Kembali ke Portimao, Jorge Martin Kenang Insiden Seram yang Bikin Kepikiran Pensiun

Kembali ke Portimao, Jorge Martin Kenang Insiden Seram yang Bikin Kepikiran Pensiun
Pembalap Pramac Racing, Jorge Martin (c) Pramac Racing

Bola.net - Akhir pekan ini, yakni pada 5-7 November, MotoGP akan kembali beraksi di Sirkuit Portimao, Portugal, untuk menjalani Seri Algarve. Sebelumnya, trek ini sudah menggelar Seri Portugal pada April lalu, yakni saat rider Pramac Racing, Jorge Martin, mengalami kecelakaan yang membuatnya sempat memikirkan kemungkinan pensiun.

Kala itu, Martin terjatuh keras di Tikungan 7 pada sesi FP3. Ia berguling di atas gravel dengan tujuh kali benturan yang dampaknya melebihi 20G. Data Alpinestars menyatakan empat di antaranya setinggi 25G, bahkan yang dua lagi mencapai 26G. Martin juga mengalami delapan patah tulang di berbagai tempat berbeda pada tubuhnya.

Tak hanya itu, rider 23 tahun itu juga sempat hilang kesadaran. Akibat cedera ini, ia harus absen empat balapan. Rider berstatus debutan ini sempat takut, kepikiran terpaksa pensiun dini karena tubuhnya tak kunjung pulih. Nyatanya, ia mampu comeback. Total, ia meraih tiga pole, tiga podium, yang salah satunya kemenangan di Seri Styria.

1 dari 2 halaman

Ubah Pola Pikir karena Tak Mau Ulang Kesalahan

Ubah Pola Pikir karena Tak Mau Ulang Kesalahan

Pembalap Pramac Racing, Jorge Martin (c) Pramac Racing

"Saya tiba di MotoGP sebagai debutan, jadi naik podium di balapan kedua (Seri Doha) sangat menakjubkan. Sayang, saya lalu dirundung cedera parah. Jadi, saya tak menyangka bisa naik podium lagi di sisa musim. Saya belajar banyak dari insiden di Portimao. Saya banyak berubah," kisah Martin via MotoGP.com, Selasa (2/11/2021).

Rider berjuluk Martinator ini menyatakan, insiden tersebut mengubah cara pandang dan pendekatannya pada pekan balap. Saat tiba di trek-trek baru dengan motor MotoGP, kini ia tak lagi gegabah dalam mempelajarinya. Ia justru mampu bersikap tenang dalam mencoba memahami cara meningkatkan performa di tiap sesi.

"Kini saya lebih jeli di mana harus ambil risiko, karena saya tak mau mengulang kesalahan. Insiden itu nyaris mengubah hidup saya, karena saya pikir saya takkan bisa mengendarai motor MotoGP lagi. Jadi, rasanya sulit dipercaya bahwa kemudian saya meraih pole dan podium secara beruntun (di Styria dan Austria)," tuturnya.

2 dari 2 halaman

Tahun Terbaik Sekaligus Terburuk, Lebih Banyak Baiknya

Tahun Terbaik Sekaligus Terburuk, Lebih Banyak Baiknya

Marc Marquez dan Jorge Martin (c) AP Photo

Cedera parah dan juga kemenangan di Styria pun membuat rider berusia 23 tahun ini meyakini bahwa 2021 merupakan tahun terburuk sekaligus terbaiknya. Namun, ia yakin musim ini memberinya banyak berkah, apalagi ia mengendarai Ducati, pabrikan impiannya sejak anak-anak, bahkan dapat motor spek pabrikan.

"Tahun ini tahun terbaik sekaligus terburuk bagi saya. Saya merasa tahun ini terasa paling 'hidup' sepanjang hidup saya. Berkat motor saya, saya jadi bisa menjalani impian, dan motor itu memberi saya segalanya. Musim ini adalah kesuksesan, karena saya punya keseimbangan yang baik dengan motor," ujar juara dunia Moto3 2018 ini.

"Sensasi saya sangat baik sejak awal. Saya pikir tadinya bakal sulit beradaptasi dengan Ducati, karena debutan-debutan masa lalu selalu kesulitan. Namun, motor ini justru membantu saya karena cocok dengan gaya balap saya. Jadi, saya tak perlu mengubah banyak hal. Itulah alasan saya kompetitif," pungkas Martin.

Sumber: MotoGP