KTM Berselisih dengan Manajer Remy Gardner, Joan Mir Tak Dapat Tawaran

KTM Berselisih dengan Manajer Remy Gardner, Joan Mir Tak Dapat Tawaran
Remy Gardner dan Joan Mir (c) KTM Images, Suzuki Racing

Bola.net - Direktur KTM Motorsport, Pit Beirer, naik pitam gara-gara manajer pribadi Remy Gardner dan Joan Mir, Paco Sanchez, menuduh KTM menawarkan kontrak 'buruk' kepada pembalap. Kepada Speedweek, Rabu (18/5/2022) ia menyebut hal ini bikin hubungan KTM dan Gardner renggang, sehingga ia tak berniat mendekati Mir.

Sanchez diketahui sebagai manajer banyak rider ternama di Grand Prix. Ia juga menaungi Maverick Vinales dan Jordi Torres. Mir sendiri saat ini mendapati masa depannya sedang terkatung-katung karena Suzuki memutuskan mundur dari MotoGP. Kontrak Gardner dengan KTM dan Tech 3 Racing juga habis akhir musim nanti.

Sanchez pun disibukkan negosiasi kontrak baru Mir dan Gardner. Pria Spanyol ini telah bicara dengan banyak tim untuk memastikan nasib Mir, namun mengaku lewat Motorsport Total bahwa ia ogah mendekati KTM dan Ducati. Sanchez menyatakan hal ini disebabkan KTM menawarkan kontrak yang tak layak untuk Gardner.

"Jika tak ada kontrak sepadan, Joan akan pulang. Ia takkan berkendara secara gratis atau berkendara dengan kontrak yang buruk, seperti yang ditawarkan KTM dan Ducati kepada rider-ridernya. Saya juga mengurus Remy, jadi saya tahu betapa buruk kontraknya. Remy menerimanya, tapi bagi Joan, ini tak bisa diterima," tuturnya.

1 dari 2 halaman

Lebih Baik Negosiasi Langsung dengan Pembalap

Lebih Baik Negosiasi Langsung dengan Pembalap

Direktur KTM Motorsport, Pit Beirer (c) KTM Images

Membaca kata-kata Sanchez, Beirer geram. Ia merasa kontrak yang ia tawarkan pada Gardner sepadan karena rider Australia itu masih pemula di MotoGP. "Paco tak melewatkan kans menjelekkan kami. Ia mengomel soal KTM, Tech 3, dan kontrak yang kami tawarkan pada Remy untuk 2023. Saya punya masalah dengan pernyataan macam itu," tuturnya.

"Pada hari-hari baik, Remy membuktikan bahwa ia bisa tampil baik dan berkendara di depan debutan lainnya. Namun, debutan di kelas ini harus bersabar sampai hasil baik datang. Dalam fase-fase seperti ini, kami pun tak ingin berurusan dengan manajer seperti Tuan Paco Sanchez," lanjut pria asal Jerman tersebut.

Saking kesalnya, Beirer bahkan menyebut manajer pribadi rider MotoGP sebagai wabah. "Yang saya pelajari 2-3 pekan belakangan adalah penting bicara langsung dengan rider. Saya hanya bisa bicara dengan beberapa manajer. Mereka wabah terbesar yang menerpa paddock ini dalam beberapa tahun belakangan, selain Corona," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Hubungan dengan Remy Gardner Terganggu

Hubungan dengan Remy Gardner Terganggu

Pembalap Tech 3 KTM Factory Racing, Remy Gardner (c) Twitter/Tech3Racing

Beirer memperingatkan Sanchez bahwa Gardner sukses menjuarai Moto2 2021 di bawah naungan KTM, dan mereka lah yang memberi kesempatan rider 24 tahun itu naik ke kelas para raja. "Kami kerja baik dengan Remy di Moto2, ia naik ke MotoGP bersama kami sebagai juara, dengan kontrak yang dibayar dengan baik," tuturnya.

"Kemudian, saya baca pernyataan Tuan Sanchez di media massa, bahwa KTM dan Tech 3 memberikan kontrak buruk. Anda harus tahu pernyataan itu datang dari seseorang yang mungkin tak melakukan apa pun sepanjang pekan dan hanya main-main dengan ponselnya," tutur pria yang juga merupakan mantan rider motocross ini.

"Koneksi kami dengan Remy jadi sangat terganggu. Ini memengaruhi rider. Mereka adalah pahlawan kami, karena mereka yang tampil di trek. Kami sangat suka Remy dan ingin lanjut kerja dengannya. Tapi lebih baik manajernya tak terus-terusan menjelekkan kami. Dengan begitu, lebih mudah untuk memperpanjang kontrak," pungkas Beirer.

Sumber: Motorsport Total, Speedweek