Kendarai Mercedes Sejak Usia 13 Tahun, Lewis Hamilton Kini Bidik Rekor Prestisius di Ferrari

Kendarai Mercedes Sejak Usia 13 Tahun, Lewis Hamilton Kini Bidik Rekor Prestisius di Ferrari
Pembalap Mercedes AMG Petronas, Lewis Hamilton (c) AP Photo/Kamran Jebreili

Bola.net - Perpisahan Lewis Hamilton dengan Mercedes AMG Petronas di Formula 1 pada akhir musim 2024 takkan jadi perpisahan biasa. Perpisahan ini tentu akan menjadi momen yang menandai banyak peristiwa penting dalam karier Hamilton dan juga sejarah F1.

Pada Jumat (2/2/2024) dini hari WIB, Hamilton yang membela Mercedes AMG Petronas sejak 2013, secara mencengangkan memilih pindah ke Scuderia Ferrari pada 2025. Padahal, ia sempat menandatangani kontrak baru berdurasi dua musim dengan Mercedes pada Agustus 2023.

Pembalap Inggris ini akan mengambil alih posisi Carlos Sainz jr, dan bertandem dengan Charles Leclerc. Baik Hamilton maupun Leclerc mendapatkan kontrak berdurasi multi-tahunan dari tim Kuda Jingkrak, dan diprediksi akan menciptakan rivalitas internal yang sangat sengit.

1 dari 3 halaman

Setia pada Mercedes

Setia pada Mercedes

Pembalap Mercedes AMG Petronas, Lewis Hamilton (c) AP Photo/Asanka Brendon Ratnayake

Kepergian Hamilton dari Mercedes AMG Petronas juga menandai berakhirnya masa kerja sang tujuh kali juara dunia dengan jenama Mercedes secara umum. Seperti yang diketahui, Hamilton selalu mengendarai power unit Mercedes di berbagai kejuaraan sejak berusia 13 tahun.

Bersama mesin Mercedes, Hamilton juga sukses menjuarai Formula 3 2005 dan GP2 Series 2006. Ia menjalani debutnya di F1 pada 2007 bersama McLaren, yang kala itu juga menggunakan power unit Mercedes. Mereka bahkan merebut gelar dunia bersama pada 2008.

Pada 2013, Hamilton pun memilih pindah ke Mercedes AMG Petronas sebagai pengganti Michael Schumacher. Di skuad Silver Arrows, ia meraih enam gelar dunia tambahan, dan membantu skuad yang bermarkas di Brackley, Inggris, itu meraih delapan gelar dunia konstruktor.

2 dari 3 halaman

Bisa Susul Juan Manuel Fangio

Bisa Susul Juan Manuel Fangio

Pembalap Mercedes AMG Petronas, Lewis Hamilton di Formula 1 GP Jepang 2016. (c) AP Photo/Toru Takahashi

Pada 2025, Hamilton yang kini berusia 39 tahun, diharapkan bisa membantu Ferrari kembali menjadi tim yang ditakuti, utamanya dalam perebutan gelar dunia kontra Oracle Red Bull Racing. Apalagi, mereka belum lagi menjuarai F1 sejak 2007 lewat Kimi Raikkonen.

Jika berhasil menjadi juara dunia bersama Ferrari, maka Hamilton akan menjadi pembalap pertama dalam sejarah yang meraih delapan gelar, mengalahkan rekor Schumacher dan rekornya sendiri.

Selain itu, jika berhasil juara bersama pabrikan asal Maranello, Italia, tersebut, maka Hamilton akan menyamai rekor Juan Manuel Fangio sebagai pembalap yang mampu meraih gelar dunia dengan tiga tim berbeda. Akankah langkah ambisius ini berujung sukses?

3 dari 3 halaman

Statistik Prestasi Lewis Hamilton di Formula 1

2007 Vodafone McLaren Mercedes: Runner up (12 podium, 4 kemenangan)
2008 Vodafone McLaren Mercedes: Juara (10 podium, 5 kemenangan)
2009 Vodafone McLaren Mercedes: Peringkat 5 (5 podium, 2 kemenangan)
2010 Vodafone McLaren Mercedes: Peringkat 4 (9 podium, 3 kemenangan)
2011 Vodafone McLaren Mercedes: Peringkat 5 (6 podium, 3 kemenangan)
2012 Vodafone McLaren Mercedes: Peringkat 4 (7 podium, 4 kemenangan)
2013 Mercedes AMG Petronas: Peringkat 4 (5 podium, 1 kemenangan)
2014 Mercedes AMG Petronas: Juara (16 podium, 11 kemenangan)
2015 Mercedes AMG Petronas: Juara (17 podium, 10 kemenangan)
2016 Mercedes AMG Petronas: Runner up (17 podium, 10 kemenangan)
2017 Mercedes AMG Petronas: Juara (13 podium, 9 kemenangan)
2018 Mercedes AMG Petronas: Juara (17 podium, 11 kemenangan)
2019 Mercedes AMG Petronas: Juara (17 podium, 11 kemenangan)
2020 Mercedes AMG Petronas: Juara (14 podium, 11 kemenangan)
2021 Mercedes AMG Petronas: Runner up (17 podium, 8 kemenangan)
2022 Mercedes AMG Petronas: Peringkat 6 (9 podium, 0 kemenangan)
2023 Mercedes AMG Petronas: Peringkat 3 (6 podium, 0 kemenangan)