas balap yang lebih ringan seperti Moto2, selalu dinanti-nanti kedatangannya di MotoGP, yang akhirnya terwujud tahun ini.

Rider kelahiran Chiba ini menjalani debut Grand Prix secara penuh pada 2008 silam di kelas GP125, dan naik ke Moto2 pada 2012. Kesulitan di atas motor 125cc, ternyata motor yang lebih besar membuatnya mampu tampil lebih baik. Selama tampil di Moto2, Nakagami mengoleksi 14 podium, yang dua di antaranya merupakan kemenangan.

Melihat konsistensinya tahun lalu, Honda Racing Corporation (HRC) pun tertarik menggaetnya, apalagi LCR Honda tengah mencari rider kedua untuk digandengkan dengan Cal Crutchlow. Sudah lama menginginkan rider Jepang turun di MotoGP, akhirnya HRC mewujudkan impian Nakagami untuk turun di kejuaraan balap motor terakbar tersebut tahun ini.

THOMAS LUTHI

Thomas Luthi kerap kali disebut-sebut sebagai 'Dani Pedrosa'-nya Moto2. Julukan ini ia dapat karena ia begitu sering nyaris meraih gelar dunia, namun selalu gagal pada akhirnya. Luthi yang merupakan juara dunia GP125 2005, dikenal sebagai rider yang sangat konsisten bertarung di papan atas, tak peduli kategori apa yang ia geluti.

Rider asal Swiss ini menjalani debut Grand Prix di kelas GP125 pada 2002 silam, namun kesulitan di tiga tahun pertama sebelum akhirnya merebut gelar dunia. Ia naik ke kelas GP250 pada 2007, yang akhirnya berganti menjadi Moto2 pada 2010. Sejak itu pula, ia selalu ikut dalam perebutan gelar dunia dan prestasi terburuknya hanyalah peringkat keenam.

Dua tahun belakangan, Luthi bahkan sukses menduduki peringkat runner up, menjadi rival terberat Johann Zarco pada 2016 dan Franco Morbidelli pada 2017. Prestasi Luthi selama dua tahun terakhir inilah yang membuat Estrella Galicia 0,0 Marc VDS dan Honda sangat tertarik menggaetnya, walau usianya sudah mencapai 31 tahun.

Sayangnya, Luthi mengalami kecelakaan hebat dalam kualifikasi Moto2 Malaysia pada Oktober lalu yang membuatnya cedera engkel kaki kiri. Cedera ini mengakibatkan dirinya harus absen dalam uji coba pascamusim MotoGP di Valencia dan Jerez, namun dipastikan sudah cukup fit ikut dalam uji coba pramusim di Malaysia akhir bulan ini.

FRANCO MORBIDELLI

Franco Morbidelli sejatinya sudah mulai mencuri perhatian sejak kedatangannya di Moto2 2014, ditambah fakta bahwa ia merupakan salah satu anak didik Valentino Rossi di VR46 Riders Academy. Datang sebagai juara FIM European Superstock 600 2013, ia sukses mengakhiri musim pertamanya di Moto2 di peringkat 11.

Podium di Indianapolis, Amerika Serikat pada 2015 seolah menjadi tanda-tanda awal dirinya akan menggebrak pada 2016, dan hal ini terbukti saat ia bergabung dengan Estrella Galicia 0,0 Marc VDS. Meski tak sekalipun menang, ia sukses delapan kali naik podium, yang lima di antaranya ia raih secara beruntun menuju akhir musim. Ia pun duduk di peringkat keempat pada klasemen akhir.

Tahun 2017 menjadi tahun kejayaan Morbidelli. Memulai musim dengan tiga kemenangan beruntun, Morbidelli meraih lima kemenangan tambahan dan empat podium. Meski mendapat perlawanan yang cukup sengit dari Luthi, Morbidelli selalu berhasil membuktikan dirinya lebih unggul dan akhirnya sukses menyemat status juara dunia.

Prestasi Morbidelli ini pun membuatnya menggores banyak rekor baru. Ia menjadi juara dunia pertama di antara anggota VR46 Riders Academy, dan menjadi juara dunia asal Italia pertama di kelas intermediate sejak mendiang Marco Simoncelli pada 2008, dan menjadi juara dunia asal Italia pertama dalam sejarah Grand Prix sejak sang mentor, Valentino Rossi yang menjuarai MotoGP 2009.

(bola/kny)