Kontroversi Fenati di Misano: Berujung Pemecatan dan Ingin Lanjutkan Pendidikan

Kontroversi Fenati di Misano: Berujung Pemecatan dan Ingin Lanjutkan Pendidikan
Romano Fenati (c) Snipers Team

- Kontroversi yang menyelimuti Romano Fenati di Misano World Circuit Marco Simoncelli, San Marino pada Minggu (9/9) 'sukses' menutupi fakta bahwa para rider tuan rumah berhasil menyapu bersih kemenangan di kelas Moto3, Moto2 dan MotoGP, serta 'sukses' menjadi topik utama pembicaraan di paddock MotoGP.

Fenati diketahui dengan sengaja mencengkeram rem motor milik rider Forward Racing, Stefano Manzi di pertengahan sesi balap Moto2, usai keduanya sempat dua kali bersenggolan di lintasan. Dinilai melakukan tindakan berbahaya, Fenati pun mendapatkan bendera hitam dan didiskualifikasi dari balapan.

Usai balap, rider Italia berusia 22 tahun ini dijatuhi larangan dua kali balap oleh FIM Stewards Panel. Manzi juga dikenai hukuman mundur enam posisi start di Aragon, Spanyol nanti, usai dinilai berkendara dengan cara yang tak bertanggung jawab dalam senggolan pertamanya dengan Fenati.

1 dari 3 halaman

Berujung Pemecatan

Berujung Pemecatan

Giovanni Cuzari dan Romano Fenati (c) Forward Racing

Dampak dari ulah Fenati ini ternyata makin berbuntut panjang. Selain dinilai berbahaya, ia juga dinilai telah melakukan tindakan tak sportif pada Manzi, hingga berujung pemecatan oleh timnya, Marinelli Snipers Team.

Tak hanya itu, Fenati juga batal bertandem dengan Manzi di Moto2 musim depan, mengingat Forward Racing dan MV Agusta membatalkan kontraknya. Forward dan MV Agusta menilai bahwa karakter Fenati tak seiring dengan nilai-nilai sportivitas tim dan perusahaan.

2 dari 3 halaman

Timbulkan Berbagai Opini

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Ciao @fennyfive , el pasado GP de Misano cometiste un error injustificable poniendo en riesgo la vida de un compañero. Esta acción no es digna de un piloto como tú, y por supuesto merecía un duro castigo. El año pasado fuiste un gran rival y me llevaste al limite durante toda la temporada, tuvimos mil y una batallas, pero siempre te comportaste como un gran piloto y deportista en la pista. Coincidimos muchas veces en el podio, y pude apreciar que eras noble no solo en la victoria, sino también en la derrota. Creo eres una gran persona. No te rindas y lucha por tu futuro como piloto, todo el mundo merece una segunda y hasta una tercera oportunidad. Trabaja para corregir esos impulsos que a veces te traicionan y te juegan malas pasadas, y regresa a la pista como ese gran piloto que eres. Nos quedan mil batallas por disputar!!! 💪💪💪 @motogp

A post shared by MIR36 (@joanmir36official) on

Kontroversi Fenati ini pun menimbulkan beragam opini dari para pengamat dan penggemar balap motor. Tak sedikit yang yakin Fenati harus dilarang balapan selamanya, ada pula yang yakin bahwa larangan balap sampai akhir musim bakal cukup membuatnya kapok.

Di lain sisi, juga ada yang yakin bahwa Fenati butuh bantuan psikologis, mengingat 'amarah' Fenati bukan sekali ini saja meledak: salah satunya adalah saat ia berusaha menendang Niklas Ajo dan mematikan mesin motor rider Finlandia tersebut di Moto3 Argentina 2015, serta saat ia diketahui bertengkar hebat dengan crew chief-nya dan pimpinan VR46 Riders Academy, Alessio 'Uccio' Salucci pada 2016 lalu.

Salah satu yang mendukung Fenati untuk mencari bantuan psikologis adalah rider Estrella Galicia 0,0 Marc VDS Moto2 sekaligus calon rider Suzuki Ecstar MotoGP, Joan Mir, yakni rider yang bertarung sengit melawan Fenati demi memperebutkan gelar dunia Moto3 2017.

3 dari 3 halaman

Ingin Lanjutkan Pendidikan

Ingin Lanjutkan Pendidikan

Romano Fenati (c) Sky Racing VR46

Usai kabar resminya ia didepak oleh Marinelli Snipers Team, Fenati pun merilis pernyataan maaf kepada banyak pihak, dan kepada Sports Mediaset, ia mengaku merasa bersalah telah memberikan contoh yang buruk kepada para rider muda yang menonton MotoGP.

"Saya mengacau. Saya minta maaf kepada penonton, kepada para pemuda-pemudi yang menonton kami dan memandang kami sebagai panutan. Saya tak mau melakukan hal macam ini lagi. Reaksi orang membuat saya cemas, terasa berlebihan. Soal apakah saya layak didepak, beginilah situasinya. Saya tak bisa melakukan apa-apa," ujarnya.

"Kini saatnya saya kembali ke sekolah. Saya akan menyelesaikan studi. Tadinya saya tak bisa menyelesaikannya karena komitmen di dunia balap. Saya punya waktu satu tahun untuk lulus. Saat ini saya bisa katakan saya tak mau kembali balapan. Entah bagaimana cara pandang saya lima tahun lagi," pungkas Fenati.

Terhitung sampai Moto2 Misano, San Marino, Fenati duduk di peringkat ke-19 dengan koleksi 14 poin.