KTM Ogah Aerodinamika MotoGP Jadi Sekrusial Formula 1

KTM Ogah Aerodinamika MotoGP Jadi Sekrusial Formula 1
Pol Espargaro (c) KTM

Bola.net - - Manajer Tim Red Bull KTM Factory Racing, Mike Leitner cemas melihat perkembangan sektor aerodinamika di MotoGP. Menurutnya, hadirnya winglet maupun wing fairing selama beberapa tahun terakhir tak memberi efek signifikan pada performa motor. Selain itu, Leitner menilai perangkat ini hanya akan meningkatkan bahaya dan memperbesar biaya balap.

Kepada Motorsport.com, Leitner menyatakan bahwa KTM sangat ingin 'sayap-sayap' tersebut benar-benar hilang dari MotoGP. Sayangnya, perangkat ini justru sangat diminati oleh pabrikan lain, hingga suara terbanyak pun diambil sebagai keputusan bersama. KTM pun tak punya pilihan selain melakukan penyesuaian pada regulasi teknis yang satu ini.

"KTM lebih memilih pengembangan aerodinamika dihentikan secara keseluruhan, karena kami tak percaya bahwa ini (wing fairing atau winglet) adalah keputusan yang baik untuk MotoGP. Tapi beginilah situasi yang ada dan kami harus beradaptasi. Aerodinamika adalah hal yang harusnya diatur lebih ketat," ujar Leitner.

1 dari 2 halaman

Jangan Sampai Membosankan Seperti F1

Dalam dunia balap, aerodinamika biasanya menjadi sektor teknis yang penting di kejuaraan roda empat, terutama di Formula 1. Leitner pun berharap bahwa sektor yang sama takkan memiliki peranan yang sebegitu penting di MotoGP. Pria asal Austria ini bahkan tak menutup-nutupi fakta bahwa KTM masih getol melakukan efisiensi di area ini.

"Semoga di masa depan aerodinamika di MotoGP tidak sekrusial seperti mobil di F1. Orang-orang mengeluh F1 terlalu membosankan karena terlalu banyak teknologi dan aerodinamika. KTM sungguh kesulitan mengurangi aerodinamika, hanya bisa dilakukan pada beberapa aspek, dan kini kami harus memanfaatkannya dengan baik," ungkapnya.

2 dari 2 halaman

Pinjam Terowongan Angin Red Bull Racing

Di lain sisi, mengingat motor RC16 masih baru seumur jagung dan harus mengejar ketertinggalan dari pabrikan lain, KTM akan berusaha sebaik mungkin meningkatkan performanya. Dari sektor aerodinamika, Leitner bahkan tak membantah kemungkinan timnya akan memakai terowongan angin milik tim Red Bull Racing F1 di Bedford, Inggris.

"Kami akan menjajal motor kami di terowongan angin. Jika pengembangan aerodinamika terus menanjak, maka kami harus memikirkan strategi baru untuk masa depan, dan opsi ini layak dipertimbangkan," pungkas eks crew chief Dani Pedrosa di Repsol Honda ini.