Kisah Fabio Quartararo dan Yamaha: Diawali Kejutan Manis, Kini Berpotensi Pisah

Kisah Fabio Quartararo dan Yamaha: Diawali Kejutan Manis, Kini Berpotensi Pisah
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) Yamaha MotoGP

Bola.net - Fabio Quartararo tampaknya mulai jengah dengan Yamaha. Meski sukses menjuarai MotoGP pada 2021 bersama-sama, Quartararo tak lagi malu-malu melempar kritik tajam kepada pabrikan Garpu Tala soal performa YZR-M1 yang terus menurun. Ia bahkan mengancam akan hengkang pada 2025.

Ultimatum yang dijatuhkan Quartararo kepada Yamaha ini tentu saja cukup miris, apalagi jika mengingat awal kolaborasi mereka membuahkan kejutan manis pada 2019, meski sempat kerap diremehkan oleh banyak pihak. Sayang, empat tahun kemudian, hubungan ini berubah menjadi masam.

Quartararo bergabung ke lingkup Yamaha pada 2019, ketika ia digaet oleh Petronas Yamaha SRT. Menjelang musim debutnya di MotoGP, Quartararo pun dapat kritikan tajam karena naik kelas hanya bermodalkan satu kemenangan dalam kurun empat tahun partisipasinya di Moto3 dan Moto2.

1 dari 4 halaman

Debut yang Menggebrak di MotoGP

Debut yang Menggebrak di MotoGP

Marc Marquez dan Fabio Quartararo saat berduel di MotoGP San Marino 2019 (c) SRT

Namun, Quartararo dan SRT membuktikan bahwa orang-orang yang meragukan mereka salah. Dengan YZR-M1 versi 2018 alias motor lama, Quartararo justru menggebrak. Ia meraih tujuh podium, bahkan dua kali berduel sengit dengan Marc Marquez sampai lap terakhir demi memperebutkan kemenangan.

Berkat hasil ini, Quartararo langsung digaet Monster Energy Yamaha sebagai pengganti Valentino Rossi pada 2021, bahkan ketika musim 2020 belum dimulai. Pada 2020, masih bersama SRT, Quartararo memang sekadar mengakhiri musim di peringkat 8, tetapi ia meraih tiga kemenangan dan sempat memimpin klasemen selama sembilan seri pertama.

2 dari 4 halaman

Kiprah Bareng Tim Pabrikan

Kiprah Bareng Tim Pabrikan

Juara dunia MotoGP 2021, Fabio Quartararo (c) Yamaha MotoGP

Quartararo pun memikul beban berat pada musim 2021, mengingat ia resmi jadi pengganti Rossi yang merupakan idolanya sendiri sekaligus sembilan kali juara dunia. Ia bahkan harus bersaing sengit dengan murid Rossi di VR46 Riders Academy, Pecco Bagnaia, yang juga penggawa Ducati Lenovo Team.

Meski YZR-M1 dikenal kalah top speed dibanding Desmosedici, Quartararo mampu tampil lebih konsisten dari Bagnaia. Ia meraup 10 podium, termasuk 5 kemenangan, bahkan sukses menyabet gelar dunia pada akhir musim. Itu adalah gelar dunia pertama Yamaha sejak 2015 bersama Jorge Lorenzo.

3 dari 4 halaman

Penurunan Performa Yamaha

Penurunan Performa Yamaha

Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) Yamaha MotoGP

Uniknya, YZR-M1 terus mengalami penurunan performa justru tepat setelah Quartararo mengunci gelar dunia di Seri Emilia Romagna pada 2021. Sejak itu, Quartararo dan Franco Morbidelli terus-terusan mengeluhkan rendahnya top speed M1, sehingga tak bisa bersaing dengan pabrikan lain di trek lurus.

Quartararo masih berhasil menjadi runner up pada 2022, tapi ia juga sulit bertarung wheel-to-wheel dengan para rider Ducati. Ia pun kembali menuntut Yamaha untuk memperbaiki top speed M1. Yamaha lalu merombak konfigurasi M1 musim ini, menyediakan mesin yang lebih bertenaga.

4 dari 4 halaman

Ancaman Hengkang dari Yamaha

Ancaman Hengkang dari Yamaha

Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) Yamaha MotoGP

Namun, tambahan tenaga pada mesin M1 2023 ternyata belum juga bisa menyaingi Ducati, KTM, dan Aprilia, bahkan ikut melemahkan keunggulan di area lain. Motor itu kini makin sulit diajak bertarung di papan atas. Quartararo dan Morbidelli harus susah payah hanya demi finis di posisi 7-10 besar.

Lewat Autosport, Rabu (9/8/2023), 'El Diablo' akhirnya menjatuhkan ancaman kepada Yamaha. Ia meminta janji-janji perbaikan performa M1 dipenuhi di tes Misano, Italia, 11 September 2023, di mana semua pabrikan akan memperkenalkan versi awal motor mereka yang akan dipakai pada 2024.

Jika tak ada kemajuan, Quartararo mempertimbangkan pindah pabrikan pada 2025. "Di sana akan terlihat apakah Yamaha benar-benar menginginkan saya dalam masa depan mereka... Saya percaya kepada Yamaha, dan saya telah memberikan kesempatan. Namun, takkan ada kesempatan kedua," ujarnya.

Waduh, jika Quartararo sampai hengkang dari Yamaha, tim mana ya yang akan ia bela pada 2025? Terus pantau kabar perkembangannya ya, Bolaneters!