Kontroversi Sprint Race MotoGP: Luca Marini Dukung Ekstra Bonus Uang, Usul Lap Dikurangi

Kontroversi Sprint Race MotoGP: Luca Marini Dukung Ekstra Bonus Uang, Usul Lap Dikurangi
Pembalap Mooney VR46 Racing Team, Luca Marini (c) VR46 Racing Team

Bola.net - Luca Marini menjadi rider pertama yang mendukung para manajer pribadi menuntut bonus uang tambahan berkat hadirnya sprint race di MotoGP 2023. Pembalap Mooney VR46 Racing Team ini juga berharap bisa memberikan usulan untuk mereduksi jumlah lap main race demi mengurangi stres para rider.

MotoGP 2023 akan menggelar 42 balapan, yakni 21 sprint race dan 21 main race. Sprint race memiliki durasi dan poin setengah dari main race. Atas alasan ini, para manajer pribadi pembalap menuntut tim dan pabrikan untuk memberikan bonus uang tambahan jika para rider mereka masuk tiga besar di sprint race.

Salah satu yang paling vokal adalah Carlo Pernat, manajer pribadi Enea Bastianini. Pernat menyebut para manajer pribadi lainnya seperti Albert Valera (Aleix Espargaro dan Jorge Martin) sudah membicarakan hal ini kepada para pabrikan. Namun, kebanyakan pabrikan menolak, dan ini memperpanjang daftar kontroversi yang ditimbulkan sprint race.

Marini menyatakan, para pembalap pasti senang lebih sering menjalani balapan ketimbang menjalani lebih banyak sesi latihan. Namun, lewat Crash.net, Rabu (8/3/2023), ia menyebut bahwa tim dan pabrikan, serta Dorna Sports, tak boleh melupakan fakta bahwa pembalap juga merupakan sebuah profesi.

1 dari 2 halaman

Jalan Pikiran Eks Pembalap vs Pembalap Aktif

Jalan Pikiran Eks Pembalap vs Pembalap Aktif

Pembalap Mooney VR46 Racing Team, Luca Marini (c) VR46 Racing Team

"Kami memang ingin balapan. Namun, tak seharusnya hal ini menepis fakta bahwa MotoGP tetap pekerjaan kami. Semua orang bilang, 'Oke, inilah format baru kita. Kalian akan dapat jumlah uang yang sama, karena lebih banyak balapan maka lebih menyenangkan bagi kalian. Yey! Jadi bersenang-senanglah,'" keluh Marini.

Adik Valentino Rossi ini menyebut ada perbedaan jalan pikiran antara para eks pembalap dan para rider yang masih aktif berkompetisi. Para rider pada masa lalu memang mendapati jumlah balapan yang lebih sedikit, tetapi Marini memperingatkan bahwa motor-motor MotoGP masa kini jauh lebih menuntut fisik dan mental.

"Para rider yang lebih tua bilang, 'Pada masaku, jika aku harus menjalani balapan lebih banyak, maka lebih baik.' Ya, itu fantastis, karena sekarang mereka sudah tak balapan lagi! Saya setuju dengan mereka, memang lebih menyenangkan. Namun, ini juga pekerjaan kami, hidup kami, dan pengorbanan kami," ungkap 'Maro'.

2 dari 2 halaman

Usul Kurangi Jumlah Lap Main Race MotoGP

Usul Kurangi Jumlah Lap Main Race MotoGP

Pembalap Mooney VR46 Racing Team, Luca Marini (c) VR46 Racing Team

Marini juga menyebut format MotoGP dan WorldSBK tak bisa dibandingkan secara langsung. WorldSBK memiliki 2 main race dan 1 sprint race di tiap seri, tetapi durasi dan jumlah lap main race mereka lebih pendek dari main race MotoGP. Selain itu, motor MotoGP jauh lebih sulit dijinakkan sehingga beban pembalap lebih masif.

Alhasil, Marini berharap bisa mendiskusikan hal ini dengan Dorna Sports. "Kami menjadi pembalap MotoGP selama 365 hari per tahun. Kami tak bisa punya banyak waktu luang. Ada banyak tekanan. Usaha yang harus kami kerahkan untuk sprint race juga bakal sulit dipercaya," tutur pembalap berusia 25 tahun ini.

"Saya tahu WorldSBK punya tiga balapan per akhir pekan, tapi durasi yang paling panjang hanya sekitar 20 lap, sementara kami menjalani 27 lap dan 7 lap terakhir terasa sangat panjang. Jadi, mungkin kami bisa bertanya apakah memungkinkan untuk mengurangi balapan pada Minggu (main race)," pungkas Marini.

Sumber: Crashnet