'Jorge Martin Punya Segala Skill untuk Juarai MotoGP'

'Jorge Martin Punya Segala Skill untuk Juarai MotoGP'
Pembalap Pramac Racing, Jorge Martin (c) AP Photo

Bola.net - Mantan Manajer Tim Pramac Racing yang kini hijrah ke Red Bull KTM Factory Racing, Francesco Guidotti, menyebut Jorge Martin punya segala kemampuan untuk menjuarai MotoGP suatu saat nanti. Hal ini ia sampaikan kepada Speedweek pada Kamis (9/12/2021), ketika ia diminta menilai kiprah Pramac tahun ini.

Guidotti sudah 10 tahun memimpin tim milik CEO Pramac, Paolo Campinoti, itu. Di bawah kepemimpinannya, tim ini menjadi skuad junior Ducati yang mumpuni, dan tiap rider yang ia bimbing mampu setidaknya meraih satu podium. Namun, Martin merupakan rider yang mempersembahkan kemenangan perdana bagi Pramac.

Martin memang menggebrak sejak Seri Qatar, saat ia start ke-14 lalu merangsek ke posisi 4, meski akhirnya finis ke-15. Sepekan berikutnya di Seri Doha, ia malah meraih pole, memimpin selama 18 lap dan akhirnya finis ketiga, meraih podium pertamanya. Sayang, ia jatuh di Portimao, mengalami delapan patah tulang.

1 dari 2 halaman

Martin Sempat Bikin Guidotti Enggan Pindah ke KTM

Mantan Manajer Tim Pramac Racing, Francesco Guidotti (c) Pramac RacingMantan Manajer Tim Pramac Racing, Francesco Guidotti (c) Pramac Racing

"Musim ini, kita lihat di level mana seorang debutan seperti Jorge bisa berkendara. Anda tak melihat performa macam ini dari seorang debutan setiap tahun. Sayangnya, Jorge jatuh di FP1 Portugal. Usai delapan patah tulang dan tiga operasi, ia harus absen empat balapan. Saat kembali, ia juga tak 100% bugar," kisah Guidotti.

Martin kembali berlaga di Catalunya, namun terseok-seok sebelum tiba di Red Bull Ring untuk menjalani Seri Styria dan Austria. Dalam dua seri ini, ia meraih pole beruntun, menang di balapan pertama, dan finis ketiga pada balapan kedua. Ia kembali meraih pole di Valencia, dan finis kedua. Hasil ini pun melampaui target yang dipatok Pramac.

"Pada rehat musim panas, ia dapat kans untuk kembali sehat. Setelahnya, ia kembali balapan pada Agustus, menunjukkan potensinya di Styria, di mana ia meraih kemenangan MotoGP pertamanya. Sejak itu, ia menunjukkan balapan-balapan yang kuat. Ini jelas musim yang menakjubkan. Ini bikin saya sulit untuk pergi setelah sepuluh tahun!" ujar Guidotti sambil tertawa.

2 dari 2 halaman

Tak Segan pada Para Rival

Tak Segan pada Para Rival

Marc Marquez dan Jorge Martin (c) AP Photo

Guidotti juga mengacungkan jempol untuk mentalitas tangguh yang ditunjukkan Martin meski berstatus debutan. Pasalnya, rider Spanyol berusia 23 tahun itu tak pernah segan melawan para seniornya, sekalipun sang delapan kali juara dunia, Marc Marquez. Menuruti Guidotti, meski gaya balapnya agresif, Martin masih tahu batas.

"Dari sudut pandang sportivitas, Jorge memang tak menunjukkan rasa segan. Namun, gaya balap dan perilakunya selalu adil. Ia agresif, namun tak mengganggu rivalnya. Selain itu, ia tak punya rasa segan karena ia merasa setara dengan para pembalap lainnya. Jorge punya semua kemampuan untuk jadi juara dunia," ujarnya.

"Ia masih debutan, jadi kami legawa menerima empat gagal finisnya. Toh ketika ia jatuh, ia selalu ada di posisi lima besar. Jadi, ia mengambil risiko. Sebagai debutan, ia memang harus mencari limit performanya. Kadang Anda menemukannya dengan cara terjatuh. Itulah alasan kami tak mengeluh soal kecelakaannya," pungkas Guidotti.

Sumber: Speedweek