Kembali ke Moto3, Fenati Curhat Soal Ancaman Pembunuhan

Kembali ke Moto3, Fenati Curhat Soal Ancaman Pembunuhan
Romano Fenati (c) Snipers Team

Bola.net - - Bila mendengar nama Romano Fenati, penggemar balap pasti tak bisa melupakan insiden kontroversial 'Brake Grab' yang ia lakukan kepada Stefano Manzi di Moto2 Misano, San Marino tahun lalu. Usai menjalani masa larangan balapan, rider Italia ini pun siap melanjutkan karier dan kembali beraksi di kelas Moto3 musim ini.

Usai mencengkeram rem motor Manzi di Misano, Fenati dijatuhi larangan dua kali balapan oleh Race Direction MotoGP, dipecat dari Marinelli Snipers Team dan kontraknya untuk musim 2019 dicabut oleh Forward MV Agusta. Tak hanya itu, baik Federasi Balap Motor Internasional (FIM) maupun Federasi Balap Motor Italia (FMI) kompak menyabut lisensi balapnya.

"Saya dilibatkan dalam berbagai provokasi, dan tak hanya dalam dunia balap. Ada pebalap yang bersikap seperti itu, dan ada juga yang bersikap benar. Tapi tak ada orang yang sempurna. Semua orang pernah melakukan kesalahan. Saya sendiri tak berniat membuat rider lain terjatuh. Dalam kejuaraan Italia, hal yang lebih buruk terjadi pada saya, tapi tak pernah seserius ini," ujarnya kepada La Gazzetta dello Sport.

1 dari 2 halaman

Warganet Hakim yang Sesungguhnya

Warganet Hakim yang Sesungguhnya

Romano Fenati dan Stefano Manzi di Moto2 Misano, San Marino 2018. (c) MotoGP

Fenati menyatakan bahwa pembekuan lisensi balapnya bukanlah hukuman terberat yang ia terima dari insiden tersebut. Menurutnya, 'hukuman' terberat adalah penghakiman dari pihak-pihak di luar balap, termasuk pengguna media sosial. Rider 23 tahun ini pun menyayangkan hal tersebut, mengingat ia dan Manzi sudah bicara baik-baik dan bahkan saling minta maaf.

"Race Direction mendengarkan saya dan Manzi, dan situasinya cukup tenang. Kami menjelaskan semuanya dan kami berjabat tangan. Saya meminta maaf padanya. karena tak seperti aksinya, aksi saya lebih membahayakan. Tapi apa yang kemudian terjadi? Malah terjadi hal-hal lain," ungkap eks anak didik Valentino Rossi ini.

"Rasanya seperti efek domino. Saya pun dihakimi di media sosial. Mereka (warganet) adalah pengadilan yang sesungguhnya, yang menggulirkan aturan lebih cepat ketimbang pengadilan biasanya dan juga memberikan hukuman berat kepada saya tanpa naik banding. Mereka telah merakit peti mati untuk saya," lanjut Fenati.

2 dari 2 halaman

Dapat Ancaman Pembunuhan

Fenati juga menyatakan bahwa dirinya sempat mendapat ancaman pembunuhan dari orang tak dikenal, yang suatu hari menelepon toko milik keluarganya. Menurut lansiran La Gazzetta dello Sport, sang penjaga toko sampai menangis saat mendengar ancaman pembunuhan untuk Fenati tersebut. Fenati sendiri tak mau ambil pusing soal hal ini.

"Saya mengakui kesalahan saya, tapi siapapun yang hanya duduk di sofa dan seenaknya memberi ancaman pembunuhan kepada Anda justru tak pernah merasakan adrenalin itu. Menghina saya seolah sudah menjadi hal biasa bagi mereka, dan saya tak mau menanggapinya. Tapi kawan-kawan dan keluarga tak pernah menyerah soal saya. Mereka justru memberi saya banyak nasihat," tutupnya.

Sempat tak ingin kembali balapan dan melanjutkan kuliah, Fenati justru membuat keputusan heboh dengan kembali ke Moto3 tahun ini. Uniknya, ia dipastikan kembali membela Marinelli Snipers Team. Ia bahkan sudah mendapatkan izin dari FIM dan FMI untuk kembali mengaspal setelah pembekuan lisensi balapnya berakhir pada 21 Februari mendatang.