Jorge Martin Soal Blunder Krusial di MotoGP Jerman: Dunia Belum Kiamat!

Jorge Martin Soal Blunder Krusial di MotoGP Jerman: Dunia Belum Kiamat!
Jorge Martin usai kecelakaan di MotoGP Jerman 2024. (c) Robert Michael/dpa via AP

Bola.net - Jorge Martin tak memungkiri kecewa berat gagal finis ketika tersisa dua lap dalam MotoGP Jerman di Sachsenring, Minggu (7/7/2024). Selain gagal menang, ia juga tergeser dari puncak klasemen pembalap. Namun, rider Prima Pramac Racing ini menyatakan bahwa ini bukan akhir dari kesempatannya merebut gelar dunia.

Start dari pole, Martin langsung memimpin, meski tersalip Pecco Bagnaia pada Lap 2. Pada Lap 7, Martin membalas dan kembali memimpin, melenggang di depan dengan keunggulan yang cukup jauh. Namun, pada Lap 29, tak diduga-duga ia justru jatuh di Tikungan 1 dan gagal finis, membuat Bagnaia merebut kemenangan.

Lewat GPOne usai balap, 'Martinator' mengaku tak memungkiri bahwa kecelakaan macam itu membuat dirinya sangat frustrasi. Ia bahkan mengakui bahwa kesalahan ini sulit diterima. Namun, ia bertekad tetap menegakkan kepala dan mencoba mempelajari pemicu kesalahannya.

1 dari 2 halaman

Kerap Jatuh di Tikungan ke Kanan

Kerap Jatuh di Tikungan ke Kanan

Jorge Martin usai kecelakaan di MotoGP Jerman 2024. (c) Robert Michael/dpa via AP

"Kami harus memahami mengapa saya jatuh, entah ini akibat aspek mental atau akibat kondisi trek. Kami harus melakukan analisis dan mencoba lebih baik. Itu memang kesalahan, dan kami akan mengevaluasinya, serta mencoba tak mengulangnya. Tentu ini menyakitkan, tapi kami akan bangkit," tutur Martin.

Di lain sisi, Martin menyatakan kecelakaan ini tak dipicu oleh kekurangan motivasi. Rider 26 tahun ini justru menyatakan dirinya cukup percaya diri. Ia bahkan memberikan indikasi bahwa insiden itu dipicu kendala teknis, mengingat kecelakaannya mirip dengan insiden yang ia alami di Tikungan 1 Sirkuit Jerez, Spanyol.

"Ini tak ada kaitannya dengan motivasi, karena sampai dua lap tersisa, saya adalah raja paddock ini, dan kini saya jadi rider terburuk. Secara pribadi, saya rasa konsep ini tak benar. Pada akhirnya, semua kecelakaan saya musim ini selalu sama, akibat ketika masuk tikungan kanan. Situasi tadinya terkendali, karena saya punya margin pada lap-lap terakhir," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Cara Berkendara dan Manajemen Ban Superpior dari Pecco Bagnaia

Cara Berkendara dan Manajemen Ban Superpior dari Pecco Bagnaia

Pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin (c) Pramac Racing

Martin juga yakin bahwa kemenangan takkan terelakkan darinya seandainya ia tak melakukan kesalahan. Ia mengaku yakin bahwa dirinya berkendara lebih baik dari Bagnaia dalam balapan ini, terbukti dari sulitnya Bagnaia mempersempit jarak pada lap-lap terakhir.

"Pecco takkan bisa mempersempit margin, karena saya unggul 0,5 detik. Soal level berkendara, saya superior, saya menyadarinya. Meski kecelakaan, saya berkendara dengan sempurna, terutama dalam manajemen ban. Namun, saya harus terima kesalahan ini. Saya akan coba memikirkannya dengan pikiran jernih, ini bukan akhir dunia," tutupnya.

Akibat gagal finis, untuk pertama kalinya musim ini, Martin melorot dari puncak klasemen pembalap ke peringkat kedua. Ia mengoleksi 212 poin, tertinggal 10 poin dari Bagnaia. Ia pun unggul 46 poin atas rider Gresini Racing, Marc Marquez, di peringkat ketiga.

Sumber: GPOne