
Dalam wawancaranya dengan Pecino GP, Jarvis mengaku dirinya tak selalu satu pikiran dengan Lorenzo dan kerap mengalami diskusi sengit soal kebaikan Yamaha. Meski Jarvis bertugas membuat Yamaha menjadi tim terbaik di MotoGP, ia yakin kesuksesan kedua pebalapnya juga berbanding lurus dengan nama baik Yamaha.
"Perspektif saya adalah apa yang terbaik untuk Yamaha, dan hal ini tak selalu merupakan yang terbaik untuk Jorge. Meski begitu, ia paham peran dan posisi saya di perusahaan, meski kadang keputusan saya tak sesuai keinginannya. Tapi pada saat yang sama, kesuksesan Jorge juga merupakan esensi kesuksesan Yamaha," ujarnya.
Menurut Jarvis, perspektif inilah yang dulu tak dipahami Rossi, yang terang-terangan mengaku bahwa kepindahannya ke Ducati pada tahun 2011-2012 adalah aksi ngambek karena Yamaha menggaet Lorenzo pada tahun 2008, yakni pebalap yang ia nilai sebagai salah satu rival terberatnya.
"Saya ingin pebalap kami sukses, tapi pertama-tama saya ingin Yamaha sukses. Mungkin inilah konsep yang berjalan salah di masa lampau bersama Vale. Menurut saya, yang terbaik bagi Yamaha adalah memiliki Vale dan Jorge. Vale penting, tapi Jorge juga penting. Saat itu, Vale sangat egosentris, jadi mungkin ia belum menyadari kebutuhan dan hasrat Yamaha, hingga memutuskan pergi," tutup Jarvis. [initial]
Advertisement
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 20 Maret 2025 08:15
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 08:05
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 08:03
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 07:57
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 07:49
-
Piala Eropa 20 Maret 2025 07:46
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...