
Bola.net - - Jump start yang dilakukan Cal Crutchlow di MotoGP Argentina, serta yang dilakukan Maverick Vinales dan Joan Mir di Austin ternyata berbuntut panjang. Para rider dan tim peserta menuntut adanya hukuman yang lebih adil dan sepadan dari ride through penalty, yang diyakini kelewat berat untuk kesalahan yang sangat kecil.
Ride through penalty memang dijatuhkan kepada Crutchlow yang bergerak hanya demi menjaga keseimbangan saat start, serta kepada Vinales dan Mir yang bergerak maju sebelum lampu start padam. Menurut video yang dirilis FIM Stewards Panel (Badan Pengawas Balap), gerakan Vinales sangat terlihat, sementara Mir diyakini banyak pihak tak mengambil untung apa pun.
Uniknya, Vinales sendiri mengakui kesalahannya dan justru tak terlalu mempermasalahkan hukuman tersebut. "Saya rasa hukuman ini tidak parah. Pada akhirnya sama saja untuk semua. Jika Anda bergerak, maka Anda harus dapat ride through penalty. Begitulah. Jadi tak ada alasan. Saya hanya harus memperbaiki kopling dan setup motor untuk start," ujarnya lewat Crash.net.
Advertisement
Mir dan Suzuki Sebut Hukuman Berlebihan
📋@mvkoficial12 and Mir faced ride through penalties for jump starts at the #AmericasGP 🇺🇸@YamahaMotoGP and @suzukimotogp riders share their thoughts on the sanctions they had to face at COTA 💬 pic.twitter.com/Yy9kvGb4ao
— MotoGP™ 🇺🇸 (@MotoGP) April 15, 2019
Pihak lain lebih vokal mengutarakan keresahan. Mir bahkan yakin gerakannya tak menghasilkan keuntungan dan ride through penalty telah menghancurkan balapannya. "Saya tak bisa lihat dengan jelas di TV. Hukuman ini kelewat berat. Saya tak ambil untung dan itu jelas. Ini menghancurkan pekan balap saya. Saat lihat catatan waktu, saya makin marah karena saya punya ritme yang baik untuk memperebutkan podium," ungkapnya.
Rider Spanyol ini yakin, hukuman tak bisa dijatuhkan bila tak bisa terlihat dengan jelas di layar televisi. "Jika Anda ambil untung dari jump start, maka Anda harus dapat ride through penalty dan saya rasa hukuman itu bagus. Tapi jika Anda tak bisa lihat dengan jelas, maka Anda tak seharusnya dapat ride through penalty. Ayolah. Ini tidak bagus. Saya jadi ingin lihat bagaimana situasinya bila ini terjadi pada rider lain," lanjutnya.
Manajer Suzuki Ecstar, Davide Brivio, sepakat dengan Mir. Ia mengakui melihat gerakan dari Mir, namun juga yakin ia tak ambil untung apa pun. "Penalti ini terlalu besar dibanding apa yang Anda lakukan. Saya sepakat rider tak boleh bergerak sebelum start. Tapi sekalinya Anda bergerak, Anda bakal kehilangan 30-35 detik untuk ride through penalty. Ini semua berlebihan. Saya rasa kami harus mencari titik tengahnya, mencari hukuman yang adil," tuturnya.
Crutchlow, Rossi, dan Miller Menanggapi
Usai insiden Vinales dan Rins, Crutchlow pun angkat bicara, dan yakin masalah ini harus dipikirkan secara matang oleh Stewards Panel. "Saya bukannya senang orang lain melakukan jump start juga, tapi jelas mereka sedang 'panas' soal ini. Mungkin ini hanya karena mereka pikir saya bakal komplain lagi. Entahlah. Tapi saya dengar Joan tidak benar-benar melakukan sesuatu," ujarnya.
Rider Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi menyatakan bahwa para pebalap telah berdiskusi dalam Komite Keselamatan (Safety Commission) untuk meminta ride through penalty diganti dengan long lap penalty, hukuman yang diyakini lebih setimpal untuk jump start karena hanya makan waktu 3-4 detik. Meski begitu, kata sepakat ia akui belum juga tercapai.
"Dalam rapat Komite Keselamatan, kami bicara soal long lap penalty. Banyak dari kami sepakat menggantinya dengan hukuman itu. Tapi Cal bilang, 'Tapi aku sudah dapat ride through penalty. Jika kalian menggantinya sekarang, maka aku satu-satunya yang dirugikan.' Jadi diskusi ini tetap terbuka. Mungkin lebih baik perubahan aturan dimulai musim depan," tutur The Doctor.
Jack Miller pun sepakat dengan Crutchlow, mengingat ia pernah dirugikan di MotoGP Argentina tahun lalu. "Benar sekali, diskusi ini terus berjalan. Tapi jika bicara soal perubahan usai seseorang dihancurkan oleh sebuah aturan, maka lihat apa yang terjadi di Argentina tahun lalu. Setelahnya, mereka mengubah aturan. Lalu bagaimana dengan saya? Jadi jika aturan diubah setiap kali ada cela, maka seseorang akan selalu dirugikan," pungkasnya.
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Piala Eropa 20 Maret 2025 05:36
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 05:26
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 05:13
-
Liga Italia 20 Maret 2025 04:58
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 03:58
-
Liga Spanyol 20 Maret 2025 03:15
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...