
Bola.net - Crew chief Fabio Quartararo di Petronas Yamaha SRT, Diego Gubellini, meyakini bahwa pebalapnya tersebut mampu meraih hasil baik di MotoGP 2019 tak semata berkat motor YZR-M1 yang dikenal ramah dengan semua gaya balap. Hal ini disampaikan Gubellini dalam wawancaranya dengan GPOne.
Sejak naik ke MotoGP, Quartararo memang mencuri perhatian. Ia duduk di posisi 2 dalam uji coba pramusim Qatar, dan duduk di posisi 5 dalam sesi kualifikasi di trek yang sama. Ia pun konsisten finis di 10 besar. Tak hanya itu, ia meraih 3 pole, serta podium di Catalunya dan Assen, yang ia rebut saat cedera arm pump.
Hasil ini membuat Yamaha dan Gubellini menyadari El Diablo mampu cepat belajar. Meski begitu Gubellini menegaskan ridernya itu harus tetap bekerja dengan tenang, tak boleh kelewat terlena, dan dilarang gegabah mengubah target awal.
Advertisement
"Target pertama kami adalah santai saja menghadapi tiga balapan pertama, masuk 12 besar. Sejak Jerez dan seterusnya, kami ingin konsisten masuk 10 besar. Sepertinya Fabio tidak memahami kata-kata saya!" gurau Gubellini.
Pakai Setup Maverick Vinales
Tapi pria asal Italia ini yakin performa gemilang Quartararo tak hanya terbantu oleh M1 yang dikenal bersahabat dengan para debutan, seperti halnya yang terjadi pada Pol Espargaro (2014) dan Johann Zarco (2017). Gubellini menyatakan bahwa M1 tidaklah 'sejinak' bayangan orang.
"Motor Yamaha mudah? Tak seluruhnya benar. Memang mudah meraih level tertentu dengan Yamaha; bisa dikatakan jaminan 10 besar. Rider bertalenta bisa sukses tanpa harus mengubah gaya balap demi meraihnya, tapi pole atau podium tetap sulit. M1 mudah karena punya pondasi yang sudah baik," ujarnya.
Musim ini, Quartararo juga memiliki M1 dengan spek terendah di Yamaha. Mesin satu-satunya perangkat terbaru dari motornya. Meski begitu, ia tak pernah mengubah setup sejak uji coba pascamusim di Valencia tahun lalu, di mana ia memakai setup dasar Maverick Vinales. Langkah ini diambil agar Quartararo fokus menggali pengalaman.
Eksplosif di Trek yang Familiar
Gubellini juga mengungkap pemicu Quartararo tampil jauh lebih eksplosif di Eropa ketimbang 3 balapan pertama yang digelar di Qatar, Argentina, dan Austin. Menurutnya, trek-trek Eropa yang lebih familiar membuat Quartararo menjadi lebih fokus pada cara berkendara.
"Bagi debutan, penting berkendara di trek yang ia kenal. Ini membuatnya bereaksi otomatis. Ia bisa lebih fokus berkendara dan hal-hal seperti mengendalikan ban dan pengereman. Sekalinya menguasai skill ini, ia otomatis tampil baik di semua trek. Ini alasan Fabio langsung kuat sejak Jerez," tutup Gubellini.
Menjelang MotoGP Ceko di Sirkuit Brno pada 2-4 Agustus mendatang, Quartararo duduk di peringkat kedelapan pada klasemen pebalap dengan koleksi 67 poin, hanya tertinggal 13 poin dari Valentino Rossi yang ada di peringkat keenam.
Baca Juga:
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 05:26
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 05:13
-
Liga Italia 20 Maret 2025 04:58
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 03:58
-
Liga Spanyol 20 Maret 2025 03:15
-
Liga Inggris 19 Maret 2025 23:55
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...